Pengaruh Keterlibatan terhadap Kinerja Perawat

organisasi adalah kepercayaan, norma, nilai, sikap dan keyakinan yang dibentuk oleh para anggota kelompok yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur budaya organisasi adalah berdasarkan empat karakteristik budaya yaitu keterlibatan, penyesuaian, konsistensi dan misi organisasi.

5.2.1. Pengaruh Keterlibatan terhadap Kinerja Perawat

Keterlibatan dalam penelitian ini adalah unsur budaya organisasi yang berkaitan dengan penilaian perawat terhadap nilai-nilai organisasi rumah sakit yang mengambarkan keterlibatan perawat dalam kerja sama tim, orientasi antar perawat dan pengembangan tenaga keperawatan. Hasil penelitian melalui uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa keterlibatan perawat mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat dengan nilai p=0,048, artinya bahwa semakin tinggi keikutsertaan perawat dalam kerja sama tim, dan pengembangan tenaga keperawatan sesuai dengan karakteristik organisasi rumah sakit, maka semakin tinggi kinerja perawat pelaksana dalam menyelesaikan keseluruhan tugas pokok dan fungsinya dalam memberikan pelayanan keperawatan. Keterlibatan perawat dalam pelayanan keperawatan merupakan upaya yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu kesatuan organisasi rumah sakit. Mengacu pada salah satu tujuan RS. Martha Fiska yaitu Meningkatkan serta mengembangkan kualitas sumber daya manusia di rumah sakit sehingga mampu melayani setiap pelanggan dengan perhatian dan penuh tanggungjawab serta manusiawi. Artinya bahwa keterlibatan perawat dalam pengembangan SDM menjadi sangat penting diperhatikan. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak perawat yang mempunyai penilaian sangat tidak setuju jika perawat harus mempunyai peran yang jelas dalam pelayanan keperawatan, artinya keseriusan perawat masih belum tergambarkan secara komprehensif dalam memberikan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap, selain itu masih ada perawat yang menilai tidak setuju bahwa penerapan nilai-nilai budaya dalam bekerja sebagai budaya di lingkungan rumah sakit, dan secara umum 57,1 keterlibatan perawat dalam upaya pelayanan keperawatan di rumah sakit termasuk kurang. Hal ini memberikan gambaran bahwa filosofi RS. Martha Friska Brayan Medan masih belum didalami oleh perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan khususnya pada perawat pelaksana di bagian rawat inap. Menurut Tika 2006 keterlibatan adalah faktor kunci dalam budaya organisasi yang merupakan karakteristik nilai dari organisasi yang menempatkan pandangan tentang pentingnya keterlibatan seluruh pegawai yang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Wibowo 2007, kinerja merupakan suatu proses bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Proses kinerja berlangsung memerlukan keterlibatan dari seluruh unsur dalam suatu organisasi. Kinerja dapat diukur secara individu, kelompok ataupun organisasi. Tinggi atau rendahnya kinerja ini dapat dilihat dari kuantitas maupun kualitas serta pencapaian tugas yang telah ditetapkan. Aditama 2003 menjelaskan penilaian kinerja bermanfaat untuk menentukan pemberian penghargaan, kenaikan jabatan, urutan dalam pemberhentian pegawai, identifikasi kebutuhan pelatihan dan membantu pegawai dalam memperbaiki hasil karyanya dengan memberikan umpan Universitas Sumatera Utara balik. Keterlibatan yang tinggi dari perawat dalam melakukan kerjasama dalam tim di organisasi akan berdampak pada peningkatan kinerja organisasi. Kondisi ini perlu disadari oleh manajer keperawatan agar selalu memberikan kesempatan kepada perawat untuk dapat terlibat dalam kegiatan di rumah sakit, terutama yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan. Menurut Deninson 2000 menjelaskan bahwa keterlibatan yang tinggi akan menekan kapasitas organisasi pada fleksibilitas dan perubahan yang merupakan kesepakatan sebagai anggota organisasi untuk melibatkan diri dalam setiap kegiatan organisasi. Selain itu keterlibatan juga merupakan strategi manajemen bagi perusahaan yang efektif dan strategi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

5.2.2. Pengaruh Penyesuaian terhadap Kinerja Perawat