Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

34 Gambar 3. Langkah Eksperimen Pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal dari masing masing kelompok sebelum diberi perlakuan. Pre-test diberikan pada saat pertemuan pertama. Setelah pre-test dilakukan, dan hasilnya sepadan. Maka langkah selanjutnya adalah pemberian perlakuan. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran berbasis masalah dengan media Distributing station, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode dan media konvensional. Pemberian perlakuan dilakukan selama dua pertemuan. Langkah terakhir yaitu diberikan post-test. Post-test digunakan untuk mengukur hasil akhir dari kedua kelompok. Selain itu, digunakan untuk mengukur sejauh mana perbedaan yang ditimbulkan dari pemberian tindakan.

2. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan memberi tindakan kepada kelas eksperimen, berupa media Distributing station. Sedangkan kelas kontrol menggunakan media konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4. Pre-test Kelas Eksperimen menggunakan metode PBL dan media Distributing station Kelas Kontrol menggunakan metode dan media konvensional Post-test 35 Gambar 4. Prosedur Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK N 2 Depok, Sleman, Yogyakarta mulai tanggal 4 Agustus 2015 – 27 Agustus 2015 . Pada mata pelajaran sistem kontrol terprogram, kelas XII program keahlian Teknik Otomasi Industri. Persiapan Penelitian - Merancang Penelitian - Pembuatan Instrumen dan Bahan Ajar - Expert Judgement terhadap instrumen dan bahan ajar Pelaksanaan Penelitian Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Pre-test Pre-test Media Distributing station PBL Media Konvensional Metode Konvensional Post-test Post-test Pengolahan Data Hasil Penelitian Penarikan Kesimpulan 36

C. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini merupakan siswa kelas XII SMK N 2 Depok, Program Keahlian Teknik Otomasi Industri, berjumlah 32 orang. Dari 32 orang tersebut, akan dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen, dan kelompok kontrol. Kelompok yang terdapat dalam kelas sudah dibagi oleh guru, sehingga peneliti tinggal mengikuti saja. Jika peneliti membuat kelompok baru, dikhawatirkan suasana alamiah akan hilang. Penelitian ini tidak menggunakan sampel. Hal ini dikarenakan jumlah subyek yang diteliti terbatas.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kompetensi Siswa

Kompetensi siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui proses belajar dan terbagi atas tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, serta psikomotorik.

2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk mengajak siswa berpikir secara kritis serta analitis dalam menemukan solusi dari suatu masalah yang diberikan. Masalah yang diberikan bersifat nyata yang dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari. Strategi ini sangat tepat bila dipadukan dengan media disributing station, karena media tersebut merupakan simulasi mesin yang ada di industri.

3. Strategi Pembelajaran Konvensional

Strategi pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang digunakan seperti proses pembelajaran biasanya, tanpa campur tangan peneliti. Biasanya pembelajaran yang digunakan masih menjadikan guru sebagai pusat

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Pembelajaran Kendali Terprogram Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Merakit Sistem Kendali Mikrokontroller Di SMK Negeri 2 Depok.

0 3 188

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN TRAINER HUMAN MACHINE INTERFACE UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM PLC SMK N 2 DEPOK.

0 3 214

PROCESSING STATION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PLC PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

2 3 216

PENGEMBANGAN VIRTUAL PROSES MODEL DISTRIBUTING STATION BERBASIS VISUAL BASIC PADA KOMPETENSI KOGNITIF MERAKIT SISTEM PLC DI SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

0 0 159

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA PEMBELAJARAN SORTING STATION PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

1 4 198

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROKONTROL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 102

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI MERAKIT SISTEM KENDALI BERBASIS PLC SISWA KELAS XII SMK N 2 DEPOK.

1 2 133

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TIPTL SMK N 2 PENGASIH MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 119

Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Diklat PLC Dengan Menggunakan Media Distributing Station.

0 0 216