20
4. Metode Pembelajaran a. Pembelajaran
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar
Suprihatiningrum, 2013: 75. Menurut Trianto 2011: 17, pembelajaran adalah usaha sadar dari seseorang guru untuk membelajarkan siswanya dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dua arah antara guru dengan murid. Guru menyampaikan informasi dan siswa
menerima informasi. Bisa juga siswa menyampaikan pertanyaan kepada guru, dan guru menanggapinya.
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik 2013: 25-26 adalah suatu proses penyampaian pengetahuan dengan cara pendidik memberikan pengetahuan
kepada siswa. Sumber pengetahuan berasal dari materi yang ada di sekolah. Rudi Susilana Cepi Riyana 2008: 1 berpendapat bahwa pembelajaran
merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar guna memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai
– nilai positif.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses belajar untuk memperoleh pengetahuan yang
dilakukan oleh guru dan murid guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pergantian kurikulum yang terjadi di dunia pendidikan belakangan ini, mengharuskan guru dan siswa beradaptasi. Salah satu hal yang berubah adalah
proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan sekarang berpusat
21 pada siswa, atau
Student Centered Learning SCL. Konsep pembelajaraan ini mengedepankan murid sebagai pusat pembelajaran. Salah satu metode SCL ini
adalah pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning.
Wina Sanjaya 2006: 214 berpendapat pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menekankan siswa pada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Menurut Arends dalam Suprihatiningrum 2013: 215, pembelajaran berdasarkan masalah merupakan
suatu pendekatan pembelajaran, yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inquiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Berdasarkan
beberapa pendapat
tersebut, dapat
disimpulkan pembelajaran berbasis masalah adalah proses pembelajaran yang menuntut
siswa untuk aktif dengan menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai dengan materi yang diajarkan.
c. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Rusman 2013: 232 menjelaskan terdapat beberapa karakteristik model pembelajaran berbasis masalah
yaitu: permasalahan menjadi langkah awal dalam belajar, permasalahan menantang pengetahuan siswa, kolaboratif,
komunikatif dan kooperatif dalam pembelajaran. Pendapat lain dari Eggen 2012: 225 bahwa karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah: pelajaran
berfokus pada memecahkan masalah; tanggung jawab untuk memecahkan masalah bertumpu pada siswa; guru mendukung proses saat siswa mengerjakan
masalah.
22 Sedangkan Burden 2013: 155 menjelaskan lima karakteristik dari
pembelajaran berbasis masalah, yaitu: 1 Siswa diberikan permasalahan yang penting dan berarti untuk mereka.
Permasalahan harus bisa memotivasi siswa untuk mencari solusi yang dibutuhkan.
2 Siswa menjelaskan apa penyebab masalah atau hambatan yang ditemui. 3 Siswa mengidentifikasi solusi dan merumuskan hipotesis yang kemungkinan
benar. Pada tahap ini tidak ada hipotesis yang salah, sehingga siswa bisa lebih leluasa untuk berfikir tentang pemecahan masalah tersebut.
4 Siswa mengumpulkan data dan mencoba memecahkan masalah. 5 Siswa menganalisa data, membandingkan hasilnya dengan hipotesis yang
telah dibuat, dan menentukan apakah mereka akan menguji hipotesis lainnya. Terdapat empat fase dalam proses pembelajaran masalah menurut Eggen
2012:229, yaitu: 1 Mereview dan menyajikan masalah.
Guru mereview pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan memberi siswa masalah spesifik dan konkret untuk dipecahkan.
2 Menyusun strategi. Siswa menyusun strategi untuk memecahkan masalah dan guru memberikan
umpan balik tentang strategi yang digunakan. 3 Menerapkan strategi.
Siswa menerapkan strategi yang mereka gunakan, dan guru mengawasi dengan cermat dan memberikan umpan balik.
4 Membahas dan mengevaluasi hasil.