23 Guru membimbing diskusi tentang upaya siswa dan hasil yang mereka
dapatkan. Inti dari metode pembelajaran berbasis masalah
adalah guru memberikan masalah dalam proses pembelajarannya. Dari masalah tersebut guru memancing
siswa untuk aktif mencari pemecahan dari masalah tersebut dari berbagai sumber. Sumber bahan ajar dapat berupa buku, handout, internet, guru dan
sumber lain yang relevan.
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pada dasarnya setiap metode pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Begitu juga metode pembelajaran berbasis masalah, mempunyai
kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan metode pembelajaran berbasis masalah menurut Wina Sanjaya 2006: 220 adalah sebagai berikut:
1 Memberi tantangan bagi peserta didik untuk menemukan pengetahuan baru dan mengukur kemampuan peserta didik.
2 Meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik. 3 Membantu dalam mengolah pengetahuan peserta didik untuk memahami
permasalahan dalam kehidupan nyata. 4 Membantu merangsang perkembangan kemampuan berpikir peserta didik
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Selain kelebihan, pembelajaran berbasis masalah juga memiliki
kekurangan. Adapun kekurangan pembelajaran berbasis masalah menurut Wina Sanjaya 2006: 221 adalah sebagai berikut:
1 Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan pembelajaran.
24 2 Peserta didik enggan untuk berpartisipasi dalam memecahkan permasalahan
apabila minimnya minat dan tidak memiliki kepercayaan untuk dapat memecahkan permasalahan.
3 Tanpa pemahaman tentang permasalah yang diberikan, siswa tidak akan mendapatkan maksud dari pembelajaran tersebut.
Dengan mengetahui karakteristik, kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran berbasis masalah, diharapkan pada proses penelitian akan lebih
mudah dalam penerapannya. Selain itu, peneliti juga dapat mengantisipasi kendala-kendala yang akan terjadi selama proses penelitian.
e. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional atau juga sering disebut pembelajaran tradisional, merupakan pembelajaran yang masih bersifat
teacher centered learning. Cara belajar seperti ini akan menghasilkan kebiasaan peserta didik yang
cenderung menghafal fakta, konsep dan teori. Peserta didik seakan dipaksa untuk mengikuti skenario yang telah dibuat oleh guru Endang Sadbudhy, 2010:
8. Penggunaan pembelajaran konvensional akan menyebabkan kreatifitas
siswa melemah, karena mereka hanya berperan pasif dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa akan cenderung belajar secara individual,
sehingga kemampuan kerja sama akan berkurang. Dalam prosesnya, guru menjadi penentu jalannya proses pembelajaran, sedangkan siswa hanya sebagai
penerima informasi secara pasif. Pembelajaran juga biasanya bersifat abstrak dan teoritis Depdiknas, 2003: 7.