BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungsungan hidupnya, untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang
lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi- fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.
Definisi mengenai pemasaran yang dikemukakan oleh William J. Stanton Bayu Swastha, 2005:5 adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial’
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial
dari perusahaan. Pada umumnya, dalam pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli.
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan perusahaan Philip Kotler Bayu Swastha, 2000:4.
Universitas Sumatera Utara
Manajemen pemasaran dirumuskan sebagainsuatu proses manajemen, yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa, atau benda-benda lain yang dapat
memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak.
2.1.2 Pengertian Konsep Pemasaran
Pada dasarnya konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasaan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli.Perubahan pada lingkungan masyarakat mendorong peusahaan
untuk menganalisa selera pelanggan untuk memberikan kepuasaan terhadap pelanggan. Konsep Pemasaran Basu Swastha 2005:7-8 adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep Pemasaran tersebut disusun berdasarkan 3 Elemen pokok Basu Swastha, 2005:8, yaitu:
1. Orientasi konsumen atau pasar atau pembeli.
2. Volume penjualan yang menguntungkan.
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasran dala perusahaan.
2.1.3 Pengertian Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing Philip Kotler, 2001:575-576, .
Universitas Sumatera Utara
Merek dapat memiliki enam tingkat pengertian, yaitu: a.
Atribut Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu. Atribut perlu dikelola dan
diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan asti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
b. Manfaat
Merek tidak saja serangkaian atribut. Pelanggan tidak membeli atribut pada produk, namun mereka membeli manfaat fungsional ataupun manfaat emosional.
c. Nilai
Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh pelanggan sebagai merek berkelas.
d. Budaya
Merek juga dapat dipakai untuk melambangkan budaya tertentu. Misalnya sepeda motor mewakili budaya jepang yang terorganisir dengan baik.
e. Kepribadian
Merek memiliki kepribadian bagi para penggunanya. Jadi diharapkan dengan menggunakn merek kepribadian pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek
yang ia gunakan. f.
Pemakai Merek menunjukkan jenis pelanggan pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para
pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk pengguna mereknya.
Universitas Sumatera Utara
Strategi merek dapat berupa Philip Kotler 2001:586-591, yaitu: 1.Perluasan Lini
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara perusahaan memperkenalkan berbagai macam fitur atau tambahan variasi produk dalam sebuah produk dibawah nama
merek yang sama. 2 Perluasan Merek
Usaha apapun yang dilakukan untuk menggunakan sebuah nama merek yang sudah berhasil untuk meluncurkan produk baru.
3.Multi Merek Perusahaan ingin mengelola berbagai nama merek dalam kategori yang ada untuk
mengemukakan fungsi dan manfaat yang berbeda. 4. Merek Baru
Sebuah perusahaan dapat menciptakan sebuah nama merek baru ketika memasuki sebuah kategori produk baru. Strategi ini dapat dilakukan karena tidak ada nama
merek yang sesuai. Umar Husein 2000:425-426 mengelompokkan merek ke dalam empat kategori,
yaitu: a.
Brand Loyality adalah sejauh mana seorang pelanggan setia terhadap suatu merek, dan seberapa besar kemungkinan ia akan pindah ke merek lain.
b. Brand Awareness adalah merupakan informasi mengenai tingkat kemampuan pelanggan untuk mengenal dan mengingat keberadaan suatu produk.
c. Perceived Quality adalah merupakan informasi berupa persepsi pelanggan terhadap
kualitas produk.
Universitas Sumatera Utara
d. Brand Association adalah sesuatu yang dapat dihubungkan dalam memori responden terhadap misalnya sebuah merek.
2.1.4 Pengertian Harga