populasi.maka sampel dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 67 0rang. Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling, di
mana peneliti menjadikan semua konsumen sebagai objek penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang mendukung tujuan penelitian, penulis menggunakan dua cara teknik pengumpulan data, yaitu:
3.4.1 Teknik pengumpulan data primer:
a. Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket kuisioner, yaitu pemberian
daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa alternative jawaban yang tersedia
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder:
Yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara menelaah sejumlah buku, karya ilmiah, dan dokumenarsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.5 Teknik Pengumpulan Skor
Teknik pengolahan data hasil kuisioner menggunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai positif 5 samapai 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban pertanyaan, baik
mengenai merek X1 dan harga X2, maupum loyalitas pelanggan Y, Sugiyono 2012:133 mengatakan bahwa “jawaban responden diberi skor dengan menggunakan skala
likert” seperti terdapat dalam table berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Skala Likert
No Jawaban
skala likert
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber: Sugiyono 2012:133
3.6 Teknik Analisa Data
3.6.1 Metode Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan serta mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat arikunto, 2002:144. Penelitian ini menggunakan alat kuisioner, karena itu uji validatas
dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian, apakah merupakan yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuisioner tersebut. Pengujian
validitas dilakukan pada Warung Bakso Mas No Jalan Pimpinan No.66 dengan jumlah responden sebanyak 270 orang. Dengan menggunakan Software SPSS 20. for windows.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis uji validitas, yaitu: H
1
: Ada korelasi skor item dengan total skor valid Kriteria peneriamaanpenolakan hipotesis adalah sebagai berikut :
i. Tolak H
jika nilai probabilitas r ≤ taraf signifikan sebesar 0.05, atau Sig.2 -
tailed ≤α
0,05
=Valid ii. Terima H
jika nilai probabilitas r taraf signifikan sebesar 0.05, atau Sig. 2 tailed α
0,05
valid b.
Uji Reliabilitas Realibilitas menunjukkan pada suatu perngertian bahwa suatu instrument dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah tepat Arikunto, 2002:145. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan,
konsistensi, dan kehandalan instrument untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrument tersebut digunakan
untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetapi tetap menunjukkan hasil yang relative sama. Adapun kriteria dari pengujian realibilitas
adalah: i.
Jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik Nunnaly dalam Ghozali,2005 atau dengan
kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya. ii. Jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,6 maka instrumen yang
diuji tersebut tidak reliabel.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Metode Analisis Data
a. Metode analisis Deskiptif
Suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterprestasikan secara objektif sehingga memberikan informasi
dan gambaran mengenai topic yang akan dibalas. b.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisa regresi bertujuan untuk memprediksi perubahan nilai variabel terikat
akibat pengaruh dari nilai variabel bebas atau dengan kata lain untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Sugiyono, 2006.
Jika terdapat lebih dari satu buah variabel dengan independen dan hanya ada satu buah variabel independen maka regresi yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah:
Y= a+b
1
FB+b
2
SB+b
3
ST+e
Dimana: Y= Loyalitas Pelanggan
a = Kostanta b
1
b
2
= Koefisien regresi berganda X
1
= Merek X
2
= Harga e = Error
Universitas Sumatera Utara
c. Pengujian Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis Ghozali, 2005.
Adapun syarat asumsi klasik tersebut meliputi: 1.
Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas sehingga data dalam model regresi penelitian tersebut adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Cara lain menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov dimana criteria untuk menentukan
normalatau tidaknya data, dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov Smirnov tidak signifikan Asymp, Sig [2-
tailed] α
0,05
maka data adalah normal.
2. Multikonearitas
Multikonearitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regesi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikonearitas didalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai toleransi atau VIF
Variance Inflation Factor melalui program SPSS versi 20. Dengan ketentuan:
i.
Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas
ii.
Bila VI 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
3. Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidak samaan varians residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain sama atau tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heterokedastisitas. Cara menditeksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scetterplot yang disajikan yaitu
terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol
pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
d. Pengujian Hipotesis
Model regresi linear berganda yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan:
1. Uji Statistik-t
Uji Statistik-t dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh varibel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan
dalam Uji Statistik-t ini adalah: H0: b
1,
b
2,
b
3
= 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
H0: b
1,
b
2,
b
3
≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t secara manual: i.
Tolak H Terima H
a
jika nilai t-hitung t-tabel ii.
Terima H bila t-hitung t-tabel
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t dengan mengunakan SPSS: i.
Tolak H jika nilai probabilitas Sig
≤ α
0,05
iii. Terima H
jika nilai probabilitas Sig α
0,05
2. Uji Statistik-F Uji Signifikan Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama simultan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah: H0: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel bebas X1, X2, dan X3 terhadap
variabel terikat Y. H0: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel terikat Y.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F secara manual: i.
Tolak H Terima H
a
jika nilai F-hitung F-tabel ii.
Terima H bila F-hitung F-tabel
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-f dengan menggunakan SPSS: i.
Tolak H jika nilai probabilitas sig ≤ α
0,05
ii. Terima H jika nilai probabilitas sig α
0,05
Universitas Sumatera Utara
3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika semakin besar nilainya mendekati
satu., maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
adalah kuat terhadap variabel terikat Y. hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
“Warung Bakso Mas No” merupakan suatu UKM yang bergerak di bidang kuliner. Nama usaha Warung Bakso Mas No sendiri diambil dari nama pemilik dan orang yang menjalankan
usaha tersebut. Mas No yang lebih dikenal dan dipanggil Mas No akhirnya menetapkan nama panggilannya tersebut menjadikan nama usahanya.
Warung Bakso Mas No ini memulai usahanya pada tanggal 24 Februari 1986, dia menjalankan usaha tersebut di rumahnya Jl.Pimpinan No.66 Medan. Pada awal usaha nya dia
hanya menjual bakso dan mie ayam dan dipadukan dengan minuman teh dalam kemasan botol yaitu “Teh Botol Sosro”. Warung Bakso yang saat itu belum begitu dikenal masyarakat dan
dengan pendapatan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari maka usaha warung bakso ini sulit untuk dikembangka, sehingga Mas No cukup kesulitan untuk menjalankan usahanya
tersebut, dulu masyarakat hanya mengenal Warung Mie Sop. Warung Bakso yang belum terlalu dikenal masyarakat dan belum banyak orang yang
melakukan usaha ini, membuat Mas No berpikir kalau usaha ini adalah usaha yang akan maju untuk dikembangkan untuk kedepannya, ditambah lagi dengan belum banyak nya pesaing dari
usaha kuliner sejenis dengan harga yang terjangkau. Lokasi yang strategis dan cita rasa yang lezat serta harga yang terjangkau bahkan untuk kalangan pelajar saja membuat Warung Bakso
Mas No semakin dikenal masyarakat dan pelanggan pun mulai banyak sampai saat ini.
Universitas Sumatera Utara
Saat ini Mas No masih menjalankan usaha warung baksonya tersebut di tempat dan lokasi yang sama dan tidak berpindah-pindah dari pertama kali buka sampai sekarang, saat ini
warung bakso Mas No mempekerjakan karyawan sebanyak 4 orang. Dan seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan permintaan masyarakat maka warung bakso Mas No menambah
beberapa menu tambahan yaitu mie aceh, indomie kuah, nasi goreng dan beberapa tambahan pilihan minuman sejenis “Teh Botol Sosro” seperti Frestea, Tebs, Fruit Tea dan Juice dengan
beberapa pilihan rasa. Keadaan tempat dan lokasi nya tidak berubah, akan tetapi konsumen dan pelanggan
semakin meingkatkan dikarenakan citra baik dari usaha ini yang sudah diketahui oleh pelanggan yang juga menyampaikannya ke konsumen lain. Dan sampai saat ini “Warung Bakso Mas No. 6”
tetap dijalankan oleh pemiliknya.
Tabel 4.1 Menu Minuman: Warung Bakso Mas No
No Minuman
Harga 1
The Botol Sosro Rp. 2.500
2 Fanta
Rp. 3.000 2
Sprite Rp. 3.000
4 Aneka Juice
Rp. 8000
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Dari hasil penelitian ini konsumen lebih banyak memilih minuman teh botol sosro saat makan di Warung Bakso Mas No karena minuman teh botol sosro sangat dinikmati konsumen
apabila teh botol sosro tersebut dicampur dengan es batu kristal dan harganya relatif terjangkau oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Menu Makanan; Warung Bakso No
No Makanan
Harga
1 Bakso
Rp. 7.000 2
Mie Ayam Rp. 8.000
3 Nasi Goreng
Rp. 10.000 4
Mie Aceh Rp. 9.000
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Di Warung Bakso Mas No tersebut yang paling diminati oleh konsumen adalah bakso karena cita rasa yang enak dan murah bagi masyarakat.
Tabel 4.3 Pendidikan Karyawan Warung Bakso Mas No
No Keterangan
SD SMP
SMA
1 Laki-laki
- -
2 2
Perempuan -
- 2
Jumlah 4
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Jumlah karyawan di Warung Bakso Mas No adalah 4 orang yang terdiri dari 2 laki dan 2 perempuan dengan kualifikasi pendidikan lulusan SMA.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Modal Untuk Minuman
No Modal
Jumlah botol Krat
Harga Beli Harga Jual
1 Teh Botol Sosro 3 Krat Rp. 37.500
Rp. 112.500 Rp. 180.000
2 Fanta
2 Krat Rp. 38.000 Rp. 76.000
Rp. 144.000 3
Sprite 1 Krat Rp. 38.000
Rp. 38.000 Rp. 72.000
4 Aneka Juice
- Rp. 300.000
Rp. 430.000
Sumber: Hasil Penelitian 2013
Dari penelitian yang penulis lakukan di Warung Bakso Mas No selama 6 hari minuman yang laku terjual adalah minuman teh botol sosro sebanyak 3 krat dengan harga beli Rp. 112.500
dan harga jual Rp. 180.000, fanta 2 krat dengan harga beli Rp. 76.000 dan harga jual Rp. 114.000, sprite dengan harga beli Rp. 38.000 dan harga jual Rp. 72.000, aneka juice harga beli
Rp. 300.000 dan harga jual Rp. 430.000
4.2 Penyajian Data