2.2.2.4 Karangan Deskripsi yang Baik
Tulisan yang baik ditinjau dari beberapa segi. Pertama, dari segi isi masalah yang dituliskan. Secara ideal, isi atau masalah yang ditulis harus
memenuhi kualitas yang baik. Kualitas yang baik itu antara lain: 1 benar artinya isi yang dituliskan itu mempunyai kebenarann yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, 2 bermanfaat ada gunanya, 3 baru artinya bukan masalah yang basi, 4 menjunjung nilai kemanusiaan, 5 merangsang penyelesaian atau
pemecahan masalah, 6 menarik karena keunikannya. Kedua, dari segi penyajiannya, tulisan harus mudah diikuti oleh pembaca. Gaya ini berkaitan erat
dengan penataan atau pengaturan ide yang dikemukakan penulis. Ketiga, dari segi bahasa tulisan seharusnya mencerminkan penggunaan bahasa yang baik dan benar
Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indonesia 1991:99. Dalam sebuah karangan yang baik harus memperhatikan beberapa hal
berikut. 1.
Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu Keraf 2001:67. Menurut
Kosasih 2008:26 koherensi merupakan kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimat yang
memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu- satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang atau
pun loncat-loncatan pikiran yang membingungkan. Koherensi, menurut Oxford Advanced Leaner’s Dictionary“ koheren adalah melekat bersama
dalam kelompok untuk membentuk kesatuan, atau kelogisan dan kemudahan untuk dimengerti dalam Febiana 2010:35. Berdasarkan pendapat di atas
dapat dikatakan bahwa koherensi bisa diartikan sebagai kesatuan hubungan. 2.
Kohesi adalah sebuah kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu Keraf 2001:67. Menurut Kosasih
2008:26 apabila koherensi berhubungan dengan isi, maka kohesi berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Dengan kata lain, kepaduan atau kohesi
merupakan organisasi sintaktik, wadah kalimat-kalimat disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan tuturan. Hal ini berarti pula bahwa kepaduan
atau kohesi ialah hubungan antarkalimat di dalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu Gutwinsky dalam
Febiana 2010:36. Menurut Anwar 2004:118 syarat utama sebuah karangan yang baik ialah:
1. Segi isi yang padat, dengan isi yang padat dimaksudkan kaya dengan buah
pikiran yang asli atau “original”. 2.
Segi pengkajian yang logis, dengan pengkajian yang logis dimaksudkan mengemukakan hal yang masuk akal yang menggunakan tata bahasa,
perbendaharaan kata, dan ejaan yang benar.
3. Segi penguraian yang teratur dan jelas, dengan penguraian yang teratur dan
jelas dimaksudkan menjalin semua isi yang penting secara berkaitan rapat antara satu dengan yang lain menggunakan tata bahasa, perbendaharaan kata,
dan ejaan yang benar. Tujuan deskripsi sebagai salah satu bentuk pengembangan tulisan secara
khusus disebutkan bahwa kualitasnya dalam menarik perhatian pembaca ditentukan oleh dua hal yaitu persepsi dan kosakata. Persepsi sebagai salah satu
kualitas tulisan deskripsi yang baik harus tajam dan jeli. Persepsi atau tanggapan ini tergantung pada dua hal, yakni pada rasa ingin tahu penulis dan pada
pengembangan minat kepada orang lain serta dunia tempat kita hidup. Dengan demikian, karangan deskripsi yang baik menuntut keunggulan
pemanfaatan segala pengertian, perasaan, pendirian, terutama sekali pandangan penulis untuk mengamati apa-apa yang pernah ia alami secara sepintas dengan
memperhatikan sebelumnya harus diselaraskan dengan kohesi dan koherensi karangan yang memperhatikan tiga segi yaitu segi isi, segi penyajian, dan segi
bahasa.
2.2.3 Teknik Pembelajaran Menulis