hidup dan kita juga seakan-akan ikut merasakan apa yang dialami oleh objek tersebut.
2.2.2.2 Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi
Menurut Suparno dan Mohamad Yunus 2007:4.7, langkah-langkah dalam menulis karangan deskripsi adalah pertama, melatih diri mengamati
sesuatu, dan kedua, melukiskan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin. Alkhadiah dalam Suparno dan Mohamad Yunus 2007:4.8, berpendapat bahwa
dalam menulis karangan deskripsi yang baik dituntut tiga hal, yaitu pertama, kesanggupan berbahasa kita yang memiliki kekayaan nuansa dan bentuk. Kedua,
kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan kita tentang sifat, ciri, dan wujud objek yang dideskripsikan. Ketiga, kemampuan kita memilih detail khusus
yang dapat menunjang ketepatan dan keterhidupan deskripsi. Nur’aini dan indriyani 2008:36 mengemukakan langkah-langkah menulis
karangan adalah sebagai berikut: 1 menentukan tema, 2 membuat kerangka karangan. Sementara Kosasih 2008:10 menyebutkan penyusunan karangan
sebaiknya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 menentukan tema, topik, dan tujuan karangan, 2 merumuskan judul karangan, 3 menyusun
kerangka karangan, 4 mengumpulkan bahan atau data, 5 mengembangkan
kerangka karangan, 6 cara pengakhiran dan penyimpulan, 7 menyempurnakan karangan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun karangan deskripsi harus berdasarkan langkah-langkah karangan deskripsi antara
lain: 1 mementukan topik terlebih dahulu, 2 menentukan tujuan, 3 menentukan bahan, 4 membuat kerangka karangan sehingga mudah untuk
menjabarkannya, dan 5 mengembangkan kerangka karangan.
2.2.2.3 Aspek yang Dinilai dalam Menulis Deskripsi
Penilaian adalah usaha menemukan kadar keberhasilan. Keberhasilan yang akan dinilai dalam menulis karangan deskripsi dapat dilihat dari beberapa
aspek. Menurut Haris dan Halim dalam Nurgiantoro 2001:306 menyatakan bahwa unsur-unsur karangan adalah content isi, gagasan yang dikemukakan,
form organisasi isi, grammar tata bahasan dan pola kalimat, style gaya yang meliputi struktur dan kosakata, dan mechanies ejaan.
The success of a piece of writing depends largerly on the writer’s vocabulary choices. In orde to communicate effectifely, writer need to know many
words and to know those words well Wagner dalam Pujihastuti 2010:31. Tujuan deskripsi sebagai salah satu bentuk pengembangan tulisan secara khusus
disebutkan bahwa kualitasnya dalam menarik perhatian pembaca ditentukan oleh
dua hal yaitu persepsi dan kosakata. Persepsi sebagai salah satu kualitas tulisan deskripsi yang baik harus tajam dan jeli. Persepsi atau tanggapan ini tergantung
pada dua hal, yakni pada rasa ingin tahu penulis dan pada pengembangan minat kepada orang lain serta dunia tempat kita hidup. Dengan demikian, tulisan
deskripsi yang baik menuntut keunggulan pemanfaatan segala pengertian, perasaan, pendirian, terutama sekali pandangan penulis untuk mengamati apa-apa
yang pernah ia alami secara sepintas sebelumnya. Walaupun demikian, ketajaman persepi atau kejelian tanggapan penulis
tidak akan banyak artinya jika tidak didukung memilih kata yang tepat guna. Kebanyakan kosakata serta kepandaian memanfaatkan secara tepat guna
menyampaikan suatu pengalaman turut memegang peranan penting dalam usaha menghasilkan sesuatu tulisan deskripsi yang baik.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang akan dinilai dalam menulis deskripsi ialah keterlibatan pancaindra, ejaan dan
tanda baca, dan pilihan kata atau diksi.
2.2.2.4 Karangan Deskripsi yang Baik