kelas, 3 siswa dan guru merefleksikan pembelajaran, 4 siswa dan guru bersama-sama mengisi alat bantu observasi seperti catatan harian siswa, catatan
lapangan bagi guru, dan wawancara.
3.1.1.3 Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dititikberatkan pada segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran,
baik aktivitas siswa maupun respon terhadap model dan media yang digunakan selama penelitian berlangsung. Observasi dilakukan peneliti dengan bantuan guru
pengampu untuk melakukan penelitian sesuai dengan lembar observasi yang telah disiapkan. Semua data diambil dari observasi, yaitu mengamati segala perilaku
siswa dan melakukan wawancara. Semua data yang diperoleh pada siklus I dijadikan acuan dalam perbaikan siklus dan dijadikan bahan refleksi.
Kegiatan observasi diawali dengan melakukan wawancara selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai kepada siswa yang dipilih. Setelah itu dilanjutkan
dengan siswa menuliskan catatan harian, dan dokumentasi selama pembelajaran oleh rekan peneliti. Lembar catatan harian diisi ketika siswa setelah proses inti
pembelajaran, tepatnya sesegera mungkin setelah evaluasi. Pengisian lembar catatan lapangan dan lembar observasi diisi oleh guru selama proses
pembelajaran menulis karangan deskripsi. Setelah pembelajaran diakhiri, guru melakukan wawancara kedua.
3.1.1.4 Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran untuk mengkaji
pembelajaran pada siklus I. Setelah pelaksanaan tindakan, penulis melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil observasi, hasil catatan harian, hasil catatan
lapangan, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui 1 kelebihan dan kekurangan model yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran siklus I dan 2 tindakan-tindakan yang dilakukan siswa
selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil refleksi ini, dapat diketahui bahwa teknik kata kunci dan media objek langsung yang digunakan untuk menulis karangan deskripsi cukup
banyak disukai siswa. Hal ini terlihat pada minat dan antusias siswa saat mengikuti pembelajaran. Adanya minat pada diri siswa saat mengikuti
pembelajaran mengakibatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi akan meningkat.
Namun, pada siklus I siswa belum sepenuhnya melakukan tahapan pembelajaran menulis karangan deskripsi teknik kata kunci dan media objek
langsung dengan baik. Hal ini karena siswa baru pertama kali mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik kata kunci dan media
objek langsung, sehingga beberapa siswa masih bingung ketika mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi pada saat berlangsung.
Selanjutnya, setelah melihat tersebut peneliti mencari permasalahan untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki. Masalah atau
kekurangan-kekurangan pembelajaran menyusun karangan pada siklus I dapat
diatasi dengan: 1 memberikan penjelasan ulang dan lebih lanjut kepada siswa, dan 2 melakukan penjelasan pada kelompok-kelompok.
Hasil tes kompetensi menulis karangan deskripsi pada siklus I menunjukkan bahwa dengan teknik kata kunci dan media objek langsung,
kemampuan menulis karangan deskripsi siswa mengalami peningkatan dari prasiklus, yaitu dari kategori kurang atau nilai rata-rata 53,16 menjadi kategori
cukup atau nilai rata-rata 64,74 pada siklus I. Nilai rata-rata pada siklus I masih belum memenuhi target ketuntasan yang diharapkan, yaitu 70. Penelitian tersebut
ditunjukkan pada siklus II oleh peneliti karena hasil tersebut masih dalam kategori cukup dan belum memenuhi target kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu,
perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai nilai rata-rata kelas dalam kategori baik dengan rentang nilai 70-84 atau kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100
dan perubahan perilaku yang positif dalam proses pembelajaran pada siklus II. Dengan demikian, tindakan siklus II perlu segera dilakukan untuk
mengatasi kekurangan-kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I.
3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II