Gambar 4.5 merupakan gambar aktivitas siswa membacakan karangan deskripsi di depan kelas. Pada kegiatan ini siswa masih malu dalam membacakan
hasil pekerjaannya. Mereka memilih membaca di bangku tempat duduknya. Tetapi ada juga siswa yang sangat antusias ketika membacakan hasil kerjanya.
Hal ini terbukti mereka berani membacakan hasil kerjanya di depan kelas dengan suara lantang. Sisi negatif yang terjadi adalah siswa malas dan takut membacakan
hasil kerjanya secara individual di depan kelas. Sebagian besar menginginkan membacakan bersama-sama dengan siswa lain.
4.1.2.3 Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil tes menulis karangan deskripsi pada siklus I yang sudah dilaksanakan mencapai nilai rata-rata sebesar 64,74 yang berada dalam kategori
cukup. Hasil tes pada siklus I ini, nilai rata-rata kelas belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM, yaitu 65 dan belum mencapai target yang diharapkan,
yaitu 70. Hasil tes pada siklus I ini, 10 siswa sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal, sedangkan nilai target peneliti dapat dicapai oleh 7 siswa.
Adapun nilai tertinggi dalam satu kelas, yaitu 90, sedangkan nilai terendah adalah 50. Hanya 3 siswa yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik, 4 siswa
mendapat nilai dengan kategori baik, 7 siswa mendapat nilai dengan kategori cukup, dan 5 siswa mendapat nilai dengan kategori kurang. Nilai rata-rata yang
belum mencapai target tersebut disebabkan karena siswa kurang paham tentang materi menulis karangan deskripsi dan siswa masih sedikit perbendaharaan
kosakatanya sehingga kesulitan mengembangkan kerangka karangan menjadi
karangan yang utuh. Selain itu, siswa juga belum berpengalaman menulis karangan, sehingga mereka harus banyak berlatih menulis karangan deskripsi.
Oleh karena itu, hasil karangan yang dihasilkan oleh siswa masih belum maksimal.
Kelebihan pada siklus I adalah pada kegiatan penyampaian materi. Pada kegiatan ini sudah ada beberapa siswa yang berani membacakan contoh karangan.
Selain itu pada waktu merangkai objek langsung dapat mengembangkan daya kreativitas mereka. Adapun kekurangan-kekurangan yang masih perlu diperbaiki
meliputi: 1 siswa menunjukkan kekurangan-kekurangan dan kesalahan yang masih dilakukan siswa selama membuat karangan deskripsi; 2 siswa malu ketika
mengidentifikasi dan merangkai objek langsung di depan kelas. Pada tahap ini hanya perwakilan kelompok yang maju untuk mengidentifikasi objek langsung.
Tidak semua siswa terlibat langsung dalam proses mengidentifikasi objek langsung. Selain itu pada kegiatan diskusi kelompok masih banyak kelompok
yang pasif. Data nontes siklus I berupa observasi, catatan harian, catatan lapangan,
wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik kata kunci dan media objek langsung pada siklus I dapat
diketahui bahwa model dan media yang digunakan peneliti cukup banyak disukai oleh siswa. Hal ini dapat terlihat pada minat dan antusias siswa saat mengikuti
pembelajaran. Adanya minat pada diri siswa saat mengikuti pembelajaran mengakibatkan
keterampilan siswa
dalam menulis
karangan deskripsi meningkat. Berdasarkan hasil tes diakhir pembelajaran siklus I
membuktikan bahwa dengan penggunaan dengan teknik kata kunci dan media objek langsung, keterampilan menulis karangan deskripssi siswa mengalami
peningkatan dari prasiklus. Hasil tes menulis karangan deskripsi secara klasikal baru menunjukkan kategori cukup pada tiap aspeknya dan hanya ada satu aspek
yang menunjukkan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi, catatan harian, catatan lapangan, wawancara,
dan dokumentasi foto diperoleh hasil perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi tergolong cukup baik dan mengalami
perubahan dari prasiklus. Dalam pembelajaran dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap yang cukup baik. Pada siklus I, siswa merasa lebih
mudah untuk memahami materi menulis karangan deskripsi. Mereka berpendapat bahwa dengan penggunaan teknik kata kunci dan media objek langsung dapat
memudahkan mereka dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu, dengan penggunaan teknik kata kunci dan media objek langsung dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi membuat mereka lebih aktif untuk berpendapat, karena melibatkan diskusi kelompok. Menurut mereka, pembelajaran ini juga
dapat mengembangkan daya kreativitas siswa dan menambah wawasan serta pengetahuan mereka tentang menulis karangan deskripsi yang belum pernah
dilakukan. Meskipun demikian, beberapa siswa masih terlihat kurang bersemangat
dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik kata kunci dan media objek langsung. Pada saat
pembelajaran berlangsung, masih ada beberapa siswa yang terlihat pasif dan
malas-malasan ketika peneliti menjelaskan materi dan ketika mengerjakan tes menulis karangan deskripsi yang diberikan peneliti. Selain itu, ada beberapa siswa
yang terlihat bergurau atau berbicara dan mengganggu temannya pada saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut disebabkan kurang tertariknya siswa
terhadap materi yang diberikan peneliti dan belum terbiasanya siswa dengan model dan media yang digunakan peneliti.
Sebagai upaya peningkatan keaktifan dan keterampilan serta hasil tes yang diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis karangan, maka perlu direncanakan
kegiatan pembelajaran yang lebih matang, mulai dari kegiatan awal pembelajaran sampai pada pemberian tes menulis karangan. Dengan demikian, tindakan siklus
II perlu segera dilakukan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siklus I.
Hasil refleksi baik dari hasil tes maupun nontes pada siklus I belum mencapai hasil yang maksimal. Hasil refleksi tersebut sebagai acuan untuk
memperbaiki hasil pada siklus I pada siklus II, sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal. Target yang akan dicapai adalah siswa dapat menulis karangan
deskripsi. Selain itu, target yang akan dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah mengubah perilaku siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.
4.1.3 Hasil Siklus II