Unsur-unsur Narasi Tinjauan tentang Menulis Karangan Narasi 1. Hakikat Karangan Narasi

15

6. Unsur-unsur Narasi

Sebagai karangan yang terbentuk berdasarkan unsur, maka Rini Kristanti 2007:132, mengemukakan beberapa unsur yang dapat membangun karangan narasi yaitu: a. Tema Tema sering juga disebut sebagai dasar cerita, yaitu pokok persoalan yang mendominasi suatu cerita. Pada hakikatnya tema adalah permasalahan pokok yang merupakan titik tolak penulis dalam menyusun cerita, sekaligus merupakan permasalahan yang ingin dipecahkan penulis. Tema dalam narasi dapat tersurat dan tersirat. Disebut tersurat apabila tersebut dengan jelas dinyatakan oleh penulisnya. Sedangkan tema tersirat adalah tema tidak ditulis secara eksplisit, melainkan tersebar pada keseluruhan cerita. b. Tokoh Cerita Tokoh cerita merupakan pelaku yang medukung peristiwa sehigga mampu menjalin suatu cerita. Tokoh atau karakter sebuah narasi tidak bisa lepas dari sifat atau karakteristik yang ada dalam narasi tersebut, karena dengan penokohan cerita menjadi lebih nyata dan lebih hidup. Tokoh dalam karangan narasi dapat dibedakan menjadi tokoh sentral dan tokok bawahan. Protagonis baik dan antagonis jahat adalah merupakan tokoh yang dihadirkan untuk mendukung kehadiran tokoh utamanya. c. Latar Latar merupakan penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya di dalam cerita. Sedangkan Goris Keraf 1982:148 latar merupakan tempat 16 atau pentas dapat digambarkan secara hidup-hidup dan terperinci, dapat pula digambarkan secara sketsa, sesuai dengan fungsi dan perannya pada tindak-tanduk yang berlangsung. d. Posisi narator dan sudut padang Posisi narator merupakan penempatan diri dalam cerita yang ditulis. Terdapat beberapa posisi narator dalam narasi, yakni sebagai penulis pelaku utama, penulis sebagai pelaku tetapi bukan sebagai pelaku utama, penulis serba hadir dan penulis sebagai peninjau. Sedangkan sudut pandang Goris Keraf 1982:191 dalam narasi menyatakan bagaimana fungsi seorang pengisah narator dalam sebuah narasi, apakah ia mengambil bagian langsung dalam sebuah rangkaian kejadian yaitu sebagai participant, atau sebagai pengamat observer terhadap objek dari seluruh aksi atau tindak-tanduk dalam narasi. e. Waktu Urutan waktu dalam narasi yaitu urutan alamiah dan urutan menyimpang. Urutan alamiah dalam narasi berhubungan dengan usaha penulis dalam menguraikan kisahnya. Urutan peristiwa secara kronologis atau penyajian peristiwa sesuai dengan urutan waktu kejadian sebenarnya. Sedangkan urutan waktu menyimpang menyajikan cerita tidak sesuai dengan kronolgis cerita tersebut. f. Motivasi Goris Keraf 1982:160-161 motivasi adalah suatu penjelasan secara implisit mengapa tokoh-tokoh dalam narasi melakukan hal-hal seperti yang 17 digambarkan tadi dalam pembukaannya. Motivasi mengungkapkan bagaimana manusia-manusia berada dalam situasi sebagai yang digambarkan, dan bagaimana objek dari tanggapan-tanggapan yang diharapkan yaitu apa yang diinginkan oleh orang-orang itu pada waktu itu menyajikan kunci utama kepada pembaca untuk membayangkan tindak- tanduk selanjutnya. g. Konflik Sebuah narasi disusun dari rangkaian tindak-tanduk yang bertalian dengan sebuah makna. Makna hampir selalu muncul dari suatu pertikaian atau konflik kekuatan-kekuatan yang meransang perhatian kita untuk melihat bagaimana situasi itu akan diselesaikan. Konflik dalam cerita mengandung tenaga yang kuat untuk menarik perhatian pembaca. h. Alur Goris Keraf 1982:147-148 alur merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat dalam narasi itu, yang berusaha memulihkan situasi narasi ke dalam suatu situasi yang seimbang dan harmonis. Sejalan dengan pendapat Ahmad Rofi’uddin 1999:150-157 unsur-unsur dalam menulis karangan meliputi, tokoh, alur cerita, latar, tema, dan sudut pandang. Berdasarkan pendapat di atas, unsur-unsur narasi terdiri dari aspek tema, tokoh, latar, sudut pandang, waktu, motivasi, konflik, dan alur. Dalam penelitian ini aspek yang digunakan adalah tema, tokoh, latar tempat, latar waktu, dan alur. 18 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis Karangan Narasi Tingkat kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa tidak sama antara siswa satu dengan siswa yang lain. Sabarti Akhadiah M.K, dkk. 1993:2-3 ada beberapa faktor yang mempengaruhinya: a. Tujuan yang akan dicapai Tujuan yang dicapai merupakan faktor penentu. Tujuan ini akan memberikan arah dalam memilih materi, menentukan strategi belajar mengajar, serta melakukan evaluasi belajar. Tujuan tersebut mengacu pada kemampuan yang ditunjukkan oleh sejumlah perilaku yang diharapkan dapat diperlihatkan siswa setelah mengikuti pelajaran. Perilaku itu dikelompokkan kedalam tiga ranah: kogitif yang mempengaruhi kegiatan berpikir, ranah afektif, yang menyangkut perasaan atau sikap, serta ranah psikomotorik yang menyangkut fisik keterampilan. b. Jenis mata pelajaran pokok bahasa Hakikat mata pelajaran yang diberikan akan berpengaruh terhadap pemilihan kegiatan belajar yang direncanakan. c. Kondisi siswa Faktor ini turut serta menentukan jenis kegiatan belajar serta bahan yang dipilih. Dari berbagai penelitian ternyata bahwa terdapat perbedaan individual diantara siswa yang belajar. Perbedaan itu meliputi latar belakang kebahasaan, latar belakang sosial ekonomi, latar belakang budaya, minat, bakat, kemampuan, gaya belajar, taraf kecerdasan, dan sebagainya. Perbedaan dalam hal-hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan siswa. 19 d. Sarana Sarana merupakan faktor yang membatasi guru dalam memilih kegiatan belajar yang diselenggarakan. e. Lingkungan sosial Keberhasilan belajar siswa banyak dipengaruhi oleh lingkungannya, yaitu keadaan rumah, taraf pendidikan serta sikap orang tua, jumlah anggota keluarga, perlengkapan belajar di rumah, dan sebagainya. Tentu saja lingkungan itu tidak dapat atau sulit sekali diubah. Dalam hal ini sekolah sebagai pusat pembelajaran dapat menyediakan lingkungan yang diperlukan. Sugiharto, dkk. Nevi Kurniasih, 2010:20 berpendapat bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis dapat digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani dan psikologis, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sekolah, keluarga, dan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis terdiri dari faktor siswa sendiri internal yang meliputi jasmani dan psikologis, dan faktor dari luar siswa eksternal yang meliputi sekolah, keluarga, lingkungan. Dalam hal ini, faktor eksternal khususnya faktor sekolah menjadi faktor yang harus diperhatikan sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis siswa. Faktor yang berkenaan dengan sekolah yang merupakan tempat peneliti, faktor sekolah meliputi guru, model mengajar, fasilitas, media maupun lingkungan sekolah. Berdasarkan beberapa faktor di atas, dapat dinyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis narasi adalah faktor, tujuan yang akan 20 dicapai, jenis mata pelajaranpokok bahasa, kondisi siswa, sarana, lingkungan sosial serta faktor internal siswa sendiri dan faktor eksternal sekolah. B. Tinjauan tentang Model Contextual Teaching and Learning 1. Hakikat Model Contextual Teaching and Learning Sardiman 2007: 222 contextual teaching and learning merupakan pembelajaran yang mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Contextual Teaching and Learning adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Wina Sanjaya 2011:255. Dengan konsep tersebut diharapkan hasil pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk siswa bekerja dan mengalami secara langsung, bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan guru kepada siswa. Ini sejalan dengan pendapat aliran kontruktivisme yang menekankan bahwa kegiatan belajar adalah kegiatan aktif siswa untuk menemukan sesuatu dan membangun sendiri pengetahuannya. Siswa bertanggungjawab atas hasil belajarnya, membuat penalaran atas apa yang dipelajari dengan cara mencari makna, dan membandingkan dengan apa 21 yang telah diketahui dengan apa yang diperlukan dalam pengalaman yang baru. Proses pembelajaran keterampilan menulis harus sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami pengetahuan baru yang disampaikan. Seperti pengalaman, pengalaman sebenarnya merupakan proses penyesuaian dan pembandingan asimilasi dan komparasi yang terjadi yang terjadi apabila seseorang dalam kesadarannya mengalami sesuatu dengan indranya, misal; melihat peristiwa baru, mengamati proses, sensasi memahami sesuatu ide. B.Rahmanto 1996:112. Berdasarkan paparan di atas CTL dapat diartikan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami makna dalam materi pelajaran yang mereka pelajari, kemudian menghubungkan dengan kontek kehidupan sehari-hari, yaitu kontek lingkungan pribadi, sosial, dan budayanya.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS IV GUGUS SUNAN AMPEL DEMAK

6 89 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

0 0 16

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS TINGGI.

0 2 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Meningkatkan Ketrampikan Menulis Karangan Narasi MElalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri Angg

0 1 15

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI II CIPTASARI: Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri II Ciptasari Kecamatan

0 0 38

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Tambaknegara Banyumas.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 203

IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 12