Karakteristik Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Komponen-komponen Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

21 yang telah diketahui dengan apa yang diperlukan dalam pengalaman yang baru. Proses pembelajaran keterampilan menulis harus sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami pengetahuan baru yang disampaikan. Seperti pengalaman, pengalaman sebenarnya merupakan proses penyesuaian dan pembandingan asimilasi dan komparasi yang terjadi yang terjadi apabila seseorang dalam kesadarannya mengalami sesuatu dengan indranya, misal; melihat peristiwa baru, mengamati proses, sensasi memahami sesuatu ide. B.Rahmanto 1996:112. Berdasarkan paparan di atas CTL dapat diartikan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa memahami makna dalam materi pelajaran yang mereka pelajari, kemudian menghubungkan dengan kontek kehidupan sehari-hari, yaitu kontek lingkungan pribadi, sosial, dan budayanya.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Wina Sanjaya 2011:256 menyatakan terdapat lima karakteristik dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada activiting knowledge, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah ada dipelajari, dengan demikian pengetahuan akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. 22 b. Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru acquiring knowledge. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya. c. Pemahaman pengetahuan understanding knowledge, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. d. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut applying knowledge, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan prilaku siswa. e. Melakukan refleksi reflecting knowledge, terhadap strategi mengembangkan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

3. Komponen-komponen Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Wina Sanjaya 2011:264-268 mengungkapkan tujuh komponen pembelajaran kontekstual, antara lain: 1 kontruktivisme, 2 inquiri, 3 bertanya, 4 masyarakat, 5 pemodelan, 6 refleksi, 7 penilaian nyata. Sardiman 2007:22-269 menyatakan kontekstuan sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen. Komponen ini melandasi pelaksanaan 23 proses pembelajaran dengan pendekatan CTL.1 kontruktivisme, 2 inquiri, 3 bertanya quetion, 4 masyarakat belajar learning community, 5 pemodelan modeling, 6 refleksi reflection, 7 penilaian nyata authentic assessment. Selanjutnya ketujuh komponen ini di jelaskan dibawah ini. a. Kontruktivisme Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. b. Bertanya questioning Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk. 1 motivasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran, 2 membangkitkan motivasi siswa, 3 merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu, 4 memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan, 5 membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu. c. Masyarakat belajar learning community Masyarakat belajar learning community adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam: pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas di atasnya, bekerja dengan masyarakat. d. Menemukan Inquiri 24 Inquri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. secara umum proses proses inquiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu. 1 merumuskan masalah, 2 mengajukan hipotesis, 3 mengumpulkan data, 4 menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan, 5 membuat kesimpulan. e. Pemodelan Modeling Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. f. Refleksi reflection Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. g. Penilaian nyata authentic assessment Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkam langkah-langkah pembelajaran CTL untuk menulis narasi meliputi: 1 siswa diberi kesempatan secara bebas untuk mengembangkan skemata dalam menentukan objek yang diamati, menentukan bagian objek yang akan ditulis, dan membuat kerangka, 2 siswa terlibat aktif dalam pembelajaran untuk menentukan tema karangan, 3 siswa menemukan ide gagasan yang akan dituangkan dalam menulis karangan, 4 siswa menentukan judul karangan, 5 siswa menanyakan hal-hal yang penting 25 dalam kegiatan menulis karangan, 6 siswa melakukan kerja kelompok untuk membuat kerangka karangan berdasarkan objek yang telah diamati, 7 siswa menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan dalam pembelajaran, 8 siswa membaca ulang hasil tulisannya karangan narasi dan memperbaiki kalimat dalam karangan sesuai dengan EYD. Kemudian siswa menyalin kembali karangan yang sudah diperbaiki, dan mempublikasikan karangan yang dibuatnya. Menulis karangan narasi dengan menggunakan model CTL penelitian ini meliputi siswa diberi kesempatan secara bebas untuk mengembangkan skemata dalam menentukan objek yang diamati siswa menentukan tema, siswa menentukan topik, siswa melakukan kerja kelompok untuk membuat kerangka karangan berdasarkan objek yang telah diamati, pemberian kuis secara individu berupa tes menulis karangan narasi, penilaian karangan narasi oleh guru.

4. Peranan Guru dalam Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS IV GUGUS SUNAN AMPEL DEMAK

6 89 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI

0 0 16

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD KELAS TINGGI.

0 2 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Meningkatkan Ketrampikan Menulis Karangan Narasi MElalui Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri Angg

0 1 15

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI II CIPTASARI: Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri II Ciptasari Kecamatan

0 0 38

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Tambaknegara Banyumas.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 3 GRENGGENG KARANGANYAR KEBUMEN.

0 1 203

IMPLEMENTASI MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 12