11
unsur rangkaian waktu dan informatif, 3 adanya sudut pandang penulis, 4 menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas, 5
terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas, 6 terdapat latar, tempat, waktu dan suasana, dan 7
mempunyai alur atau plot. Suparno dan Mohamad Yunus 2008:44 menyatakan ciri khas karangan narasi adalah mengisahkan toko cerita bergerak
dan terlibat dalam suatu peristiwa atau kejadian. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa ciri-
ciri karangan narasi yaitu: adanya rangkaian waktu atau peristiwa, terdapat tokoh yang menggambarkan watak yang jelas, menggunakan urutan waktu dan
tempat, terdapat latar, tempat, waktu, dan suasana.
4. Jenis-jenis Karangan Narasi
Sunarti dan Anggraini 2009:92-93 menyatakan narasi terdiri atas narasi ekspositoris dan artistik atau literer. Jenis narasi tersebut, akan
dijabarkan sebagai berikut: 1 narasi ekspositoris yaitu tulisan yang menginformasikan peristiwa dengan bahasa yang lugas dan konfliknya tidak
terlalu kelihatan, dan 2 narasi artistik atau literer yaitu tulisan yang sebenarnya murni sebagai tulisan narasi.
Goris Keraf 1982:136-138 mengemukakan bahwa karangan narasi disusun dan di sajikan sekian macam:
a. Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris pertama-tama bertujuan untuk menggugah pikiran para
pembaca untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sebagai sebuah bentuk
12
narasi, narasi ekspositori mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar. Runtutan kejadian atau
peristiwa untuk memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca, tidak peduli apa yang disampaikan secara tertulis atau secara lisan.
b. Narasi Sugestif Narasi sugestif juga pertama-tama bertalian denga tindakan atau perbuatan
yang dirangkaian dalam suatu kejadian waktu atau peristiwa. Seluruh rangkaian yang dirangkaian dalam suatu kesatuan waktu. Narasi sugestif
merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehigga merangsang daya khayal para pembaca. Pembaca menarik suatu makna baru
di luar apa yang diungkapkan secara emplisit. Sesuatu yang emplisit adalah sesuatu yang tersirat semua objek dipaparkan sebagai suatu rangkaian gerak,
kehidupan para tokoh dilukiskan dalam satuan gerak yang dinamis, bagaimana kehidupan itu berubah dari waktu kewaktu. Makna yang baru
akan jelas dipahami sesudah narasi itu selesai dibaca, karena ia tersirat dalam suatu narasi.
Berdasarkan jenis-jenis karangan narasi di atas, secara sisngkat dikemukakan perbedaan antara kedua jenis narasi tersebut seperti dibawah
ini.
Tabel 1 Perbedaan Narasi Ekspositori dan Narasi Sugestif Narasi Ekpositori
Narasi sugestif Memperluas pengetahuan.
Menyampaikan sesuatu amanat yang tersirat.
Menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian.
Menimbulkan daya khayal.
13
Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional.
Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga
kalau penalaran dapat dilanggar.
Bahasanya lebih
condong kebahasa
informatif dengan
titik berat
pada penggunaan kata-kata denotatif.
Bahasanya lebih
condong kebahas
figuratif dengan
menitik beratkan
penggunaan kata-kata konotatif.
Berdasarkan tabel perbedaan antara narasi ekpositoris dan narasi sugestif di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara kedua jenis karangan narasi
tersebut terletak pada penyampaian isi karangan. Narasi ekpositoris berisi karangan yang informatif sedangkan narasi sugestif yaitu karangan yang
menimbulkan daya khayal. Jenis narasi dalam penelitian ini difokuskan pada jenis karangan narasi ekspositoris.
5. Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi