16
2. Kajian Tentang Keluarga Broken Home
a. Pengertian Keluarga Broken Home
Secaraetimologi broken home diartikan sebagai keluarga yang retak. Jadi broken home adalah kondisi hilangnya perhatian
keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua yang disebabkan oleh beberapa halJihn M. Echolis 2000: 80. Bisa
karena perceraian, sehingga anak hanya tinggal bersama satu orang tua kandung.
Kata Broken home berasal dari dua kata yaitu broken dan home. Broken berasal dari kata break yang berarti keretakan,
sedangkan home mempunyai arti rumah atau rumah tangga Hasan Shadily, 1996:81. Jadi broken home adalah keluarga atau rumah
tangga yang retak. Hal ini dapat disebut juga dengan istilah konflik atau krisis rumah tangga. Sedangkan kata Broken home menurut
Kissumi Diyanayati 2009:16 yaitu suatu kondisi keluarga yang mengalami perpecahan baik secara fisik maupun psikologis. Suatu
keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak yang terikat dalam sebuah perkawinan. Suatu perkawinan mengalami perpecahan fisik
maupun psikologis, perpisahan secara fisik bisa terjadi jika salah satu dari kedua orang tua meninggal, maupun karena perceraian.
Sedangkan perpecahan secara psikologis yaitu rusaknya hubungan batin antara anggota keluarga misalnya perbedaan paham, cemburu
17 yang berlebihan, atau tidak saling mencintai sehingga terjadi
pertengkaran. Dari sudut lainbroken home dapat diapandang sebagai sudut
formil dan informal. Broken home formil terjadi karena adanya perceraian dan kematian, sedangkan informal yaitu kelurga yang
mengalami situasi yang pecah baik karena fisik maupun psikologis walau secara formil keluarga tersebut utuh. Rumah tangga yang
tidak utuh karena perceraian dapat lebih merusak anak dan hubungan keluarga ketimbang rumah tangga yang pecah akibat
kematian.Karena banyaknya keluarga yang pecah menyebabkan gangguan yang terjadi pada anak yaitu masalah-masalah interksi
anak dalam keluarga yang merupakan akibat dari perpisahan orang tua.
Keluarga retak atau broken home dinamakan dengan istilah keluarga kacau. Keluarga kacau adalah keluarga kurang teratur dan
selalu mendua.Dalam keluarga ini cenderung timbul konflik masalah, dan kurang peka memenuhi kebutuhan anak-anak.Anak
sering diabaikan dan diperlakukan secara tidak wajar atau kejam, karena kesenjangan hubungan antara mereka dengan orang
tua.Keluarga kacau selalu tidak rukun.Orang tua sering berperilaku kasar terhadap relasi anak. Orang tua menggambarkan kemarahan
satu sama lain dan hanya ada sedikit relasi antara orang tua dengan anak-anaknya. Anak terasa terancam dan tidak disayang.
18 Menurut Willis, 2008:66 Broken home dapat dilihat dari
dua aspek yaitu: 1.
Keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu darikepala keluarga itu meninggal atau telah bercerai
2. Orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak
utuh lagi karena ayah atau ibu sering tidak dirumah,dan atau tidak memperlihatkan hubungan kasih sayang lagi. Misalnya
orang tua sering bertengkar sehingga keluarga itu tidak sehat secara psikologis. Dari keluarga yang digambarkan diatas, akan
lahir anak-anak yang mengalami krisis kepribadian, sehingga perilakunya sering salahsuai. Mereka mengalami gangguan
emosional dan bahkan neurotic. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah
keluarga dikatakan broke home dikarenakan ayah atau ibu perceraian atau urusan lainnya. Kurang adanya perhatian dari ayah
atau ibu menimbulkan anak menjadi kehilangan keteladannya, kurang mendapat perhatian, dan mengakibatkan anak menjadi
frustasi, suasah diatur, dan meiliki perilaku buruk. Sehingga peneliti membatasi keluarga broken home dari strukturnya yang
tidak utuh karena perceraian. b.
Penyebab Dalam Keluarga Broken Home Dalam keluarga Broken Home ada berbagai penyebab yang
timbul dalam keluarga yang pecah tersebut. Penyebab yang timbul
19 dalam keluarga broken home menurut Alferd dalam Srihandayani
Astuti 1974:31 membagi dalam beberapa kelompok yaitu: 1
Penyebab fisik, yaitu kondisi yang bersifat fisik yang menyebabkan broken home seperti perceraian divorce,
kematian death, desertion dan separation. Semua ini penyebab utama, sedangkan penyebab lain yaitu karena perpisahan suami
istri menjalani hukuman beratlama dan lain-lain. 2
Penyebab psikologis, yaitu broken home yang disebabkan karena perbuatan, perbedaan pendapat, perbedaan sifat
kesenangan, cemburu, tidak saling mencinta, dan lain-lain yang menyebabkan terjadinya pertengkaran atau konflik.
3 Penyebab ekonomi, yaitu keadaan ekonomi yang jelek,
penghasilan yang tida sesuai dengan keluarga antara kebutuhan dan pengeluaran, hal ini sehingga dengan mudah menimbulkan
dampak psikolgis bagi keluarga. Bisa juga terjadi karena orang tua yang sibuk mencari nafkah sehingga dalam keluarganya
kurang mendapat perhatian 4
Penyebab sosial, hal ini secara tidak langsung tidak berpengaruh, tetapi sangat memungkinkan terjadinya broken
home misalnya masyarakat penjudi, penjudi, peminum, masyarakat pedagang, nelayan, diamana pekerjaan berada dikota
industry yang ruwet.
20 5
Penyebab ideologis, yakni perbedaan paham, sikap dan pandangan, perbedaan agama antara suami dan istri.
6 Poligami menurut Nasaruddin Latif 2001:70 menyatakan
bahwa keterbatasan suami istri untuk berperilaku adil terhadap istri-istrinya dan anak-anaknya baik dalam segi materi atau
kasih saying sehingga menyebabkan cemburu dan sangat berpotensi mengganggu perpecahan dalam keluarga
Adanya penyebab-penyebab yang timbul didalam keluarga karena ada berbagai faktor tersebut. Hal tersebut menyebabkan hal
buruk terhadap anak karena anak akan menjadi korban dari adanya broken home tersebut.
Hal lain dari penyebab timbulnya penyebab-penyebab dari keluarga broken home yaitu:
1 Tidak adanya atau kurangnya kehidupan beragama dalam
keluarga, dengan adanya kehidupan beragama dalam keluarga dapat menuntun sebuah keluarga dalam rasa nyaman meskipun
menghadapi masalah dalam keluarga. 2
Kurangnya pendidikan atau keterbatasan dalam memperoleh pendidikan dalam keluarga, minimnya pendidikan atau
keterbatasan dalam pendidikan keuarga menyebabkan ketika keluarga tersebut terdapat permasalahan maka masing-masing
anggota keluarga bersikeras dengan pendapatnya. Hal ini
21 disebabkan karena kurangnya rasa menghormati antar anggota
dalam keluarga. 3
Minimnya memperoleh kesehatan dalam keluarga, kesehatan merupakan hal yang sangat penting, jika satu anggota keluarga
mengalami sakit sehingga dia menjadi beban bagi anggota keluarga yang lain, sedangkan yang sakitpun merasa bahwa dia
tidak berguna dalam keluarga, sehingga dalam keluarga tersebut mengalami putus asa dan konflik antar anggota keluarga.
c. Akibat Dari Keluarga Broken Home
Dampak akibat yang diperoleh dari keluarga broken home yang menyebabkan kurangnya interaksi antara anak dengan orang
tua. Akibat dari kurangnya perhatian orang tua karena sibuk mencari uang atau cekcok dengan keluarga, sehingga anak kurang
perhatian. Akibat yang ditimbulkan dari broken home menurut riset Sule Steven, antara lain dapat mengakibatkan:
1 Psychological disorder Gangguan Psikologis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak broken home akan mengalami gangguan secara psikologis. Meskipun kebutuhan
fisiologi terpenuhi dengan baik, anak tidak akan berkembang dengan baik ketikan kebutuhan psikologisnya tidak terpenuhi.
Anak brokenhome memiliki kecenderungan agresif, introvert, menolak untuk berkomitmen, labil, tempramen, emosional,
sensitif, apatis, dan lain-lain.
22 2
Academic problem masalah akademik. Faktor motivasi eksternal terbesar untuk anak adalah keluarga,
ketika keluarga mengalami disfungsional maka anak broken home akan cenderung menjadi pemalas dan memiliki motivasi
berprestas yang rendah. 3
Behavioral problem perilaku menyimpang. Anak broken home adalah anak yang memang kurang perhatian.
Akibatnya anak memiliki self esteem dan self confident rendah, konsep dirinya pun negatif. Begitu di luar rumah, anak
semacam over
kompensasi, mencari
pengakuan dan
penghargaan diri dari lingkungan sekitarnya, sehingga anak broken home memiliki kecenderungan untuk melakukan
perilaku-perilaku menyimpang seperti bullying, memberontak, bersikap apatis terhadap lingkungan, bersikap destruktif
terhadap diri dan lingkungannya, misalnya dengan mulai merokok, minum minuman keras, judi, free sexseks bebas.
Mereka melakukan penyimpangan-penyimpangan tersebut tanpa pernah tahu apa yang baik dan yang buruk. Persis seperti
seorang anak yang menangis dan butuh pelukan ibunya, tapi dia tidak mendapatkannya, oleh karena itu anak broken home akan
berterimakasih kepada siapapun yang mau memeluknya, dan ka
dang wujud si ibu itu adalah „narkoba‟ dan ‟seks bebas‟.
23 Dengan adanya akibat-akibat dari keluarga broken home
menyebabkan kurangnya interaksi orang tua dengan anak. Pengaruhnya sangat besar untuk anak karena akibat dari
perpecahan keluarga anak menjadi pemalas, pemurung, nakal dan masih banyak yang lain.
Oleh karena itu pentingnya peranan orang tua ayah atau ibu untuk mengawasi dan mendampingi anak.Apalagi anak yang
tumbuh menjadi seorang remaja perlu ada pengawasan yang lebih. d.
Masalah-Masalah yang Dihadapi Kondisi keluarga broken home kerap sulit dihindarkan
ketika konflik dalam rumah tangga terjadi. Menurut Willis 2008 dalam bukunya yang berjudul Konseling Keluarga Family
Counseling, adapun masalah-masalah yang dapat menyebabkan kondisi broken home diantaranya:
1 Kurangnya atau putus komunikasi di antara anggota keluarga
Terutama ayah dan ibu, dalam hal ini faktor kesibukan yang sering menjadi penyebab utama. Ayah dan ibu sibuk bekerja hingga tidak
memiliki waktu yang banyak untuk anaknya mereka tidak punya waktu untuk makan siang bersama, shalat berjamaah dirumah di
mana ayah menjadi imam, sedang anggota menjadi jamaah. sehingga anak-anak akan susah mengungkapkan pengalaman,
perasaan, dan pemikiran-pemikirannya tentang kebaikan keluarga, termasuk kritik terhadap orang tua mereka.
24 2
Sikap egosentrisme Sikap egosentrisme masing-masing suami isteri merupakan
penyebab pula terjadinya konflik rumah tangga yang berujung pada pertengkaran yang terus menerus.Hal yang lebih berbahaya lagi
adalah sifat egosentrisme, yaitu sifat yang menjadikan dirinya pusat perhatian
yang diusahakan
seseorang dengan
segala cara.Egosentrisme lebih mementingkan diri sendiri daripada
oranglain. 3
Masalah ekonomi Rumah tangga akan berjalan stabil dan harmonis bila didukung
oleh kecukupan dan kebutuhan hidup, segala keperluan dan kebutuhan rumah tangga dapat stabil bila telah terpenuhi keperluan
hidup ekonomi.Sehingga terjadi problema rumah tangga, faktor dominan adalah masalah ekonomi, dimana pihak suami tidak
mampu mencukupi kebutuhan rumah tangga, padahal pemenuhan biaya hidup merupakan hal yang prinsip.
4 Jauh dari agama
Agama merupakan pondasi yang dapat mengontrol perilaku seseorang.Dengan berpegang teguh pada agama, maka orang
tersebut dapat mebedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi sebaliknya, apabila individu-individu di dalam sebuah
keluarga jauh dari agama, maka hal-hal negatif akan lebih rawan terjadi.
25 e.
Mengatasi Masalah yang Terjadi Didalam Keluarga Boken Home Menurut Willis 2008: 14 untuk mengatasi konflik-konflik
yang berkepanjangan dan mengatasi ketegangan yang terjadi dalam keluarga broken home ada berbagai upaya yaitu:
1 Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Setiap manusia memiliki masalah yang dimiliki, kita susah untuk menghindari dari setiap masalah tersebut. Mendekatkan diri kepada
Tuhan merupakan cara yang ampuh untuk tetap tegar mengadapi cobaan yang kita miliki.
2 Selalu berfikir dan berperilaku positif
Berfikir postif bahwa setiap masalah yang terjadi pasti ada hikmahnya. Jadikan masalah tersebut sebagai pembelajaran untuk
kedepannya supaya dapat terbebas dari kehancuran 3
Saling berbagi Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial, kita tidak bisa hidup
sendiri kita memiliki orang lain yang dapat kita ajak untuk berbagi. Berbagi cerita sehingga persaan kita miliki sedikit lega dan
usahakan kita berbagi kepada orang yang tepat yang dapat memberikan kita solusi dari permasalahan.
4 Mendatangkan pihak ketiga yang dipercaya keduanya
Apabila ketegangan tak terselesaikan dengan cara-cara persuasif, bahkan meningkat, maka bisa ditempuh cara menghadirkan
sesorangyang dipercaya oleh keduanya. Bisa jadi seorang ustadz
26 yang dikenal kearifannya, atau seorang yang dipercaya oleh
keduanya.Bisa jadi seorang ustadz yang dikenal kearifannya, atau seorang yang dipercaya bisa menyimpan rahasia.Suami istri
mengadukan masalah dan perasaan hatinya masing-masing, untuk didengarkan dan diselesaikan oleh pihak ketiga tersebut. Dengan
izin Allah, pihak ketiga akan memberikan saran, pandangan, ataupun alternatif pemecahan masalah Takariawan, 1997:191.
5 Mencari kegiatan yang positif
Mencari hal-hal yang baru untuk menghilangkan rasa bosan ketika ada masalah yang datang.Suatu kegiatan yang positif memberikan
kita pikiran yang positif sehingga kita tidak terjerumus pada jurang kehancuran.
6 Pendidikan didalam keluarga
Pendidikan merupakan
hal yang
penting sepanjang
zaman.Pendidikan didalam keluarga merupakan suatu pondasi awal untuk membentuk keperibadian anak.Anak belajar dari pendidikan
yang orang tua mereka berikan. Menurut Derajat, 1995: 41 Pendidikan didalam keluarga antara lain sebagai berikut:
a. Keluarga sebagai wadah utama pendidikan
Keluarga merupakan tempat yang memberikan berbagai syarat dan ketentuan pembentukan keluarga, sebagai wadah yang akan
mendidik anak sampai umur tertentu.
27 b.
Pembentukan kepribadian anak Pendidikan anak pada dasarnya adalah tanggung jawab orang
tua.Hanya karena keterbatasan kemampuan orang tua, maka perlu adanya bantuan dari orang yang mampu dan mau
membantu orang tua dalam pendidikan anak-anaknya, terutama dalam mengajarkan berbagai ilmu dan ketrampilan yang selalu
berkembang dan dituntut pengembangannya bagi kepentingan manusia.
c. Pendidikan agama dalam keluarga
Pendidikan agama memang perlu diketahui, bahwa kualitas hubungan anak dan orang tuanya akan mempengaruhi keyakinan
beragamanya di kemudian hari. Apabila ia merasa disayang dan diperlakukan adil, maka ia akan meniru orang tuanya dan
menyerap agama dan nilai-nilai yang dianut oleh orang tuanya. Dan jika terjadi sebaliknya, maka ia menjauhi apa yang
diharapkan orang tuanya, mungkin ia tidak mau melaksanakan ajaran agama dalam hidupnya, tidak zakat, tidak puasa dan
sebagainya d.
Pembentukan sikap-sikap terpuji Hal ini orang tua harus dapat mencontoh perilaku mereka
kepada anak, karena penampilan, perkatan dan sikap dapat dilihat, didengar dan ditiru oleh anak dalam kehidupannya
sehari-hari
28 e.
Pendidikan anak secara umum Pendidikan anak secara umum terjadi secara alamiah tanpa
disadari oleh orang tua, namun pengaruhnya sangat besar.Apalagi disaat anak masih berada pada tahun pertama,
anak mendapatkan pendidikan yang tanpa disadari oleh orang tua yang dapat berdampak pada kehidupan anak.
Dengan beberapa hal tersebut diatas maka konflik yang terjadi didalam keluarga menjadi berkurang.Peranan orang tua juga
sangat penting untuk mendidik anak.Adanya perpecahan keluarga yang menyebabkan ayah dan ibu menjadi pisah kadang membuat
anak menjadi kurang perhatian diantara mereka.Adanya konflik- konflik yang terjadi juga menyebabkan pengaruh yang tidak baik
untuk anak.
3. Kajian Tentang Pola Asuh