Kajian Tentang Pola Asuh

28 e. Pendidikan anak secara umum Pendidikan anak secara umum terjadi secara alamiah tanpa disadari oleh orang tua, namun pengaruhnya sangat besar.Apalagi disaat anak masih berada pada tahun pertama, anak mendapatkan pendidikan yang tanpa disadari oleh orang tua yang dapat berdampak pada kehidupan anak. Dengan beberapa hal tersebut diatas maka konflik yang terjadi didalam keluarga menjadi berkurang.Peranan orang tua juga sangat penting untuk mendidik anak.Adanya perpecahan keluarga yang menyebabkan ayah dan ibu menjadi pisah kadang membuat anak menjadi kurang perhatian diantara mereka.Adanya konflik- konflik yang terjadi juga menyebabkan pengaruh yang tidak baik untuk anak.

3. Kajian Tentang Pola Asuh

a. Pengertian Pola Asuh Pola asuh pada dasarnya diciptakan oleh adanya interaksi antara orang tua dan anak dalam hubungan sehari-hari yang berevolusi sepanjang waktu sehingga orang tua akan menghasilkan anak-anak yang sealiran, karena orang tua tidak hanya mengajarkan dengan kata- kata tetapi dengan contoh Shocib, 1998 Didalam pengasuhan anak para orang tua mempunyai tujuan untuk membentuk anak menjadi yang terbaik sesuai dengan apa yang dianggap ideal oleh para orang tua dan dalam pengasuhan anak 29 diberikan istilah disiplin sebagai pelatihan dalam mengendalikan dan mengontrol diri Hurlock, 1999. Sedangkan menurut Syaiful Bahri, 2014: 84 pola asuh orang tua dalam keluarga berarti kebiasaan orang tua, ayah dan atau ibu dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak dalam keluarga. Mengasuh dalam arti menjaga dengan cara merawat dan mendidiknya, membimbing dengan cara membantu, melatih dan sebagainya. Didalam keluarga pola asuh juga tergantung pada latar belakang pendidikan orang tua, mata pencaharian, keadaan sosial ekonomi, adat istiadat, suku bangsa, dan sebaginya.Sejumlah nilai yang terkandung dalam adat istiadat itu merupakan suatu warisan, tumbuh dan berkembang pada setiap diri anak. Oleh karena itu, pola asuh yang diterapkan oleh suatu suku bangsa akan melahirkan anak dengan kepribadian yang khas Koentjaraningrat; 2011 b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua Menurut Baumrind dan Megawangi 2003, menyebutkan bahwa ada 3 pola asuh orang tua, yaitu: 1 Pola asuh otoriter Pola asuh otoriter ditandai dengan ditandai dengan orang tua yang melarang anaknya dengan mengorbankan otonomi atau hak anak.Pola asuh otoriter ini menerapkan sikap-sikap orang tua yang keras dan kaku dalam menerapkan aturan-aturan, orang tua juga 30 bersikap memaksa dengan selalu menuntut kepatuhan anak dan berkehendak sesuai dengan keinginannya. 2 Pola asuh demokratis Pola asuh demokratis yaitu yang pada umumnya ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anak.Mereka membuat sebuah aturan yang disepakati oleh bersama- bersama.Orang tua yang demokratis yaitu orang tua yang mencoba mengharagai kemampuan anak secara langsung.Pada pola ini orang tua memusatkan pada aspek pendidikan daripada aspek hukuman. 3 Pola asuh permisif Pola asuh permisif ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas pada anak untuk bebrbuat dan berperilaku sesuai dengan keinginan anak.Pola asuh ini lebih kepada orang tua yang bersikap mengalah, menuruti semua keinginan anak, melindungi secara berlebihan serta memberikan atau memenuhi semua keinginan anak secara berlebihan. Berdasarkan pernyataan diatas, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua memiliki ciri-ciri masing-masing pola tersebut antara lain: 1 Pola asuh otoriter memiliki ciri-ciri, kekuasaan ditangan orang tua, anak tidak diakui sebagai pribadi, kontrol tingkah laku anak sangat ketat, orang tua selalu menghukum anak 2 Pola asuh demokratis memiliki ciri-ciri, ada kerjasama antara orang tua dengan anak, anak diakui sebagai pribadi, ada bimbingan dan 31 pengarahan dari orang tua, adanya kontrol dari orang tua yang tidak kaku 3 Pola asuh permisif memiliki ciri-ciri, dominasi pada anak, adanya sikap longgar atau kebebasan dari orang tua terhadap anak, tidak adanya bimbingan dan pengarahan dari anak, kontrol dan perhatian orang tua sangat kurang. Sedangkan Baumrind dalam bukunya Euis Sunarti 2004: 117 mengatakan bahwa ada 3 macam pola asuh orang tua yaitu: 1 Pola Asuh Otoriter Authoritarian Baumrind dalam buku Mohammad Takdir Ilahi 2013: 136 pola asuh orang tua yang otoriter ditandai dengan hubungan orang tua dengan anak yang tidak hangat dan sering member hukuman kepada anak.Sikap dan kebijakan orang tua cenderung tidak persuasive.Hal ini terlihat dari sikap orang tua yang tidak memberikan kasih saying dan simpatik terhadap anak.Anak dipaksa patuh dengan nilai-nilai orang tua, orang tua menuntut anak supaya meniru tingkah laku mereka. Dalam pola asuh ini cara orang tua dalam mengasuh anaknya dengan menggunakan kedisiplinan, penekanan, dan kepatuhan yang berlebihan sehingga anak merasa tertekan dan merasa tidak diperhatikan sehingga anak memiliki sikap membangkang dan memberontak. 32 2 Pola Asuh Permisif Permissive Baumrind dalam buku Mohammad Takdir Ilahi 2013: 136 pola asuh permisif adalah salah satu pola asuh yang memberikan kebebasan terhadap anak dalam membentuk karakternya tanpa ada campur tangan dari orang tua. Sikap pola asuh ini cenderung lebih memberikan kebebasan penuh pada anak untuk berperilaku sesuai dengan apa yang ia inginkan. Akibatnya anak tumbuh menjadi seseorang yang agresif dan antisosial karena sejak awal tidak diajari untuk patuh terhadap aturan sosial.Anak juga tidak diberikan hukuman ketika anak tersebut melanggar aturan yang ditetapkan oleh orang tua. Pola asuh seperti ini cenderung menyebabkan anak menjadi manja, lemah, dan memiliki sifat kekanak-kanakan, dikarenakan karena kebebasan yang dilakukan oleh orang tuanya.Orang tua menunjukkan sikap yang kurang berwibawa, bebas, acuh tak acuh, dan serba memperbolehkan. 3 Pola Asuh Demokratis Authoritative Baumrind dalam buku Euis Sunarti 2004: 118 pola asuh ini mencerminkan adanya mongontrol perilaku anak, namun control tersebut dilakukan dengan fleksibel atau tidak kaku. Anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan demokratis akan mengembangkan rasa percaya diri, control emosi diri yang baik, selalu ingin tahu, 33 menggali hal-hal yang dapat memperluas wawasan dan kematangan kepribadiaanya. Pola asuh ini berbeda dengan pola asuh yang lain karena dalam pola asuh ini orang tua yang hangat dan mau mendengarkan pendapat anaknya. Selalu ada musyawarah untuk mengambil suatu keputusan baik pendapat orang tua maupun anak tanpa ada yang merasa terpaksa. Hal ini akan mendorong anak menjadi kepribadian anak yang positif. Menurut Maimunah Hasanah 2012: 26 ada tipe pola asuh dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1 Tipe Autoritatif Orang tua pada tipe ini akan menerima dan melibatkan anak sepenuhnya. Apabila anak melakukan pelanggaran maka mendapatkan hukuman, para orang tua juga memberikan penjelasan terkait dengan hukuman yang telah diberikan. Anak akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, mau bekerja sama, mempunyai motivasi dalam kehidupan sehari-hari ataupun dimasa yang akan datang. 2 Tipe Otoriter Tipe ini menuntut dan mengendalikan anak dengan kekuasaan orang tua yang dimiliki tanpa ada rasa kehangatan, bimbingan dan komunikasi diantara mereka. Anak-anak akan menarik diri secara 34 social, ketergantungan, dan tidak memiliki motivasi untuk maju kemasa yang akan datang. 3 Tipe Penyabar Orang tua tipe penyabar akan menerima dan sedikit memberikan tuntutan kepada anak-anaknya 4 Tipe Penelantar Orang tua tipe seperti ini tidak peduli dengan aktivitas anak- anaknya mereka cenderung memikirkan aktivitas-aktivitas mereka sendiri. Mereka tidak peduli dengan anaknya, tidak tahu apa yang anaknya lakukan, siapa teman-temannya dan tidak memperdulikan pendapat anaknya. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua Adanya pernyataan diatas, maka orang tua memberikan gagasan atau ide yang sulit diterima atau dimengerti oleh anak- anaknya dan sulit dihilangkan, bahwa orang tua harus menggunakan kekuasaandalam menghadapi anak-anak yang menjadikan penghalang bagi kelangsungan keharmonisan dalam keluarga. Menurut Sochib 1998: 87 perlakuan orang tua terhadap anak- anaknya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1 Pengalaman masa lalu, dimana mereka menerima perlakukan yang sama dari orang tuanya waktu mereka kecil. Bila mereka menerima perlakuan yang keras dan kejam maka perlakuan tersebut akan kembali kepada anaknya. 35 2 Kepribadian oran tua sangat mempengaruhi cara mengasuhnya. Orang tua yang cenderung tertutup dan konservatif maka cenderung memperlakukan anaknya secara ketat 3 Nilai-nilai yang dianut oleh orang tua, orang tua cenderung masih menghargai keputusan anak. Pola asuh tidak dapat berjalan dengan baik dan maksimal apabila tidak didukung oleh faktor lingkungan. Pola asuh tidak hanya datang dari orang tua saja tetapi bisa saja dari lingkungan sekitar, kakek,nenek, saudara, kerabat dekat, tetangga dan sekolah, namun itu semua harus sejalan. Oleh karena itu ada hal yang penting untuk dilakukan agar anak dapat berkembang sesuai dengan harapan, yaitu dengan menjaga hubungan baik dengan anak, melakukan komunikasi yang tepat sehingga anak dapat menerima sesuai dengan perkembangannya.

4. Kajian Tentang Interaksi