55 Dari beberapa pengertian tentang penelitian kualitatif tersebut, maka
dapat disintesiskan bahwa penelitian kualitatif merupkan penelitian yang mendalami suatu fenomena dalam masyarakat dengan metode alamiah untuk
disajikan secara holistic maupun deskripsi tanpa menguji hipotesis, namun menggambarkan kondisi sebelumnya suatu variabel.
Untuk mendiskripsikan secara mendalam tentang Analisis Problematika Interaksi Anak Keluarga Broken Home di Desa Banyuroto, Kec. Nanggulan,
Kab. Kulon Progo peneliti menggunakan pendekatan kualitaif.Dengan pendekatan ini diharapkan penemuan-penemuan empiris dapat dideskripsikan
secara lebih rinci, lebih jelas dan lebih akurat, terutama dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga supaya dapat menciptakan
keharmonisan sebuah hubungan.
B. Subyek Penelitian
Sasaran dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang timbul akibat permasalahan dalam keluarga di Desa Banyuroto,
Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta.Dalam penelitian kualitiatif ini dapat menggunakan criterion-based selection yang didasarkan pada asumsi bahwa
subyek tersebut sebagai actor dalam tema penelitian.Sedangkan dalam menentukan informan, dapat menggunakan model snow ball sampling untuk
memperluas subyek penelitian.Penelitian kualitatif lebih didasari pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian yang diajukan.
Subyek dalam penelitian ini adalah 5 orang orang tua ayah tau ibu keluarga broken home di Desa Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo
56 Tabel 1. Profil subyek orang tua ayah atau ibu keluarga broken home
No Nama
inisial Usia
Jenis Kelamin
Status Pekerjaan
Lama Bercerai
1 YT
50 tahun Laki-laki
Ayah Buruh
5 tahun 2
MY 45 tahun
Perempuan Ibu
Buruh tukang cuci
3 tahun 3
AB 50 tahun
Perempuan Ibu
Wiraswasta 5 tahun
4 AD
48 tahun Laki-laki
Ayah Wiraswasta
2 tahun 5
WS 48 tahun
Perempuan Ibu
Pengrajin 6 tahun
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini mengenai Analisis Problematika Interaksi Anak Keluarga Broken Home Di Desa Banyuroto, Nangulan, Kulon Progo, Yogyakarta
yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2015. 2.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Banyuroto,Nangulan, Kulon Progo,
Yogyakarta tepatnya pada keluarga yang mengalami masalah broken home.Alasan dilakukan penelitian ini karena banyak keluarga yang
mengalami masalah-masalah yang terjadi mengakibatkan pecahnya suatu keluarga tersebut.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi.
57 1.
Wawancara Wawancara merupakan istilah yang diciptakan dalam bahasa
Indonesia untuk menggantikan kata asing yaitu Interview dari bahasa Inggris, yang digunakan oleh pres Indonesia sampai akhir tahun 1950-an.
Orang yang mewawancarai disebut pewawancara interviewer dan orang yang diwawancarai disebut responden. Tujuan wawancara adalah untuk
memperoleh informasi secara langsung, menyelami dunia pikiran dan perasaan seseorang, membuat suatu kontruksi “sekarang dan disini”
mengenai orang, merekonstruksi kejadian dan pengalaman yang telah lalu dan memproyeksikan suatu kemungkinan yang diharapkan akan terjadi
dimasa yang akan datang serta untuk mempengaruhi situasi atau orang tertentu Zainal Arifin 2012:233.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tahap tatap muka mapun
menggunakan telepon Sugiyono 2010:194. Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur sebagai teknik pengumpulan data, oleh karena itu
dalam melakukukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan tetulis yang
alternative jawabannyapun sudah telah disiapkan. Dipilihnya teknik wawancara sebagai salah satu metode
pengumpulan data dalam penelitian ini dikarenakan peneliti berupaya mendapatkan data secara lebih akurat dari narsumber yang mengetahui
tentang interaksi yang dilakukan oleh orang tua ayah atau ibu dengan anak
58 dalam kesehariannya, masalah-masalah yang terjadi dalam interaksi
keluarga dan upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mempermudah peneliti memerlukan peralatan seperti alat perekam video
recorder, naskah kuisioner atau daftar pertanyaan, kamera, dan alat tulis. 2.
Observasi Pengamatan Langsung Observasi adalah dasar pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gelaja yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun
dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi merupakan sesuatu yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari beberapa proses biologis dan psikologis Sutrisno Hadi 1986 dalam bukunya Sugiyono 2010:203 mengemukakan bahwa teknik
osbservasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi pendukung bagi peneliti.Melalui teknik ini fenomena yang diamati yaitu
relevan dengan topic penelitian dan dapat dicatat secara sistematik. Teknik observasi yang akan diterapkan peneliti pada penelitian ini
yaitu observasi non participant tidak berperan. Peneliti melakukan observasi dengan tidak terlibat secara langsung dengan aktivitas orang
sumber data yang dilakukan sehari-hari, tetapi sebagai pengamat independent.Peneliti ingin mengetahui keadaan lingkungan dari keluarga
broken home di Desa Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo.
59 3.
Dokumentasi Dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prsasti, notulen, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi merupakan
metode pengumpulan data dengan melihat dan mencatat dokumen yang ada.Dengan pengumpulan data dengan menggunakan metode ini
hendaknya diusahakan agar pada pelaksanaanya peneliti bekerja sesuai dengan fakta yang ada.Disamping itu perlu adanya alat yang berisi aspek-
aspek yang diteliti sebagai penunjang keabsahan data yaitu foto-foto kegiatan yang diteliti.Foto dapat memberikan gambaran yang deskriptif
mengenai situasi pada saat yang tertentu. Foto dapat memberikan banyak keterangan S. Nasution,2003:87
Menurut Lincoln dan Guba 1985 dalam bukunya Zainal Arifin 2012:243 ada beberapa alasan penggunaan studi dokumentasi, antara
lain: a dokumen dan catatan ini selalu dapat digunakan selain mudah juga relative murah, b merupakan informasi yang mantap, baik dalam
pengertian merefleksikan situasi secara akurat maupun analisis ulang didalamnya, c dokumen dan catatan merupakan sumber informasi yang
kaya, d merupakan sumber infomasi yang resmi dan tidak dapat disangkal, e tidak seperti pada sumber manusia, baik dokumen maupun
catatan tidak memebri reaksirespon atas perlakukan peneliti. Dokumentasi diperlukan guna untuk memperkaya data yang
didapat oleh peneliti, sehingga diharapkan data yang dapat diperoleh dari
60 peneliti dari Analisis Problematika Interaksi Anak dalam Keluarga Broken
Home di Desa Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo Yogyakarta dapat dipertanggungjawabkan keabsahan datanya.
Tabel 2. Metode Pengumpulan Data No
Jenis Data Detail
Metode Sumber
1 Keadaan
masyarakat desa
Banyuroto -
Letak geografis -
Mata pencaharian
Observasi, Wawancara
Dokumentasi Orang tua
2 Keadaan
lingkungan rumah
dan keadaan
keluarga -
Keadaan lingkungan
rumah -
Keadaan rumah dengan anggota
keluarga Observasi,
Wawancara Dokumentasi
Orang tua
3 Interaksi
yang dilakukan orang tua
pada anak di Desa banyuroto
Kecamatan Nanggulan
Kabupaten
Kulon Progo
- Interaksi yang
dilakukan orang tua ayah atau
ibu
- Interaksi yang
dilakukan oleh anggota
keluarga yang
lain Wawancara
Orang Tua
4 Masalah-masalah
yang dihadapai
dalam interaksi
anak keluarga
broken home di Desa
Banyuroto, Nanggulan, Kulon
Progo -
Masalah- masalah
yang dihadapi
Wawancara Orang Tua
5 Upaya
yang dilakukan
oleh orang tua dalam
mengatasi interaksi untuk
perkembangan anak -
Upaya yang
dilakukan orang tua ayah atau
ibu Wawancara
Orang Tua
61
E. Instrument Penelitian