66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuroto
1. Letak Geografis Kelurahan Banyuroto
a. Kondisi Geografis Banyuroto
Banyuroto merupakan salah satu desa yang ada dalam Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo Derah Istimewa
Yogyakarta. Proses terbentuknya Desa Banyuroto didasari oleh Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1946
mengenai Penggabungan Kelurahan, maka kelurahan-kelurahan di wilayah ini bergabung menjadi satu Kelurahan Yang Otonom
dengan nama kelurahan Banyuroto. Nama kelurahan tersebut kemudian secara resmi ditetapkan dengan Maklumat Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan.
Secara geografis Desa Banyuroto merupakan kawasan pedesaan dengan struktur tanah berbukit, dengan jumlah jiwa sekitar
4.043 jiwa.Desa ini merupakan salah satu daerah yang secara rutin mengalami kekeringan saat musim kemarau dan pada musim
penghujan daerah yang berada dalam kawasan perbukitan dan dekat dengan aliran sungai mengalami longsor dan banjir.Kelurahan
Banyuroto ini berpenduduk sekitar 4.043 jiwa yang terdiri dari 1764 laki-laki dan 2279 perempuan dengan batas wilayah sebagai berikut:
67 a.
Sebelah utara berbatasan dengan desa Tanjungharjo dan Pendoworejo
b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Donomulyo
c. Sebelah barat berbatasn dengan desa Girimulyo
d. Sebelah timur berbatasan dengan desa Wijimulyo
Berdasarkan uraian diatas bahwa kelurahan Banyuroto terletak dalam wilayah geografis yang mana wilayah tersebut dengan mudah
untuk dicari yang akan dibahas dibagian selanjutnya.
b. Luas Desa Banyuroto
Tabel 3. Luas Desa Banyuroto Penggunaaan Lahan
Tanah Pekarangan Tegal
Persawahan Lainya
233,4710 ha 53,7620 ha
268,2470 7,8450 ha
Jumlah: 563.3250 ha Sumber: Arsip Desa Banyuroto
Desa Banyuroto diihat dari geografisnya terletak antara 300 m diatas permukaan laut dengan suhu mencapai 38 derajat
selsius.Dengan luas tanah sekitar 563.3520 ha. Dengan luas pekarangan mencapai 233,4710 ha, luas tegal 53,7620 ha, luas
persawahan mencapai 268,2470 dan lainnya 7,8450 ha. Luas tanah persawahan dan kesuburan tanahnya cukup baik
sehingga bisa untuk bercocok tanam, selain itu pekarangan yang luas mampu menambah perekonomian karena pekarangan luas bisa
disewakan menjadi kandang ayam dan kolam ikan. Untuk luas
68 tegal ini sulit untuk dijadikan sawah karena banyak pemukiman
warga dan tidak ada irigasi. Selain itu juga tanah yang jauh dari pemukiman warga dimanfaatkan dengan ditamani pohon seperti
pohon jati, cemara, dan maoni.
c. Jumlah penduduk