3. Pengertian Guru
Undang-Undang RI No. 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 5 mengemukakan bahwa tenaga kependidikan adalah
anggota dari masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam RUU tentang guru pasal 1
Guru adalah tenaga professional yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan tugas utama menjadi agen pembelajar ya ng
memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas yang
mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum, pada jalur pendidikan formal jenjang pendidikan dasar dan menengah,
termasuk pendidikan anak usia dini formal. Sesuai dengan kutipan di atas, menurut Undang-Undang RI No. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 1 mengemukakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengemukakan arti guru
sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar.
Guru ialah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid, individual maupun klasikal, baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Guru yang dimaksud di sini mencakup semua guru dari tingkat pra sekolah taman kanak-kanak sampai kepada guru
besar professor di Perguruan Tinggi yang berstatus negeri maupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
swasta Ametembun, 1973 : 3. Menurut Imam Al- Ghazali E. Mulyasa, 2004 : 174 menempatkan profesi guru pada profesi tertinggi dan termulia
dalam berbagai tingkat pekerjaan di masyarakat. Dalam pandangan beliau, guru mengemban dua misi sekaligus yaitu, tugas keagamaaan ketika guru
melakukan kebaikan dengan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada manusia sebagai mahkluk termulia di muka bumi ini, sedangkan yang
termulia dari manusia adalah hatinya, tugas kedua adalah sosiopolitik dimana guru membangun, memimpin dan menjadi teladan yang
menegakkan keteraturan, kerukunan dan menjamin keberlangsungan masyarakat, yang kedua berujung pada pencapaiaan kebahagiaan di
akhirat, oleh karena itu guru harus memilki standar kualitas pribadi tertentu.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi guru