Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi guru

swasta Ametembun, 1973 : 3. Menurut Imam Al- Ghazali E. Mulyasa, 2004 : 174 menempatkan profesi guru pada profesi tertinggi dan termulia dalam berbagai tingkat pekerjaan di masyarakat. Dalam pandangan beliau, guru mengemban dua misi sekaligus yaitu, tugas keagamaaan ketika guru melakukan kebaikan dengan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada manusia sebagai mahkluk termulia di muka bumi ini, sedangkan yang termulia dari manusia adalah hatinya, tugas kedua adalah sosiopolitik dimana guru membangun, memimpin dan menjadi teladan yang menegakkan keteraturan, kerukunan dan menjamin keberlangsungan masyarakat, yang kedua berujung pada pencapaiaan kebahagiaan di akhirat, oleh karena itu guru harus memilki standar kualitas pribadi tertentu.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi guru

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru meliputi tiga hal antara lain: a. Usia Usia dapat diartikan juga umur, yang dimaksud dengan umur adalah lamanya rentang waktu dalam tahun yang dihitung mulai seseorang lahir ke dunia sampai saat penelitian tersebut diadakan. Menurut Stephen T. Robbins 1996 : 217 pekerja dengan umur semakin tua akan semakin memiliki disiplin kerja, rasa tanggung jawab dan kesetiaan yang semakin tinggi terhadap pekerjaan dan perusahaan dibandingkan dengan umur yang lebih muda. Dalam kaitannya dengan kompetensi sosial guru, maka usia merupakan faktor yang mempengaruhi kompetensi sosial guru. Semakin tua usia seseorang maka kompetensi sosialnya semakin tinggi. b. Pengalaman kerja Arti kata dari pengalaman menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah barang siapa yang telah dirasai, diketahui dan dikerjakan yang berasal dari kata alam berarti lebih mengetahui atau tahu benar Poerwodarminto 1976:28. Sedangkan menurut Webster New World Dictionary 1974 maka pengalaman dapat berarti pengetahuan, keterampilan, partisipasi langsung dalam suatu peristiwa. Berdasarkan arti kata pengalaman menurut beberapa pendapat di atas maka pengalaman mengajar dalam hal ini diartikan sebagai segala pengetahuan, keterampilan maupun kemampuan yang diketahui dan didapatkan melalui pengamatan ataupun partisipasi langsung selama mengajar di sekolah. Kompetensi guru tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan lamanya mengajar Hamzah, 2007:64. Dengan demikian, pengalaman kerja menunjukkan lamanya seseorang keterlibatannya dala m masyarakat atau menggeluti bidang kerjanya. Semakin lama seseorang terlibat dalam masyarakat dan menggeluti bidang kerjanya, maka semakin tinggi kompetensi sosial yang dimiliki. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Latar belakang status sosial ekonomi Menurut Soerjono Sukanto 1990:264-265 status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan orang-orang lainnya dan kelompok tersebut atau suatu kelompok dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Soerjono Soekamto mengemukakan beberapa kriteria untuk menggolongkan status sosial masyarakat yang lain: Soerjono Soekanto, 1990:263: 1 Ukuran kekayaan Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran. Barang siapa memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat dalam bentuk rumah yang bersangkutan, berupa mobil pribadinya, cara-cara berpakaian, bahan pakaian yang dipakainya, dan kebiasaan berbelanja barang mahal. 2 Ukuran kekuasaan Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau memiliki wewenang menempati lapisan tertinggi. 3 Ukuran kehormatan Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran- ukuran kekuasaan. Orang yang paling disegani dan paling dihormati mendapat tempat teratas, aturan semacam ini banyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dijumpai pada masyarakat tradisional, biasanya mereka adalah golongan tua dan pernah berjasa pada masyarakat. 4 Ukuran ilmu pengetahuan Ilmu pengertahuan dipakai pada masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Masyarakat sering menggunakan tingkatan pendidikan sebagai indikator penggolongan status sosial ekonomi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka ia mempunyai status sosial ekonomi yang tinggi dalam masyarakat.

B. Kerangka berpikir