Analisis Kompetensi Sosial Guru Ditinjau dari Usia Analisis Kompetensi Sosial Guru Ditinjau dari Pengalaman Kerja Analisis Kompetensi Sosial Guru Ditinjau dari Status Sosial Ekonomi

dijumpai pada masyarakat tradisional, biasanya mereka adalah golongan tua dan pernah berjasa pada masyarakat. 4 Ukuran ilmu pengetahuan Ilmu pengertahuan dipakai pada masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Masyarakat sering menggunakan tingkatan pendidikan sebagai indikator penggolongan status sosial ekonomi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka ia mempunyai status sosial ekonomi yang tinggi dalam masyarakat.

B. Kerangka berpikir

1. Analisis Kompetensi Sosial Guru Ditinjau dari Usia

Usia menunjukkan lamanya hidup seseorang. Semakin tua maka ia telah lama tinggal dan bersama-sama dengan orang-orang di sekitarnya. Sebagai seorang guru yang melakukan pekerjaannya di sekolah dan sekaligus menjadi anggota masyarakat sebagai tempat tinggal, tentu mampu berkomunikasi dan berinteraksi yang berbeda. Guru yang usianya lebih tua mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya dan telah memiliki banyak teman dibandingkan dengan guru yang usianya lebih muda. Oleh sebab itu guru yang usianya lebih tua memiliki kompetensi sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang usianya lebih muda. Berdasarkan uraian di atas hipotesis dapat dirumuskan : H 1 = Ada perbedaan kompetensi sosial yang dimiliki guru ditinjau dari usia.

2. Analisis Kompetensi Sosial Guru Ditinjau dari Pengalaman Kerja

Di dalam kehidupan, manusia semakin tua maka ia mempunyai pengalaman yang banyak. Sebagai seorang guru yang melakukan pekerjaan di lingkungan sekolah dan masyarakat, tentu memiliki pengalaman dalam hal berkomunikasi dan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya yang berbeda. Guru yang lebih dulu lebih lama masuk dalam lingkungan tempat ia bekerja dan tempat tinggalnya tentu memliki kompetensi untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu guru yang sudah lama bergaul akan semakin luwes terhadap peserta didik, teman sejawat dan masyarakat disekitarnya. Berdasarkan uraian di atas hipotesis dapat dirumuskan : H 2 = Ada perbedaan kompetensi sosial yang dimiliki guru ditinjau dari pengalaman kerja

3. Analisis Kompetensi Sosial Guru Ditinjau dari Status Sosial Ekonomi

Guru dalam menjalankan tugasnya selalu berinteraksi dengan masyarakat tempat ia tinggal selain di sekolah tempat ia bekerja. Dalam interaksinya, terbentuklah status sosial ekonomi. Penilaian status sosial ekonomi dinilai dari segi status sosial dan status ekonomi. Status sosial ditinjau dari ukuran kekuasaan, kehormatan dan ilmu pengetahuan, sedangkan status ekonomi ditinjau dari ukuran kekayaan. Dengan status sosial ekonomi yang tinggi, guru dirasa lebih dihormati dan disegani di lingkungan sekolah maupun masyarakat dibandingkan guru yang memiliki status sosial ekonomi rendah. Misalkan, siswa akan lebih menghormati guru yang memiliki posisi atau wewenang yang tinggi dalam lingkungan sekolahnya, guru yang memiliki gaji besar dipandang mampu memenuhi kebutuhan untuk kepentingan peningkatan profesi guru, atau keikutsertaan guru dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat. Dengan demikian ada dugaan terdapat perbedaan kompetensi sosial guru ditinjau dari status sosial ekonomi. Berdasarkan uraian di atas hipotesis dapat dirumuskan : H 3 = Ada perbedaan kompetensi sosial yang dimiliki guru ditinjau dari latar belakang status sosial ekonomi 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong metode komparatif. Metode komparatif adalah metode penelitian yang berusaha menentukan sebab, atau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok individu Consuelo,dkk. 1993: 124. Jadi tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan- perbedaan kompetensi sosial guru di Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari usia, pengalaman kerja, dan status sosial ekonomi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Sleman sebagai berikut; SMA N 1 Minggir, SMA N 1 Prambanan, SMA Kolombo Depok, SMA Kolose De Brito, SMA GAMA, SMA Imanuel Kalasan, SMA Muhammadiyah 1 Prambanan, SMA Muhammadiyah Minggir. Kotamadya sebagai berikut; SMA N 8, SMA N 9, SMA N 10, SMA Institut Indonesia, SMA Taman Madya Jetis, SMA Stella Duce 2, SMA Santo Thomas, SMA BOPKRI 2, SMA Ma’arif, SMA Muhammadiyah 6. Kabupaten Bantul sebagai berikut; SMA N 1 Banguntapan, SMA N 1 Sedayu, SMA N 1 Sewon, SMA Pelita Buana Sewon, SMA Mercu Buana, SMA Pangudi Luhur Sedayu, SMA BOPKRI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI