Teknik Pengujian Instrumen Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Pada penelitian ini, peneliti menguji instrumen dengan menghitung validitas dari masing-masing instrumen. 1. Validitas a. Definisi Validitas Djiwandono 2008: 164 yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu diukur. Pendapat serupa mengenai validitas juga diungkapkan oleh Uno dan Koni 2012: 151 berpendapat bahwa validitas adalah hal yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut melakukan pengukurannya. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian validitas butir soal, peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas butir soal adalah sifat yang sesuai dengan kenyataan. Butir soal dapat dikatakan valid apabila mampu memberikan gambaran mengenai hal yang ingin diukur secara benar sesuai dengan kenyataan. Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid apabila tidak mampu memberikan gambaran tentang hal yang ingin diukur secara benar. b. Jenis Validitas Uno dan Koni 2012: 152 menyatakan bahwa terdapat empat jenis validitas yaitu, validitas isi content validity, validitas konstruksi construct validity, validitas kesamaan concurrent validity, dan validitas prediksi predictive validity. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Validitas Isi Content Validity Arikunto 2012: 82 yang mengemukakan bahwa validitas isi menunjukkan suatu kondisi butir soal yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang diujikan. Tujuan dilakukan uji validitas isi adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir soal dengan materi yang ingin diukur yaitu materi yang telah diajarkan berdasarkan SK dan KD pembelajaran. Kesesuaian tersebut dapat dilihat berdasarkan kesesuaian materi yang diujikan pada setiap butir soal dengan materi pada indikator pembelajaran yang hendak diukur. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistika namun menggunakan analisis deskriptif, yaitu melihat kesesuaian antara materi yang terdapat dalam butir soal dengan indikator pembelajaran. 2. Validitas Konstruksi Construct Validity Arikunto 2012: 83 berpendapat bahwa validitas konstruksi menunjukkan kondisi alat penilaian yang disusun berdasarkan aspek minat, kemampuan, dan sikap siswa yang seharusnya diukur. Cara menentukan adanya validitas konstruksi adalah dengan cara melihat kesesuaian antara hasil tes dengan tujuan atau ciri-ciri tingkah laku yang hendak diukur. Suatu tes yang memiliki kesesuaian antara ranah kognitif yang terdapat di dalam tes dengan ranah kognitif yang hendak diukur sesuai dengan KD dan indikator maka tes tersebut dinyatakan valid dari segi konstruksinya. 3. Validitas Kesamaan Concurrent Validity Sudjana 2010: 15 yang menyatakan bahwa suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis yang telah ada. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Arikunto 2012: 83 menyatakan bahwa sebuah tes dikatakan memiliki validitas kesamaan jika menunjukkan hasil yang sesuai dengan pengalaman. Hal ini menunjukkan bahwa tes dipasangkan dengan hasil pengalaman 4. Validitas Prediksi Predictive Validity Arikunto 2012: 64 mengemukakan bahwa validitas prediksi menunjukkan hubungan antara nilai atau skor yang diperoleh siswa pada suatu tes dengan keadaan yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Suraprana 2009: 54 yang menyatakan bahwa suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis validitas, yaitu validitas isi content validity, validitas konstruksi construct validity, validitas kesamaan concurrent validity, dan validitas prediksi predictive validity. Penelitian ini menggunakan validasi isi, yaitu derajat di mana sebuah tes evaluasi mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Validitas isi juga berperan penting untuk tes pencapaian hasil belajar achievement test. Validitas isi umumnya ditentukan melalui pertimbangan para ahli. Setelah seluruh instrumen pembelajaran selesai divalidasi oleh para ahli expert judgment yang berkompeten pada bidang matematika, langkah selanjutnya adalah menghitung hasil validasi dengan menggunkan kriteria validasi perangkat pembelajaran menggunakan Pedoman Acuan Pembelajaran I PAP I Masidjo, 1995: 153 dengan rentang skor 1-5 sebagai berikut. Tabel 3.6 Pedoman Acuan Pembelajaran I PAP I Persentase Rentang Skor Kriteria 90 - 100 4,5 – 5,00 Sangat layak 80 - 89 4 – 4,4 Layak 65 - 79 3,25 – 3,99 Cukup layak 55 - 64 2,75 – 3,24 Kurang layak Di bawah 55 1,00 – 2,74 Sangat kurang layak Sumber: Masidjo 1995:157 Adapun hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran sebagai berikut. 1 Validasi Silabus Adapun komponen yang dinilai dalam penilaian silabus yaitu, 1 kelengkapan komponen silabus, 2 kesesuaian SK, KD, dan Indikator, 3 kesesuaian pemilihan metode pembelajaran, 4 penggunaan bahasa dan tata tulis baku dan 5 kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Hasil validasi silabus dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini. Tabel 3.7 Hasil Validasi Silabus No Komponen yang Dinilai Skor Jumlah Rata- Rata Validat or 1 Validat or 2 Validat or 3 1 Kelengkapan komponen Silabus 5 4 4 13 4,33 2 Kesesuaian SK, KD, dan Indikator 4 5 5 14 4,67 3 Kesesuaian pemilihan metode pembelajaran 5 5 4 14 4,67 4 Kesesuaian penggunaan bahasa dan tata baku tulis 4 5 4 13 4,33 5 Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan 4 4 4 12 4.00 Jumlah 22 23 21 66 Rata-Rata 4,4 4,6 4,2 23 4,4 Berdasarkan tabel 3.7 komponen nomor 1 kelengkapan silabus; dan nomor 4 kesesuaian penggunaan bahasa dan tata baku peneliti mendapatkan skor rata-rata yaitu sejumlah 4,33. Komponen selanjutnya yaitu nomor 2 kesesuaian SK, KD dan Indikator; dan komponen nomor 3 kesesuaian pemilihan metode pembelajaran peneliti berhasil mendapatkan skor rata- rata sebesar 4,67. Sedangkan untuk komponen terakhir yaitu nomor 5 Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan peneliti berhasil mendapatkan skor sebesar 4,00. Nilai rata-rata dari seluruh hasil validasi silabus adalah sebesar 4,4 dan masuk pada kriteria “layak”. Maka dapat disimpulkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa silabus tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian. 2 Validasi RPP Adapun komponen-komponen yang dinilai dalam penilaian RPP yaitu: Kejelasan rumusan; kelengkapan cakupan rumusan indikator; kesesuaian dengan kompetensi dasar; kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai; kesesuaian dengan karakteristik peserta didik; keruntutan dan sistematika materi; kesesuian materi dengan alokasi waktu; kesesuaian sumber belajar atau metode pembelajaran dengan standar kompetensi tujuan yang ingin dicapai; kesesuaian sumber belajar atau metode pembelajaran dengan materi pembelajaran; kesesuaian sumber belajar atau metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik; kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan pembelajaran; kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran; kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik; kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai; kejelasan prosedur penilaian awal, proses akhir, tindak lanjut; kelengkapan instrumen soal, rubrik, kunci jawaban; ketepatan ejaan; ketepatan pilihan kata; kebakuan struktur kalimat; dan bentuk huruf dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI angka baku. Adapun hasil dari validasi RPP adalah sebagai berikut. Tabel 3.8 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran No Komponen yang Dinilai Skor Jumlah Rata- Rata Validat or 1 Validat or 2 Validat or 3 I Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar 1 Kejelasan rumusan 5 4 5 14 4.67 2 Kelengkapan cakupan rumusan indikator 4 4 4 12 4.00 3 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 5 4 14 4.67 Rata-rata 4,38 II Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran 1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 4 4 4 12 4.00 2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4 4 4 12 4.00 3 Keruntutan dan sistematika materi 5 4 4 13 4.33 4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4 4 5 13 4.33 Rata-rata 4,17 III Pemilihan sumber belajar metode pembelajaran 1 Kesesuaian sumber belajar metode pembelajaran dengan standar kompetensi tujuan yang ingin dicapai 4 4 4 12 4.00 2 Kesesuaian sumber belajar metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4 5 4 13 4.33 3 Kesesuaian sumber belajar metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 5 4 4 13 4.33 Rata-rata 4,22 IV Skenario Kegiatan Pembelajaran 1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan pembelajaran 4 4 4 12 4.00 2 kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 5 4 4 13 4.33 3 kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakter peserta didik 4 4 4 12 4.00 Rata-rata 4.11 V Penilaian hasil belajar 1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 4 5 2 11 3.67 2 Kejelasan prosedur penilaian awal, proses, akhir, tindak lanjut 4 4 3 11 3.67 3 Kelengkapan instrumen soal, kunci jawaban, rubrik 4 3 4 11 3,67 Rata-rata 3,67 VI Penggunaan bahasa tulis 1 Ketepatan ejaan 5 5 4 14 4,67 2 Ketepatan pilihan kata 4 4 4 12 4,00 3 Kebakuan struktur kalimat 4 3 4 12 3,67 4 Bentuk huruf dan angka baku 4 5 4 13 4,33 Rata-rata 4,17 Jumlah 85 83 79 259 Rata-rata 4,25 4,15 3,95 4.12 Berdasarkan tabel 3.8 pada komponen perumusan indikator keberhasilan belajar didapatkan rata-rata sebesar 4,38; sedangkan pada komponen pemilihan pengorganisasian materi pembelajaran dan pada komponen pemilihan sumber belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau metode pembelajaran masing-masing didapatkan rata-rata sebesar 4,17 dan 4,22. Pada komponen skenario kegiatan pembelajaran didapatkan rata-rata sebesar 4,11; rata-rata 3,67 pada komponen penilaian hasil belajar dan rata-rata 4,17 pada komponen penguasaan bahasa tulis. Sehingga nilai rata-rata keseluruhan pada validasi RPP yaitu mencapai 4,12 dengan kriteria ”layak”. Maka dapat disimpulkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian. 3 Validasi Lembar Kerja Siswa LKS Komponen yang dinilai dalam validasi LKS meliputi: 1 kelengkapan unsur LKS, 2 kesesuaian indikator atau tujuan pembelajaran dengan LKS, 3 rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, 4 LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar, 5 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar, 6 Tampilan LKS menarik dan indah, 7 penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Adapun hasil validasi LKS dapat dilihat pada tabel berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.9 Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa No Komponen yang dinilai Skor Jumlah Rata- Rata Validat or 1 Validat or 2 Validat or 3 1 Kelengkapan unsur LKS 4 5 4 13 4,33 2 Kesesuaian indikatortujuan pembelajaran dengan LKS 4 4 4 12 4,00 3 Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa 4 4 4 12 4,00 4 LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar 4 4 5 13 4,33 5 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar 5 4 4 13 4,00 6 Tampilan LKS menarik dan indah 5 5 4 14 4,33 7 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku 4 4 5 13 4,33 Jumlah 30 30 30 90 Rata-rata 4,28 4,28 4.28 4,28 Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat diketahui bahwa pada komponen nomor 1 kelengkapan unsur LKS; 4 LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar; 6 Tampilan LKS menarik dan indah; dan 7 penggunaan bahasa dan tata tulis baku mendapatkan rata-rata nilai sebesar 4,33. Untuk komponen yang lain yaitu nomor 2 kesesuaian indikator atau tujuan pembelajaran dengan LKS; 3 rumusan petunjuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa; dan 5 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4,00. Dari keseluruhan nilai pada validasi LKS, diperoleh nilai rata-rata yaitu sebesar 4,28 dan termasuk dalam kriteria “layak”. Maka lembar kerja siswa LKS tersebut termasuk dalam kategori layak untuk digunakan dalam penelitian. 4 Validasi Bahan Ajar Komponen yang dinilai dalam validasi bahan ajar meliputi: 1 kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, 2 materi ajar cakupannya luas dan memadai, 3 materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai, 4 pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik, 5 kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar, 6 penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Hasil validasi bahan ajar dapat dilihat pada tabel 3.10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.10 Hasil Validasi Bahan Ajar No Komponen yang Dinilai Skor Jumlah Rata- Rata Validat or 1 Validat or 2 Validat or 3 1 Materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai 5 5 5 15 5 2 Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik 4 5 4 13 4.33 3 Materi ajar cakupannya luas dan memadai 4 5 5 14 4,67 4 Pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik 4 5 5 14 4,67 5 Kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar 5 4 5 15 4,67 6 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku 4 4 4 12 4 Jumlah 26 28 28 82 Rata-rata 4,33 4,66 4,66 4.55 Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui bahwa poin nomor 1 komponen materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai mendapatkan nilai rata-rata sebesar 5. Komponen nomor 2 kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4,33, sedangkan komponen nomor 3 materi ajar yang cakupannya luas dan memadai, komponen nomor 4 pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik, serta komponen kesesuaian alokasi waktu dengan kesesuaian materi ajar mendapatkan nilai rata- rata sebesar 4,67. Komponen terakhir yaitu nomor 6 penggunaan bahasa dan tata tulis baku mendapatkan nilai rata- rata sebesar 4. Kesimpulan rata-rata keseluruhan nilai untuk validasi bahan ajar adalah mencapai 4,55 dan masuk ke dalam kriteria “sangat layak”. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa bahan ajar tersebut termasuk kedalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. 5 Validasi Soal Evaluasi Komponen penilaian soal evaluasi meliputi: 1 Kesesuaian indikator dengan butir soal, 2 kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan, 3 bahasa jelas, baku, dan sederhana, 4 keluasan cakupan soal, 5 soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya, 6 Pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban. Hasil validitas soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.11 pada halaman 59. Tabel 3.11 Hasil Validasi Soal Evaluasi No Komponen yang dinilai Skor Jumlah Rata- Rata Validat or 1 Validat or 2 Validat or 3 1 Kesesuaian indikator dengan butir soal 4 5 4 13 4.33 2 Kalimat yang digunakan sederhana dengan tidak berlebihan 5 4 5 14 4.67 3 Bahasa jelas, baku, dan sederhana 5 4 4 13 4.33 4 Keluasan cakupan soal 5 4 5 14 4.67 5 Soal tidak berisi jebakan yang tidak ada jawabannya 4 5 5 14 4.67 6 Pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban 5 4 5 14 4.67 Jumlah 28 26 28 82 Rata-rata 4,67 4,33 4,67 4,56 Berdasarkan tabel 3.11 di atas dapat dilihat bahwa pada poin nomor 1 komponen kesesuaian indikator dengan butir soal, dan poin 3 bahasa jelas, baku, dan sederhana mendapatkan skor rata-rata sebesar 4,33. Untuk poin yang lainnya yaitu nomor 2 kalimat yang digunakan sederhana dengan tidak berlebihan, 4 keluasan cakupan soal, 5 soal tidak berisi jebakan dan 6 pertanyaan tidak mengandung unsur jawaban mendapatakan skor rata-rata yaitu 4,67. Hasil akhir nilai rata-rata keseluruhan pada validasi soal evaluasi adalah 4, 56 dan masuk ke dalam kriteria “sangat layak”. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa soal evaluasi tersebut termasuk ke dalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232