Teknik Pengumpulan Data Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

d. Refleksi Pada tahap ini Peneliti melakukan refleksi mengenai pengalaman kegiatan yang telah dilakukan selama pembelajaran pada siklus II. Peneliti juga membandingkan hasil evaluasi dan observasi kemampuan berpikir kritis siswa setiap siklusnya untuk dapat menentukan indikator keberhasilan yang telah ditentukan sebelumnya. Kekurangan maupun kelebihan yang terdapat pada proses penelitian akan dijadikan masukan untuk meningkatkan kualitas guru pada masa mendatang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan dua teknik, yaitu menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes dilakukan dengan memberikan soal evaluasi kepada siswa, sedangkan non tes dilakukan dengan menggunakan wawancara, kuesioner, dan observasi. 1. Tes Dwitagama Kusumah 2009:78 mengemukakan bahwa tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes adalah seperangkat rangsangan stumuli yang diberikan kepada seseorang guna mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar, dan tes kecerdasan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes bertujuan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi Arikunto, 2006: 233. Tes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini diberikan kepada siswa kelas IIIA SD Negeri Jongkang untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa, materi pokok perkalian dan pembagian pada siklus 1 dan siklus 2. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian yang berjumlah 5 soal disetiap siklus ditambah 5 soal gabungan siklus 1 dan siklus 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data kuantitatif. 2. Non Tes a Wawancara Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutarakan pertanyaan yang sesuai dengan bidang penelitian kepada narasumber. Nawawi 2005: 111 menyatakan bahwa wawancara atau interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula yang bertujuan untuk menghimpun data sosial, terutama dalam mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi dan cita-cita seseorang. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulan bahwa wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan mendapatkan jawabannya secara lisan pula. Wawancara yang dilakukan peneliti ditujukan kepada guru kelas IIIA SD Negeri Jongkang yang berperan sebagai narasumber. Tujuan wawancara tersebut adalah untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan pada mata pelajaran matematika yang berkaitan dengan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. b Kuesioner Zainal Arifin 2011: 228 mengemukakan bahwa angket atau kuesioner adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas. Kuesioner dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang diberikan kepada siswa, antara lain: menganalisis argumen, mampu bertanya, mampu menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, membuat kesimpulan, keterampilan mengevaluasi dan menilai hasil dari pengamatan. Kuisioner dilakukan di akhir siklus sehingga dapat digunakan untuk mengukur berpikir kritis. c Observasi Dwitagama Kusumah 2009: 78 mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peniliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperkuat peningkatan kuesioner berpikir kritis yang dibagikan kepada siswa. Peneliti melakukan observasi di setiap pertemuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis matematika siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III A pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran PBL di SD Negeri Denggung.

0 1 232