Metode  FD-MS  merupakan  teknik  ionisasi  halus  yang  menghasilkan sangat  sedikit  fragmentasi  senyawa. Sejumlah  kecil  larutan  sampel  diendapkan
pada  ujung  kawat  di  spektrometer  masa  yang  bertegangan  +8kV.  Medan  listrik terkuat terjadi pada ujung kawat yang sangat tajam sehingga dapat menyebabkan
keluarnya  elektron  dari  sampel  ke  orbital  kosong  pada  logam  kawat  dan  sampel membentuk ion positif Williams, D.H., and Fleming, I., 1997.
Spektroskopi  massa  yang  terintegrasi  dengan  kromatografi  cair  Liquid Chromatography-Mass  Spectroscopy merupakan  metode  yang  sangat  peka  dan
spesifik  dalam  penentuan  hampir  semua  jenis  analit,  dengan  batas  deteksi  yang rendah,  dan memberikan  informasi  penting  berupa  spektra  massa  dari  suatu
senyawa organik Tureček dan McLafferty, 1993.
3. Proton Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy
1
H-NMR
Spektroskopi resonansi  magnet  inti  merupakan  salah  satu  metode  yang digunakan  untuk  melakukan  elusidasi  struktur  senyawa. Ada  beberapa  jenis
spektroskopi resonansi magnet inti antara lain
1
H,
2
H,
13
C,
15
N,
17
O,
27
Al,
29
Si, dan
31
P Silverstein, Webster,  Kiemle,  2005. Spektroskopi
1
H-NMR memberikan keterangan  tentang  jumlah  dan  sifat  lingkungan  dari  setiap  tipe  atom  hidrogen
yang ada dalam struktur senyawa Sastrohamidjojo, 2001. Setiap  inti  isotop  memiliki  gerak  berputar  yang  khas  disekitar  sumbu
yang  menimbulkan  adanya  medan magnet  disekelilingnya..  Analisis
1
H-NMR memungkinkan  identifikasi  atom  dalam  molekul  karena  adanya  karakteristik
penyerapan  energi  yang  berbeda  dari  tiap-tiap  atom  yang  berputar  dalam  medan magnet Willard, et al., 1988.
E. Landasan Teori
Reaksi  kondensasi  aldol  silang  merupakan reaksi  antara  senyawa aldehida atau keton yang memiliki sedikitnya satu hidrogen alfa dengan senyawa
karbonil  lainnya  pada  suasana  asam  ataupun  basa  dengan  melepaskan  sebuah molekul air dan membentuk senyawa α,β-unsaturated karbonil.
Sintesis  senyawa 2-4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena  sikloheksana- 1,3-dion didasarkan pada reaksi kondensasi aldol silang  antara sikloheksana-1,3-
dion  dengan  4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida.  Senyawa  sikloheksana-1,3-dion merupakan  senyawa  karbonil  golongan  keton  yang  memiliki  hidrogen  alfa  α.
Sedangkan  senyawa  4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida  merupakan  suatu  aldehid aromatis  dengan  substituen  gugus  hidroksi  dan  metoksi. Sikloheksana-1,3-dion
dapat  membentuk enol  dengan  adanya  katalis  asam.  Enol  ini  akan  bertindak sebagai  nukleofil  yang  akan  menyerang  C  karbonil  pada  4-hidroksi-3-
metoksibenzaldehida  yang  bermuatan  parsial  positif. Reaksi  kondensasi  aldol silang tersebut akan menghasilkan produk akhir senyawa α,β-unsaturated karbonil
yaitu 2-4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena sikloheksana-1,3-dion. Sintesis  2-4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena  sikloheksana-1,3-dion
dilakukan  dengan  menggunakan  katalis  asam  kuat  HCl. Penggunaan katalis asam mengarahkan  reaksi  melalui  kontrol  termodinamika  sehingga  reaksi
berjalan  lebih lambat  dibandingkan  dengan  penggunaan  katalis  basa,  tetapi