Instrumentasi  kromatografi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini merupakan kromatografi cair fase terbalik reverse phase. Hal ini ditunjukkan
pada  fase  diam  yang  digunakan  yaitu  kolom  C
18
cenderung  lebih  non  polar dibandingkan fase geraknya yaitu metanol : air 95:5.
Gambar 6. Kromatogram LC senyawa hasil sintesis
Dari kromatogram yang diperoleh, terlihat bahwa hanya ada satu peak senyawa  yang muncul dengan waktu retensi 2,432 menit dan luas area 100.
Hal  tersebut  membuktikan bahwa  senyawa hasil  sintesis  merupakan  senyawa tunggal murni.  Walaupun  telah  diketahui  bahwa  senyawa  hasil  sintesis
merupakan  senyawa  murni,  terbentuknya  senyawa  target  belum  dapat diidentifikasi  berdasarkan  data  kromatogram  tersebut.  Oleh  sebab  itu,  perlu
dilakukan  elusidasi  struktur  untuk  mengetahui  struktur  dari  senyawa  yang dihasilkan.
C. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis
Elusidasi  struktur  merupakan  suatu  bagian  yang  sangat  penting  dalam proses  sintesis  senyawa  baru  dimana  elusidasi  struktur  dilakukan untuk
mengetahui  struktur  dari  senyawa  hasil  sintesis.  Dalam  penelitian  ini,  elusidasi struktur yang dilakukan antara lain sebagai berikut:
1. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis dengan spektroskopi massa
Pengujian  spektroskopi  massa dari  senyawa  hasil  sintesis  dilakukan dengan  menggunakan menggunakan  metode FD-MS  ion  positif. Dari spektra
massa  diketahui puncak  dengan  intensitas tertinggi base  peak yang  muncul pada  spektra  tersebut  memberikan  informasi  terkait massa  molekul  senyawa
hasil sintesis yang dinyatakan dalam M
+
. Dari spektra tersebut terlihat senyawa hasil sintesis memiliki massa molekul sebesar 340,1 gmol. Hasil tersebut tidak
sesuai  dengan massa molekul  senyawa  target  yaitu  2-4’-hidroksi-3’- metoksibenzilidena
sikloheksana-1,3-dion sebesar
246 gmol
yang menandakan senyawa hasil sintesis berbeda dengan senyawa target.
Gambar 7. Spektra massa senyawa hasil sintesis
Spektra massa tersebut juga menunjukkan beberapa puncak lain yang merupakan  hasil  ionisasi  dari  senyawa  hasil  sintesis  yang  terukur  sebagai
[M+H]
+
, [M+2H]
+
, 2M
+
, dan [2M+H]
+
.
M
+
[M+H]
+
[M+2H]
+
2M
+
[2M+H]
+