Perhitungan rendemen Analisis Hasil
hingga homogen kemudian ditambahkan dengan sikloheksana-1,3-dion. Starting material yang digunakan digerus didalam mortir dengan tujuan untuk meratakan
persebaran dan memperkecil ukuran partikel. Adanya penggerusan menyebabkan ukuran partikel dari starting material menjadi lebih kecil dan luas bidang kontak
antar partikel semakin besar sehingga reaksi dapat berlangsung secara efisien. Pada proses penggerusan, akan terjadi perubahan warna campuran dari yang
semula berwarna putih menjadi berwarna kekuningan yang menandakan adanya reaksi yang terjadi. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh perpanjangan
gugus kromofor yang terjadi dalam proses sintesis. Adanya energi yang diberikan melalui proses penggerusan mengakibatkan terjadinya reaksi pada campuran
tersebut. Proses penggerusan berlangsung selama 5 menit. Setelah itu campuran
ditambahkan natrium bikarbonat 10 untuk menghilangkan sisa dari katalis asam HCl yang digunakan. Endapan yang terbentuk kemudian disaring dan
direkristalisasi dengan menggunakan etanol 96. Proses rekristalisasi dilakukan dengan bantuan pemanasan untuk meningkatkan kelarutan dari senyawa hasil
sintesis dalam etanol 96. Dalam penelitian ini dilakukan dua kali proses rekristalisasi untuk menghasilkan senyawa dengan kemurnian yang tinggi.
Endapan yang terbentuk dari proses rekristalisasi kemudian disaring dan dikeringkan di dalam desikator selama dua hari. Pengeringan selama dua hari
dimaksudkan agar pengeringan berlangsung secara optimal dan didapatkan serbuk kering senyawa hasil sintesis.
Hasil rekrista kali replikasi yaitu se
yang didapat perlu di didapat merupakan se
sikloheksana-1,3-dion.