dalam  penemuan  obat  antikanker  baru  yaitu  dengan  menjadikan protein NF-κB sebagai target Dolcet, Llobet, Pallares, Guiu, 2005.
Menurut  penelitian  Weber et  al. 2006,  salah  satu  senyawa  alam  yang diketahui  memiliki  aktivitas  antikanker  sebagai  inhibitor NF-κB yaitu  kurkumin
dimana  gugusan α,β-unsaturated karbonil  enon  pada  kurkumin  diperkirakan dapat  menginaktivasi  protein NF-κB sehingga  sel  kanker  tidak  dapat  melakukan
proliferasi  dan  akan  mati.  Adanya  kematian  sel  kanker  ini  disebabkan  interaksi antara  gugusan α,β-unsaturated karbonil  dan  residu  sistein  pada  protein NF-κB
yang mengakibatkan protein NF-κB menjadi tidak aktif Surh, 2008.
B. Sintesis 2- 4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena sikloheksana-1,3-dion
Senyawa  2-4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena  sikloheksana-1,3-dion dapat  disintesis  dari starting  material sikloheksana-1,3-dion  dan  4-hidroksi-3-
metoksibenzaldehida  dengan  katalis  HCl  berdasarkan  reaksi  kondensasi  aldol silang.  Senyawa  sikloheksana-1,3-dion  merupakan  senyawa  karbonil  golongan
keton  yang  memiliki  hidrogen  alfa  α.  Sedangkan  senyawa 4-hidroksi-3- metoksibenzaldehida merupakan suatu aldehid aromatis dengan substituen gugus
hidroksi  dan  metoksi.  Senyawa  karbonil  dengan  hidrogen  alfa  α  dapat membentuk enol dengan adanya katalis asam, maka kondensasi aldol silang antara
aldehid  dengan  senyawa  yang  memiliki  hidrogen  alfa  α  dapat  terjadi.  Reaksi kondensasi  aldol  silang  melibatkan  adisi  nukleofilik  suatu  enol  keton  ke  suatu
aldehid  sehingga  produk  yang  dihasilkan  melepaskan  sebuah  molekul  air  dan membentuk senyawa α,β-unsaturated karbonil Fessenden and Fessenden, 1994.
H
3
CO HO
O
O H
3
CO HO
H O
+
O
O 2-4-hidroksi-3-metoksibenzilidena sikloheksana-1,3-dion
4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida sikloheksana-1,3-dion
α,β
Gambar 3. Analisis diskoneksi senyawa 2- 4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena
sikloheksana-1,3-dion
Sikloheksana-1,3-dion  memiliki  rumus  molekul  C
6
H
8
O
2
dengan  berat molekul  112,12  gmol  dengan  bentuk  serbuk  kristalin, titik  lebur  103-105
o
C dan titik  didih  235,1
o
C.  Senyawa  ini  larut  dalam  air  dan  pelarut  lainnya,  seperti alkohol  dan  kloroform
Lide,  2004.  Sedangkan  senyawa 4-hidroksi-3-
metoksibenzaldehida  yang  dikenal  dengan  nama  dagangnya,  yaitu  vanilin memiliki  rumus  molekul  C
8
H
8
O
3
,  memiliki  berat  molekul  152,15  gmol. Vanilin murni  berupa  kristal  jarum  berwarna  putih  atau  krem  mengkilat  dengan
karakteristik  aroma  vanila  dan  rasa  manis
,
larut  dalam aseton,  larutan  alkali hidroksida,  kloroform,  eter,  metanol,  dan  minyak  dan dapat  teroksidasi  pada
kondisi  udara  yang  lembab  dan  paparan  sinar  matahari  secara  langsung.  Berat jenis  vanilin  adalah  1,056  gmL  dengan  titik  leleh  80-81
o
C  dan  titik  didih  pada 285
o
C. Di bidang kimia analitik, vanilin dapat digunakan sebagai pereaksi Rowe, Shesky dan Quinn, 2009.
Katalis merupakan suatu zat yang dapat mempercepat suatu reaksi kimia, namun  zat  tersebut,  secara  kimiawi  tidak  mengalami  perubahan  yang  permanen.
Penambahan katalis dalam suatu reaksi akan memberikan perubahan yang berarti pada  energi  aktivasinya.  Kehadiran  suatu  katalis  dalam  suatu  reaksi  dapat
mengubah  ataupun  mempercepat  tahapan  reaksi  yang  ada,  atau  lazimnya,