Pemeriksaan kelarutan Analisis Pendahuluan organoleptis
                                                                                Berdasarkan  bercak  yang  muncul  pada  lempeng  KLT,  maka  dapat diidentifikasi  secara  kualitatif  bahwa  senyawa  hasil  sintesis  merupakan
senyawa  yang  berbeda  dengan starting  material yang  digunakan.  Hal  ini ditunjukan  dari  adanya  perbedaan  nilai  R
f
pada  bercak  totolan  senyawa  hasil sintesis  dengan starting  material yang  digunakan  seperti  yang  terlihat  pada
tabel V.
Tabel V. Nilai R
f
senyawa hasil sintesis dan starting material
Senyawa Nilai R
f
Sikloheksana-1,3-dion S 0,10
4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida V 0,52
Senyawa hasil sintesis R I
II III
0,31 0,28
0,30
Dalam  pemeriksaan  ini  juga  dilakukan  pengelusian  pada  senyawa hasil  replikasi  untuk  mengetahui  reprodusibilitas  dari  metode  sintesis  yang
digunakan. Dari hasil yang diperoleh, diketahui bahwa senyawa hasil replikasi memiliki  nilai  R
f
yang  cenderung  sama.  Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa senyawa hasil replikasi merupakan senyawa  yang sama dengan senyawa hasil
sintesis dan metode yang digunakan memiliki reprodusibilitas yang baik.
Dalam  penelitian  ini,  analisis  kemurnian  senyawa  hasil  sintesis dilakukan  dengan  menggunakan  kromatografi  cair.  Penggunaan  instrumen  ini
memberikan keuntungan yaitu adanya pemisahan terhadap campuran senyawa hasil sintesis.
. Kromatografi cair
Instrumentasi  kromatografi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini merupakan kromatografi cair fase terbalik reverse phase. Hal ini ditunjukkan
pada  fase  diam  yang  digunakan  yaitu  kolom  C
18
cenderung  lebih  non  polar dibandingkan fase geraknya yaitu metanol : air 95:5.
Gambar 6. Kromatogram LC senyawa hasil sintesis
Dari kromatogram yang diperoleh, terlihat bahwa hanya ada satu peak senyawa  yang muncul dengan waktu retensi 2,432 menit dan luas area 100.
Hal  tersebut  membuktikan bahwa  senyawa hasil  sintesis  merupakan  senyawa tunggal murni.  Walaupun  telah  diketahui  bahwa  senyawa  hasil  sintesis
merupakan  senyawa  murni,  terbentuknya  senyawa  target  belum  dapat diidentifikasi  berdasarkan  data  kromatogram  tersebut.  Oleh  sebab  itu,  perlu
dilakukan  elusidasi  struktur  untuk  mengetahui  struktur  dari  senyawa  yang dihasilkan.
                                            
                