23
4. Rendemen  senyawa  hasil  sintesis merupakan  perbandingan  antara  jumlah
senyawa  yang  diperoleh  dari  hasil  sintesis  aktual  yang  dibandingkan  dengan jumlah  senyawa  yang  diperoleh  secara  teoretis.  Dalam  penelitian  ini,  rendemen
senyawa  hasil  sintesis  adalah  rendemen  2-4’-hidroksi-3’-metoksibenzilidena sikloheksana-1,3-dion.
C. Bahan Penelitian
Bahan-bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  meliputi  sikloheksana- 1,3-dion  p.a., Aldrich, 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida p.a,  Merck,  HCl  p.a.,
Merck,  etil  asetat  p.a., Merck,  kloroform  p.a.,  Merck,  etanol  p.a., Merck, DMSO  p.a.,  Merck,  silika  gel  60  F
254
Merck,  aquades  Laboratorium  Kimia Organik  Universitas  Sanata  Dharma,  dan aquabides  Laboratorium  Kimia  Analisis
Instrumental Universitas Sanata Dharma.
D. Alat Penelitian
Alat-alat  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  meliputi  neraca  analitik Mextler  PM  100,  mortir  dan  stamper,  alat  pengukur  titik  lebur  MP70,  Mettler
Toledo, seperangkat  alat  gelas,  corong Buchner,  baskom,  pompa  vakum,  kertas lakmus,  kertas  saring,  desikator,  mikropipet, magnetic  stirrer,  penangas  air,  spatula,
lempeng  kaca,  lampu  UV  254  nm, chamber kromatografi,  spektrometer  IR  IR Shimadzu Prestige-21,  kromatografi cair-spektrometer massa Hitachi  L 6200, dan
1
H-NMR delta 2 NMR.
24
E. Tata Cara Penelitian a.
Sintesis 2-4hidroksi-3’-metoksibenzilidenasikloheksana-1,3-dion
Senyawa 4-hidroksi-3-metoksibenzaldehida ditimbang sebanyak 0,608 g 4 mmol ditambah HCl pekat sebanyak 5 tetes di dalam mortir kecil kemudian
diaduk  dengan  stamper  hingga  tercampur  merata.  Setelah  kedua  senyawa bercampur  kemudian  ditambah sikloheksana-1,3-dion sebanyak  0,448  g  4
mmol.  Campuran  tersebut  diaduk selama  5  menit hingga  homogen  dan  terjadi perubahan  warna  campuran. Setelah  itu,  campuran  ditambahkan  natrium
bikarbonat  10  hingga  mencapai  pH  netral. Campuran  direkristalisasi  dengan menggunakan etanol 96 didalam beker gelas dan dipanaskan di atas penangas
air  dengan  bantuan magnetic  stirrer hingga  larut.  Larutan  tersebut  kemudian didinginkan hingga suhu ruangan dan ditutup dengan parafilm. Beker gelas yang
berisi larutan tersebut didinginkan dalam lemari es selama 48 jam. Endapan  yang  terbentuk  dari  hasil  rekristalisasi  disaring menggunakan
corong Buchner dengan  bantuan  pompa  vakum  kemudian  direkristalisasi  ulang dengan etanol 96 panas. Kristal yang terbentuk dikeringkan didalam desikator
selama 24 jam. Setelah kering kristal ditimbang dan dihitung rendemennya.
b. Analisis senyawa hasil sintesis
a. Uji organoleptis
Senyawa hasil sintesis diamati sifat fisiknya  yang meliputi bentuk, warna, dan bau, dibandingkan dengan starting material yang digunakan.