Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar

Analisis pertama diperoleh hasil uji normalitas hitung sebesar 0,963. Karena signifikansi lebih dari 0,05 berarti distribusi variabel motivasi belajar adalah normal. Analisis kedua diperoleh hasil uji normalitas hitung sebesar 0,876. Karena signifikansi lebih dari 0,05 berarti distribusi variabel disiplin belajar adalah normal. Analisis ketiga diperoleh hasil uji normalitas hitung sebesar 0,429. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti distribusi variabel prestasi belajar matematika adalah normal.

D. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis korelasi Product Moment, sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga digunakan teknik analisis Korelasi Ganda. Dalam analisis penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Gambar 4.4. Tampilan output tes kolmogorov-smirnov dari SPSS

1. Korelasi antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar

Matematika : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika. : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika. Dari hasil pengujian data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dapat diketahui korelasi antara variabel motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,627 dan dapat disimpukan bahwa hubungan yang terjadi positif dan cukup karena berada pada rentang 0,600 – 0,800. Tingkat signifikansi data diperoleh dengan menggunakan uji t pada tingkat signifikansi sebesar α = 0,05 dan kemudian membandingkan dengan . Oleh karena = 3,413 = 2,101 maka ditolak, maka disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar matematika. Gambar 4.5. Tampilan output uji korelasi motivasi belajar dengan prestasi belajar dari SPSS

2. Korelasi antara Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar

Matematika : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika. : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika. Dari hasil pengujian data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dapat diketahui korelasi antara variabel disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,507 dan dapat disimpulkan bahwa hubungan agak rendah karena berada pada rentang 0,400 – 0,600 Tingkat signifikansi data diperoleh dengan menggunakan uji t pada tingkat signifikansi sebesar α = 0,05 dan kemudian membandingkan dengan . Oleh karena = 2,515 = 2,101 maka ditolak, maka disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dan prestasi belajar matematika Gambar 4.6. Tampilan output uji korelasi disiplin belajar dengan prestasi belajar dari SPSS

3. Korelasi antara Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar secara

bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Matematika : Tidak ada hubungan posotif antara motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika secara bersama-sama. : Ada hubungan positif antara motivasi belajar dan displin belajar dengan prestasi belajar matematika secara bersama-sama. Dari hasil pengujian data dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 korelasi ganda diperoleh nilai sebesar 0,633 Dari hasil perhitungan korelasi ganda diketahui juga besarnya koefisien determinasi = 0,400. Hal ini dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh variabel motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-sama sebesar 40, akan tetapi masih ada faktor-faktor atau variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini atau tidak diteliti yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sebesar 100 - 40 = 60. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda digunakan uji F dengan taraf signifikansi 5, yaitu dengan membandingkan hasil uji dengan . Hipotesis diterima jika . = 5,714 = 3,55 jadi ditolak, maka dapat Gambar 4.7. Tampilan output uji korelasi motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar dari SPSS disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar matematika secara bersama- sama.

E. PEMBAHASAN

Berdasarkan perhitungan korelasi yang dibantu dengan Program Microsoft Excel dan SPSS 16.0 maka dapat di analisa korelasi antara variabel terikat dengan variabel bebas yang bersangkutan, yaitu Korelasi antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa, Korelasi Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa, dan Korelasi Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Data korelasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.10. Rangkuman Korelasi antar Variabel Hubungan antar variabel Koefisien korelasi R dengan Y 0,627 dengan Y 0,507 dan dengan Y 0,633 Keterangan : = Motivasi Belajar = Disiplin Belajar Y = Prestasi Belajar Matematika Siswa