Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

1.2.Menggunak an sifat- sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah pada operasi campuran bilangan bulat 1.2.1. Menemukan sifat-sifat operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat 1.2.2. Menggunakan sifat-sifat operasi penjumlahan pada operasi campuran bilangan bulat 1.2.3. Menggunakan sifat-sifat operasi pengurangan pada operasi campuran bilangan bulat 1.2.4. Menggunakan sifat-sifat operasi perkalian pada operasi campuran bilangan bulat 1.2.5. Menggunakan sifat-sifat operasi bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari 1.2.6. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung penjumlahan dengan melibatkan pecahan serta mengkaitkannya dalam kejadian sehari-hari 1.2.7. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung pengurangan dengan melibatkan pecahan serta mengkaitkannya dalam kejadian sehari-hari 1.2.8. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung perkalian dengan melibatkan pecahan serta mengkaitkannya dalam kejadian sehari-hari 1.2.9. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung pembagian dengan melibatkan pecahan serta mengkaitkannya dalam kejadian sehari-hari 30 b. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatau yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Sebuah instrumen penelitian dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Suharmi Arikunto, 2010:211. Dalam penelitian ini pengkuran validitas diukur dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dengan taraf signifikansi 5 Suharsimi, 2010:314 dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = jumlah responden X = skor item nomor Y = skor total = jumlah skor item soal = jumlah skor total Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang telah diperoleh r hitung dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika maka instrumen penelitian dikatakan signifikan atau valid, sebaliknya jika maka instrumen penelitian dikatakan tidak signifikan atau tidak valid Surharsimi Arikunto, 2010:213. Proses perhitungan validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan profgram Microsoft Excel. c. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabel berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Apabila suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas digunakan rumus alpha Suharsimi, 2010:239. Keterangan : = koefisien reliabilitas yang dicari = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan item = jumlah variansi butir = variansi total Variansi tiap – tiap item soal diperoleh dengan rumus: Keterangan: – Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai r dengan taraf signifikansi 5. Jika maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel, sebaliknya jika maka instrumen tidak reliabel. d. Tingkat Kesukaran Soal Untuk instrument Tes Prestasi Belajar Matematika dicari tingkat kesukaran soal untuk mengetahui apakah soal tersebut cocok diberikan pada siswa. Untuk menentukan tingkat kesukaran suatu tes Suharsimi Arikunto, 1986:189 dapat digunakan rumus: Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta tes Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria sebagai berikut: 0,00 – 0,30 : soal sukar 0,31 – 0,70 : soal sedang 0,71 – 1,00 : soal mudah

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut : 1. Metode Analisis Deskriptif Presentase Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel, yaitu variabel motivasi belajar, disiplin belajar dan variabel prestasi belajar siswa agar lebih mudah dalam memahaminya. Sebelum dianalisis skor yang siswa peroleh dinyatakan dalam presentasi sebagai berikut: Presentasi skor = x 100 Keterangan : n = jumlah skor yang diperoleh siswa N = jumlah skor tertinggi yang mungkin dicapai siswa Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa maka dilakukan tes prestasi belajar yang dilaksanakan pada akhir pembahasan pokok bahasan Bilangan Bulat. Tes terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Untuk penilaian per item soal diuraikan sebagai berikut. Tabel 3.5. Pedoman Penskoran Tes Prestasi Belajar Siswa Kriteria jawaban Skor Jawaban benar 1 Jawaban salah Total soal 30 Nilai siswa = Untuk menentukan kategori deskripsi presentase yang diperoleh variabel motivasi belajar dan disiplin belajar, maka digunakan Patokan Acuan Penilaian PAP tipe II Marsidjo, 1991:46 sebagai berikut: Tabel 3.6. PAP II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81 - 100 Sangat Baik 66 - 80 Baik 56 - 65 Cukup Baik 46 - 55 Tidak Baik Di bawah 46 Sangat Tidak Baik 2. Uji persyaratan analisis Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi Product Moment dan analisis korelasi ganda. Analisis ini dapat di lakukan apabila memenuhi syarat antara lain : skala data interval atau rasio, berdistribusi normal, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data. Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel yang diteliti mempunyai sebaran yang normal atau tidak Sugiyono, 2008:79. Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji normalitas akan dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 dengan menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov pada taraf kepercayaan 5. Rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut: D = maksimum │ │ Keterangan: D = Deviasi maksimum = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi 3. Pengujian hipotesis penelitian a. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua yaitu adanya korelasi antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa Y dan adanya korelasi antara disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa Y digunakan teknik korelasi Product Moment oleh pearson Suharsimi Arikunto, 2010:213. Perhitungan akan dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excel atau program SPSS Dengan rumus: Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah sampel X = variabel bebas Y = variabel terikat = jumlah hasil kali x dengan y Tingkat signifikansi dari koefisien korelasi ditentukan dengan uji t yaitu dengan membandingkan nilai dengan pada signifikansi 5. Jika maka terdapat korelasi yang signifikan, sebaliknya jika maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mencari Sudjana 2003:62 Keterangan : t = distribusi t n = jumlah responden r = koefisien korelasi antara variabel X dengan Y = kuadrat koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y b. Untuk menguji hipotesis yang ketiga yaitu pengaruh motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar Y digunakan teknik korelasi ganda. Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui bagaimana korelasi antara lebih dari satu variabel bebas dengan variabel terikat. Perhitungan akan dibantu dengan menggunakan Program Microsoft Excel. Mencari koefisien korelasi antar dan dengan Y, menurut pengujian Sutrisno Hadi, 1987:33 rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan : = korelasi ganda antara variabel kreterium Y dan dua variabel prediktor dan = korelasi antara dan Y = korelasi antara dan Y = korelasi antara dan Setelah didapat nilai r, maka diinterprestasikan seperti tampak pada tabel dibawah ini Suharsimi Arikunto : Tabel 3.7. Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpratsi Antara 0,800 sampai dengan 1 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 ampai dengan 0,200 Sangat Rendah Tidak berkorelasi Untuk menguji signifikan atau tidaknya koefisien korelasi ganda dari ke tiga variabel tersebut digunakan uji F, yaitu dengan mencari nilai dengan tingkat signifikansi 0,05. Berikut adalah rumus yang dipergunakan untuk mencari Sudjana, 2003:108. Keterangan : R = koefisien korelasi ganda k = banyak faktor yang mempengaruhi n = jumlah responden Jika maka hipotesis signifikan dan jika maka hipotesis tidak signifikan.

I. Langkah – langkah Pelaksanaan Penelitian

Langkah – langkah pelaksanaan penelitian pengaruh motivasi belajar dan isiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIIA di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Kegiatan Belajar Siswa Observasi siswa dilakukan pada kelas VIIA di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta, observasi ini bertujuan untuk membantu menyusun kuesioner motivasi belajar dan disiplin belajar juga pembuatan soal tes prestasi siswa. 2. Pembuatan Kuesioner Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Siswa. Pembuatan Kuesioner berdasarkan pada pengamatan observasi dan mengacu pada indikator yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum digunakan kuesioner ini dikonsultasikan dengan Guru mata pelajaran matematika kelas VII dan Dosen Pembimbing. 3. Pembuatan Soal Tes Prestasi Siswa Pembuatan soal mengacu pada pedoman pembuatan soal yang baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa SMP BOPKRI 2 Yogyakarta. Soal ini digunakan sebagai tes prestasi siswa yang berisikan soal tentang materi bilangan bulat. Soal berupa pilihan ganda sebanyak 30 butir soal dengan bobot skor satu dengan yang lainya sama. Sebelum digunakan soal ini dikonsultasikan dengan Guru mata pelajaran matematika kelas VII dan Dosen Pembimbing. 4. Pelaksanaan Pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pelajaran Matematika. Setelah siswa menerima materi ajar Bilangan Bulat maka tes prestasi baru dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahan siswa terhadap materi ajar. Siswa diberi waktu 2 x 40 menit untuk menyelesaikan tes prestasi tersebut. Pengerjaan soal-soal tersebut dilakukan secara individu dan tanpa bantuan apapun, seperti bertanya kepada temanguru dan melihat catatan. Sehingga dengan tes pres prestasi belajar tersebut peneliti dapat melihat prestasi belajar siswa. Pelaksanaan kuesioner dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran matematika juga. Siswa diberi waktu 1 x 40 menit untuk menyelesaikan kesioner. Pengerjaan pun dilakukan secara individu, karena kuesioner ini untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar dan disiplin belajar setiap masing-masing siswa. 57

BAB IV HASIL UJI COBA INSTRUMEN, HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum analisis data dilakukan lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dilakukan analis terhadap instrumen penelitian dalam kuesioner dan tes prestasi belajar. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner dan tes prestasi yang dipakai sebagai instrumen layak atau tidak untuk digunakan. Berikut hasil uji analisis validitas dan reliabilitas instrumen motivasi belajar, displin belajar dan prestasi belajar matematika siswa.

1. Hasil Uji Analisis Validitas Instrumen Motivasi Belajar dan

Disiplin Belajar Untuk menguji instrumen motivasi belajar dan disiplin belajar digunakan pendapat dari para ahli experts judgement. Dalam hal ini pendapat para ahli yang digunakan ialah guru matematika kelas VII yang mengajar di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta dan dosen pembimbing skripsi. Setelah instrumen dikontruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori motivasi belajar dan disiplin belajar, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Dan ada beberapa perbaikan, yaitu perubahan bahasa pada instrumen supaya responden dapat lebih memahami isi instrumen motivasi belajar dan disiplin belajar. Setelah melakukan beberapa perubahan maka instrumen mativasi belajar dan disiplin belajar dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur.

2. Hasil Uji Analisis Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar dan

Disiplin Belajar Setelah dilakukan uji validitas instrumen motivasi belajar dan disiplin belajar dengan menggunakan pendapat para ahli experts judgement dan dinyatakan valid, maka secara otomatis instrumen motivasi belajar dan disiplin belajar juga dinyatakan reliabel.

3. Hasil Uji Analisis Validitas Instrumen Soal Tes Prestasi Belajar

Uji validitas instrumen soal tes prestasi belajar juga dilakukan menggunakan pendapat dari para ahli experts judgement. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu. Semua materi baru selesai dipelajari pada tanggal 28 September 2012 dan penelitian dilakukan pada tanggal 29 September 2012, sementara pada tanggal 1 Oktober 2012 siswa-siswa melaksanakan UTS Ujian Tengah Semester. Dalam pengujian instrumen soal tes prestasi belajar matematika pendapat para ahli yang digunakan adalah guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta dan dosen pembimbing skripsi. Setelah instrumen dikontruksi dengan berlandaskan Standar Kompetensi, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Dan ada beberapa perbaikan, yaitu perubahan pilihan jawaban dan angka yang digunakan pada soal disarankan tidak terlalu besar sehingga siswa tidak terlalu sulit untuk menghitung dan mengerjakan soal tersebut. Setelah melakukan beberapa perubahan maka instrumen soal tes prestasi belajar dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur.

4. Hasil Uji Analisis Reliabilitas Instrumen Soal Tes Prestasi Belajar

Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji coba instrumen menggunakan pedoman Suharsimi Arikunto, 2010 sebagai berikut: Tabel 4.1. Kategori Kecenderungan Reliabilitas Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat Rendah Setelah dilakukan uji validitas dengan metode experts judgement dan dinyatakan valid, maka pengujian reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur dinyatakan reliabel sehingga layak untuk dipergunakan dalam penelitian.

5. Hasil Tingkat Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar

Berikut perhitungan untuk mengetahui tingkat kesukaran masing – masing item soal dan kriterianya : Tabel 4.2. Rincian Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Keterangan Soal Tes Prestasi Belajar Butir soal Tingkat Kesukaran Kriteria 1 0,8 Mudah 2 0,65 Sedang 3 0,75 Mudah 4 0,65 Sedang 5 0,7 Sedang 6 0,85 Mudah 7 0,6 Sedang 8 0,35 Sedang 9 0,7 Sedang 10 0,65 Sedang 11 0,75 Mudah 12 0,4 Sedang 13 0,7 Sedang 14 0,65 Sedang 15 0,85 Mudah 16 1 Mudah 17 0,9 Mudah 18 0,6 Sedang 19 0,7 Sedang 20 1 Mudah 21 0,8 Mudah 22 0,45 Sedang 23 0,6 Sedang 24 0,6 Sedang 25 0,75 Mudah 26 0,6 Sedang 27 0,6 Sedang 28 0,85 Mudah 29 0,65 Sedang 30 0,8 Mudah Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa instrumen memiliki 12 item soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah atau rendah dan 18 item soal memiliki tingkat kesukaran sedang. Dengan persentase 40 soal pada instrumen tes prestasi belajar memiliki tingkat kesukaran mudah dan 60 soal pada instrumen tes prestasi belajar memiliki tingkat kesukaran sedang, maka instrumen tes prestasi belajar ini dapat digunakan.

B. Analisis Deskriptif Presentase

1. Data Hasil Kuesioner Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar

Dari hasil pengisian kuesioner motivasi belajar dan disiplin belajar, maka dapat dianalisis sesuai dengan ketentuan pada BAB III, sebagai berikut: Tabel 4.3. Kategori Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Tingkat Penguasan Kompetensi Kategori Kcenderungan Variabel 18 + 81 x 52 = 60,25 dibulatkan menjadi 60 Sangat Baik 18 + 66 x 52 = 52,32 dibulatkan menjadi 52 Baik 18 + 56 x 52 = 47,12 dibulatkan menjadi 47 Cukup 18 + 46 x 52 = 41,92 dibulatkan menjadi 41 Kurang Dibawah 41 Sangat Kurang Tabel 4.4. Interval Skor Variabel Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Interval Skor Keterangan 60 – 72 Sangat Baik 52 – 59 Baik 47 – 51 Cukup 41 – 46 Kurang 18 – 40 Sangat Kurang Tabel 4.5. Kategori Data Motivasi Belajar Interval Skor Frekuensi Persentase Keterangan 60 – 72 8 40 Sangat Baik 52 – 59 11 55 Baik 47 – 51 1 5 Cukup 41 – 46 Kurang 18 – 40 Sangat Kurang Tabel 4.6. Kategori Data Disiplin Belajar Interval Skor Frekuensi Persentase Keterangan 60 – 72 10 50 Sangat Baik 52 – 59 8 40 Baik 47 – 51 2 10 Cukup 41 – 46 Kurang 18 – 40 Sangat Kurang Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel motivasi belajar dengan kategori sangat baik 40, baik sebesar 55, cukup 5, kurang 0, sangat kurang 0. Dengan demikian sebagian besar motivasi belajar masuk dalam kategori baik.