Korelasi antara Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar

Tabel 4.11. Rangkuman Sumbangan Masing-masing antar Variabel Hubungan antar Variabel R dengan Y 0,627 0,393129 39,3 dengan Y 0,507 0,257049 25,7 dan dengan Y 0,633 0,400689 40 Dari tabel rangkuman tentang sumbangan deskriminan korelasi masing-masing antar variabel diketahui bahwa korelasi motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa memberikan sumbangan sebesar 39,3 sedangkan sisanya sebesar 60,7 variasi dalam prestasi belajar siswa dapat dijelaskan dalam variabel lainnya selain variabel motivasi belajar yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Korelasi disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa memberikan sumbangan sebesar 25,7 sedangkan sisanya sebesar 74,3 variasi dalam prestasi belajar siswa dapat dijelaskan dalam variabel lainnya selain variabel displin yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Korelasi motivasi belajar dan disiplin belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika siswa memberikan sumbangan sebesar 40 sedangkan sisanya sebesar 60 variasi lainnya selain variabel motivasi belajar dan disiplin belajar yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian, masih ada faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa selain faktor motivasi belajar dan disiplin belajar yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penulis memiliki banyak kelemahan dalam melakukan penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1. Dalam melakukan penelitian keterbatasan waktu, tenaga dan biaya menyebabkan terbatasnya lingkup penelitian dan terbatasnya jumlah subyek yang diteliti yaitu dengan metode population sampling pada siswa kelas VIIA SMP BOPKRI 2 Yogyakarta saja. 2. Peneliti menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan data. Kelemahan dari metode ini adalah adanya kemungkinan peneliti tidak dapat melacak kebenaran dalam pengisian kuesioner yang diisi oleh responden. Padahal kuesioner yang digunakan bukanlah kuesioner standar, ini disebabkan kurangnya pengalaman peneliti dalam menyusun kuesioner. Akan tetapi penulis telah menempuh prosedur penyusunan kuesioner yang baik. 3. Instrumen kuesioner motivasi belajar dan disiplin belajar siswa tidak melalui proses uji coba hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu.