Pengertian Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat

b. Jika angka satuannya lebih dari atau sama dengan 5, angka tersebut dibulatkan ke atas menjadi puluhan. Aturan pembulatan tersebut juga berlaku untuk pembulatan angka ratusan teredekat, ribuan terdekat, pulu ribuan terdekat, dan seterusnya. d. Kelipatan dan Faktor 1. Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK dari p dan q, dengan p, q anggota himpunan bilangan asli adalah bilangan terkecil anggota himpunan bilangan asli yang habis dibagi oleh p dan q. Faktor bilangan yang sama dan nilainya paling besar di kali dengan sisa faktor lainnya. 2. Faktor Persekutuan Terbesar FPB Faktor Persekutuan Terbesar FPB dari dua bilangan adalah bilangan asli terbesar yang merupakan faktor persekutuan kedua bilangan tersebut. Bilangan yang dapat dibagi bersama yang paling kecil. 3. Menentukan KPK dan FPB dari Dua Bilangan atau Lebih dengan Memfaktorkan Contoh : Tentukan KPK dan FPB dari 36 dan 40 dengan cara memfaktorkan. Penyelesaian: 36 = 40 = KPK dari 36 dan 40 diperoleh dengan mengalikan semua faktor. Jika ada faktor dengan pokok yang sama, seperti dan , pilih pangkat yang tertinggi. Jadi, KPK dari 36 dan 40 = 5 = 360. FPB dari 36 dan 40 diperoleh dengan mengalikan faktor dengan bilangan pokok yang sama, dengan pangkat terendah. Jadi, FPB dari 36 dan 40 = = 4

e. Perpangkatan Bilangan Bulat

1. Untuk sebarang bilangan bulat p dan bilangan bulat positif n, berlaku sebanyak n faktor dengan p disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat eksponen. Untuk p ≠ 0 maka = 1 dan = p. 2. Kuadrat dan akar kuadrat Secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

f. Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat

Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung sebagai berikut: 1. Operasi penjumlahan + dan pengurangan - sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. 2. Operasi perkalian x dan pembagian : sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. 3. Operasi perkalian x dan pembagian : lebih kuat dari pada operasi penjumlahan + dan pengurangan -, artinya operasi perkalian x dan pembagian : dikerjakan terlebih dahulu dari pada operasi penjumlahan + dan pengurangan -.

2. Pecahan

a. Pecahan dan Lambangnya

Pecahan adalah satu bagian utuh yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. Setiap bentuk bilangan yang ditulis sebagai pembagian disebut pecahan. Pecahan , a disebut pembilang dan b disebut penyebut, b ≠ 0. Contoh : Berapa bagiankah 1 menit dari satu jam ? Jawab : 1 jam = 60 menit, maka 1 menit = jam. Jadi, 1 menit adalah bagian dari satu jam.

b. Pecahan Senilai

Pecahan yang senilai dengan pecahan dengan b ≠ 0 dapat dicari dengan aturan berikut ini: , dengan m sembarang bilangan asli Contoh : Carilah tiga pecahan yang senilai dengan pecahan-pecahan berikut ini. Jawab : Untuk menjawab soal tersebut, pembilang dan penyebut dari masing-masing pecahan dikalikan secara berurutan dengan 2, 3, dan 4. = = = = = = Jadi, pecahan yang senilai dengan adalah , , dan , ditulis sebagai: = = = .

c. Menyederhanakan Pecahan

Menyederhanakan pecahan dapat dilakukan dengan membagi pembilang dan penyebut pecahan itu dengan faktor persekutuan terbesar FPBnya. Contoh : Sederhanakan masing-masing pecahan berikut ini Jawab : FPB dari 36 dan 72 adalah 36, sehingga = = .

d. Membandingkan Pecahan

Pada pecahan senama dan dengan c ≠ 0 dan c 0 selalu berlaku: i , apabila a b. ii , apabila a b. Contoh: Bandingkanlah: dan Jawab: , karena 3 4

e. Pecahan di Antara Dua Pecahan

Menentukan pecahan diantara dua pecahan dapat dilakukan dengan mengubah kedua pecahan itu menjadi pecahan senama. Contoh: Sisipkan tepat dua pecahan diantara dua pecahan berikut ini dan Jawab: