Keterbatasan Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA,
dengan karakteristik soal yang menstimulus subjek untuk melakukan perhitungan yang memuat pangkat hingga ribuan. Hal ini karena S1
tidak dapat menyusun rencana penyelesaian sehingga S1 tidak menuliskan jawabannya.
4. Keterampilan Evaluasi
Keterampilan pemantauan tampak pada S3 dan S2 ketika memecahkan masalah pada soal nomor 1, 2, dan 3. Keterampilan ini
dapat dilihat ketika S3 dan S2 melakukan koreksi secara keseluruhan pada langkah pengerjaan dan perhitungan dan memikirkan cara lain
untuk memecahkan masalah. S3 tampak optimal dalam menggunakan keterampilan pemantauan ketika memecahkan masalah pada soal nomor
1 dengan karakteristik soal yang menstimulus subjek untuk mengubah informasi yang terdapat di dalam soal ke dalam ekspresi matematik.
Keterampilan evaluasi tidak tampak pada S1 ketika mengerjakan soal nomor 2 dengan karakteristik soal yang menstimulus subjek untuk
melakukan perhitungan yang memuat pangkat hingga ribuan. Hal ini karena S1 tidak dapat menyusun rencana penyelesaian sehingga S1 tidak
menuliskan jawabannya. Berdasarkan penjelasan di atas, keterampilan metakognitif tidak
optimal pada subjek dengan tingkat pemahaman matematika rendah S1 ketika memecahkan masalah pada soal nomor 1, 2, dan 3. Masing-masing
keterampilan dapat muncul karena keberagaman tingkat pemahaman matematika masing-masing subjek, karakteristik soal yang diberikan, dan
pertanyaan-pertanyaan wawancara yang diajukan oleh peneliti. Hal ini sesuai dengan teori dari Garner Hartman, 2002 yang menyatakan bahwa
anak-anak dan orang dewasa gagal dalam menggunakan strategi yang ditempuh karena pengetahuan yang tidak dikembangkan secara memadai,
siswa cenderung memecahkan masalah rutin dan siswa menunjukkan pemantauan kognitif yang buruk.