Subjek dengan Tingkat Pemahaman Matematika Rendah
1 Soal Nomor 1
1111. P
: Oke Alda, untuk yang nomer satu ini, kamu ketika pertama kali diberi soal ini berapa kali kamu membaca soal sampai kamu benar-benar
mengertimaksud dari soal itu? 1112.
S3 : Kurang lebih sampai tiga kali lah mbak.
1113. P
: Oke, tiga kali. 1114.
S3 :
He’em. 1115.
P : Apa yang membuat kamu sampai tiga kali membaca?
1116. S3
: Soalnya, yang ditanyain kan suku banyaknya. Jadi kan itu kan kalo biasanya yang ditanya hasilnya. Nah, terus njuk malah karena yang
ditanyain suku banyaknya terus aku bingung itu lho caranya pertama gimana. Terus ya akhirnya tak baca lagi. Oh ya, yang ditanyain suku
banyaknya sama derajatnya.
1117. P
: He’em. Oke, itu berarti sampai tiga kali ya?
1118. S3
: He’em.
1119. P
: Kemudian menurutmu, setelah kamu membaca tiga kali, sekilas soal ini sulit atau nggak?
1120. S3
: Sebenernya nggak terlalu. 1121.
P : Nggak terlalu sulit. Apa yang bikin kamu mengatakan kalau soal
ini nggak terlalu sulit? 1122.
S3 : Pertama kan aku nyari apa, em, nulis dulu diketahuinya, suku
banyaknya. Terus, ini dari ini kan ada hasilnya juga sama sisanya itu. 1123.
P : Oke, kamu mengatakan hasil. Hasil itu dari mana?
1124. S3
: Di soal ada ini, ini “diperoleh dari pembagian tersebut adalah”
berarti kan diperoleh dari pembagian tersebut, berarti hasilnya dua kali kuadrat sisa pembagian itu. Sisanya kan ini, berarti hasilnya itu dikuadratin
dari sisanya itu.
1125. P
: Oke, berarti kamu selilas melihat soal ini tidak terlalu sulit ya? 1126.
S3 :
1127. P
: Kemudian, em, kalau untuk soal yang tidak terlalu sulit ini, biasanya kalau kamu mbandingin dengan soal yang sulits-sulit nah itu kamu
mengerjakannya lebih cepat atau lebih lambat? 1128.
S3 : Kalo nggak terlalu sulit berarti ya biasanya lebih cepat.
1129. P
: Kenapa lebih cepet? 1130.
S3 : Kalo misalnya kalo lebih susah kan berarti harus mikir lagi harus
ngitung lagi. Kaya gitu. Jadi kan lebih lama.
Analisis: Berdasarkan kutipan wawancara di atas, S3 melakukan perulangan
membaca soal nomor 1 sebanyak tiga kali. Hal ini disebabkan karena S3 belum pernah menyelesaikan soal dengan tipe berbeda. S3 terlihat berusaha
mencari informasi yang membantunya memecahkan soal nomor 1 dengan cara membaca dan memahami soal lebih dalam. S3 juga mengungkapkan
bahwa soal nomer 1 memiliki tingkat kesulitan yang tidak terlalu sulit. Hal ini disimpulkan S3 dari informasi yang diperolehnya yaitu hasil bagi dan
sisa pembagian pada dialog no. 1122-1124. Selanjutnya, S3 dapat mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan mudah dengan waktu yang lebih
singkat dari soal yang sulit. S3 berpendapat bahwa soal yang sulit membutuhkan pemikiran lebih dalam dan perhitungan yang tidak singkat
pada dialog no. 1127-1130.
2 Soal Nomor 2
1341. P
: Sekarang coba untuk yang nomer dua. Nomer dua, ini kemarin ketika kamu mbuka itu kamu sempet baca sampai berapa kali?
1342. S3
: Berkali-kali. 1343.
P : Berkali-kali itu berapa kali? Coba diinget-inget.
1344. S3
: Berapa ya. 1345.
P : Ada dua kali? Tiga kali?
1346. S3
: Lebih. Lebih dari tiga kali. 1347.
P : Lebih dari tiga kali?
1348. S3
: He’em. Soalnya juga pangkatnya banyak banget.
1349. P
: Pangkatnya berapa memang? 1350.
S3 : Dua ribu enam belas sama dua ribu tujuh belas.
1351. P
: Em, kemudian selanjutnya setelah kamu baca sampai berapa kali tadi?
1352. S3
: Lebih dari tiga kali. 1353.
P : Lebih dari tiga kali kamu paham, em, maksud dari soalnya ini,
masalahnya itu apa? 1354.
S3 :
He’em. Tahu sebenarnya, tapi nggak tahu caranya, penyelesaiannya.
1359. P
: Em, sekilas setelah kamu baca sampai lebih dari tiga kali itu kamu, menurutmu soal ini sulit nggak?
1360. S3
: Iya, saya kalau ketemu suku banyak soalnya tipe yang kayak gini, saya masih merasa sulit, masih merasa bingung.
1371. P
: Em, Kamu tadi menilai soal ini sulit, itu bagaimana kamu menyatakan soal ini sulit?
1372. S3
: Cara mencari nlai A dan B nya. 1373.
P : Kalau untuk pangkat tadi bagaimana?
1374. S3
: Sama aneh aja, belum pernah lihat apa, pangkatnya banyak banget.
1375. P
: Em, sama seperti soal yang nomer satu tadi, kalau untuk soal yang sulit ini kamu mengerjakannya bagaimana? Lebih cepat atau lebih
lambat? 1376.
S3 : Lebih lambat. Makanya tadi, eh, kemarin saya lompati dulu.
Mengerjakan yang nomer tiga. 1377.
P : Tiga dulu?
1378. S3
: He’em. 1379.
P : Kenapa kok lebih lambat?
1380. S3
: Karena lebih sulit. 1381.
P : Lebih sulit? Itu saja?
1382. S3
: Bingung. Bingung juga, caranya bingung. Terus mikir, mikir, mikir, caranya gimana gitu. Terus akhirnya cuma nulis diketahui sama
ditanyakan.
Analisis: Pada soal nomor 2, S3 sempat tidak mengingat banyaknya membaca
soal tersebut. Namun setelah mencoba mengingat kembali, S3 mengungkapkan bahwa dia membaca soal tersebut sebanyak lebih dari tiga
kali sampai S3 benar-benar paham maksud dari soal nomor 3. Namun, S3 belum segera mengetahui langkah pemecahan masalah untuk soal tersebut
karena S3 terkendala soal yang mengandung derajat tinggi hingga ribuan pada dialog no.1348-1350. S3 menganggap bahwa soal nomor 2 memiliki
tingkat kesulitan sulit, karena tipe soal yang berbeda dengan soal yang sering dikerjakan S3 pada dialog no. 1359-1360. S3 menganggap soal
yang sulit diselesaikan dengan waktu yang lebih lama dari soal dengan tingkat kesulitan mudah, seperti diungkapkan S3 untuk soal nomor 1.
Keterampilan prediksi tampak ketika S3 mampu membedakan tingkat kesulitan soal nomor 1 dan perkiraan waktu untuk menyelesaikannya, serta
membaca soal selama beberapa kali.
3 Soal Nomor 3
1537. P
: Yang nomer dua udah. Sekarang coba yang nomer tiga. Untuk yang nomer tiga ini kamu membaca sampai berapa kali? Ini kan soal cerita,
ini kamu baca sampai berapa kali? 1538.
S3 : Tiga kali.
1539. P
: Tiga kali. Itu untuk melihat apa aja? Kok sampai tiga kali. 1540.
S3 : Ini kan ada itunya to. Apa, ada yang ditulis tingginya tiga meter
kurang dari Sembilan kali lebarnya. Itu kalau Cuma dibaca sekali takut nek salah itu lho. Makanya terus dibaca lagi sambil ditulis. Gitu.
1541. P
: Ditulis apa? 1542.
S3 : Ditulis diketahuinya.
1543. P
: Diketahuinya. Oke em, selanjutnya sekilas kamu lihat soal nomer tiga ini sulit atau mudah?
1544. S3
: Em, lumayan. 1545.
P : Lumayan mudah? Lumayan sulit?
1546. S3
: Lumayan em, sedengan. Nggak terlalu sulit. Ya, sedang. 1547.
P : Kenapa sedang?
1548. S3
: Tapi, ini kan ada yang ditanyain kan dua. Persamaan volume sama nyari lebarnya. Kalau lebarnya em, mungkin aku bisa menyelesaikan,
tapi aku juga nggak yakin. Tapi kalau persamaan volumenya itu yang aku nggak tahu.
Analisis: Keterampilan prediksi tampak ketika S3 membaca soal nomor 3
sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan S3 dalam mengubah kalimat biasa menjadi simbol matematik pada dialog no. 1540.
Selanjutnya, S3 meganggap soal nomor 3 memiliki tingkat kesulitan “sedang”, karena S3 merasa mengetahui pemecahan masalah nomor 3 pada
dialog no. 1547-1548.