Pernyataan Metakognitif Landasan Teori

3 merencanakan sebuah solusi, 4 merealisasikan rencana, 5 mengevaluasi rencana, dan 6 mengevaluasi solusi. Polya dalam Hendriana dan Sumarmo 2014: 23-24 menuliskan ada empat tahap dalam memecahkan masalah, yaitu: 1 Memahami Masalah Tahap ini dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan: a Data apa yang tersedia? b Apa yang tidak diketahui dana tau apa yang ditanyakan? c Bagaimana kondisi soal? Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam bentuk persamaan atau hubungan lainnya? Apakah kondisi yang ditanyakan cukup untuk mencari yang ditanyakan? Apakah kondisi itu tidak cukup atau kondisi itu berlebihan atau kondisi itu saling bertentangan? 2 Merencanakan atau Merancang Strategi Pemecahan Masalah Tahap ini dapat diidentifikasi melalui beberapa pertanyaan: a Pernahkah ada soal serupa sebelumnya? b Pernahkah ada soal serupa atau mirip dalam bentuk lain? c Teori mana yang dapat digunakan dalam masalah ini? d Pernahkah ada pertanyaan yang sama atau serupa? Dapatkah pengalaman dan atau cara lama digunakan untuk masalah baru yang sekarang? Dapatkah metode yang cara lama digunakan untuk masalah baru? Apakah harus dicari unsur lain? Kembalilah pada definisi. e Andaikan masalah baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa dan selesaikan. 3 Melaksanakan Perhitungan Tahap ini meliputi: a Melaksanakan rencana strategi pemecahan masalah pada butir 2, dan b Memeriksa kebenaran tiap langkahnya. Periksalah bahwa apakah tiap langkah perhitungan sudah benar? Bagaimana menunjukkan atau memeriksa bahwa langkah yang dipilih sudah benar? 4 Memeriksa Kembali Kebenaran Hasil atau Solusi Tahap ini diidentifikasi melalui pertanyaan: a Bagaimana cara memeriksa kebenaran hasil yang diperoleh? b Dapatkah diajukan sanggahannya? c Dapatkah solusi itu dicari dengan cara lain? d Dapatkah hasil atau cara itu digunakan untuk masalah lain?

6. Soal Nonrutin

Soal nonrutin adalah soal yang untuk menyelesaikannya diperlukan pemikiran lebih lanjut karena prosedurnya tidak sejelas atau tidak sama dengan prosedur yang dipelajari di kelas. Dengan kata lain, soal nonrutin ini menyajikan situasi baru yang belum pernah dijumpai oleh siswa sebelumnya Aisyah, et al., 2008. Schoenfeld’s 1983 dalam Elia, et al. 2009 menafsirkan dan menggunakan istilah “masalah nonrutin” dan “masalah” sebagai dua hal yang dapat dipertukarkan. Ini didasarkan pada pengertian masalah, yaitu sebagai situasi tak biasa yang dihadapi seseorang sehingga orang tersebut belum dapat mengetahui penyelesaian dari situasi tersebut. Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa soal nonrutin adalah soal yang menyajikan situasi baru sehingga penyelesaian dari soal tersebut tidak langsung dapat diketahui dan memerlukan pemikiran lebih lanjut.

7. Suku Banyak

Dalam menyelesaikan masalah yang mengandung suku banyak, digunakan dalil-dalil eksponen yang termuat dalam eksponen. Berikut adalah penjelasan terkait eksponen: a. Eksponen Pangkat Auvil 1979: 79 menjelaskan eksponen sebagai berikut: Jika ∈ ℝ dan ∈ ℕ maka “ pangkat ” dapat ditulis dan didefinisikan sebagai = ∙ ∙ ∙ … ∙ , faktor dari . Selanjutnya, disebut eksponen pangkat dan disebut basis bilangan pokok. Selajutnya, lima dalil eksponen adalah sebagai berikut: 1 ∙ = + 2 = − , , 3 = 4 = 5 = , ≠ b. Polinomial Suku Banyak Terdapat beberapa istilah di dalam suku banyak, yaitu sebagai berikut: 1 Suku Suku adalah sebuah bilangan atau hasil kali dari bilangan dan satu variabel atau lebih beserta pangkatnya. Setiap suku pada suku banyak dipisahkan oleh operasi penjumlahan dan pengurangan Baratto dan Bergman, 2008: 411. Contoh: Suku dari + + adalah , , . 2 Koefisien Koefisien adalah bilangan yang terdapat pada setiap suku pada suatu suku banyak Baratto dan Bergman, 2008: 411. Contoh: Koefisien pada suku adalah .

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA Analisis Keterampilan Metakognitif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Dimensi Dua.

1 7 15

Keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta tahun pelajaran 2016/ 2017 dalam menyelesaikan soal nonrutin pada topik suku banyak.

0 1 362

Kemampuan membaca kritis teks opini siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Santo Yusuf Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal- soal pada Materi Pokok Suku Banyak Kelas XI IPA Semester 2 SMA Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan.

0 0 3

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUKU BANYAK BERDASARKAN GENDER PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN KUNIR BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUKU BANYAK BERDASARKAN GENDER PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN KUNIR BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI POKOK SUKU BANYAK KELAS XI IPA 2 MA NU LIMPUNG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 3 257

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 176

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 2 176