Instrumen Pengumpulan Data Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

c. Pedoman Wawancara Narasumber wawancara dalam penelitian ini adalah tiga orang siswa dari salah satu kelas XI IPA, SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta. Kisi-kisi pedoman wawancara yaitu sebagai berikut: Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara No. Keterampilan Metakognitif Pernyataan Metakognitif Metacognitive Statement Pertanyaan Diadaptasi dari Schoenfield 1985 dan Corno dan Mardinanch 1983 dalam Fortunato et al. 1991 1 Prediction 1. Saya membaca soal lebih dari sekali. Berapa kali kamu membaca soal hingga kamu paham maksud soal tersebut? 2. Saya bertanya pada diri sendiri, apakah sudah memahami masalah. Apakah menurutmu soal pada nomor ini sulit? Mengapa sulit mengapa mudah? Bagaimana kamu menilai soal itu sulit mudah? Bagaimana dengan tingkat kesulitan soal nomor lainnya? Apakah kamu bekerja lebih lambat pada soal yang kamu anggap sulit daripada soal yang lebih mudah? 2 Planning 3. Saya mencoba memahami masalah menggunakan bahasa saya sendiri. Bagaimana rencanamu untuk menyelesaikan soal? Mengapa menggunakan cara tersebut? Apakah kamu menggunakan ilustrasi agar soal lebih mudah dimengerti? 4. Saya mencoba mengingat jika saya pernah menyelesaikan masalah serupa. Pernahkah kamu menyelesaikan soal yang mirip dengan soal ini? 5. Saya berpikir mengenai informasi apa saja yang saya butuhkan untuk menyelesaikan masalah. Apa yang kamu ketahui dari soal? Apa yang ditanyakan dari soal tujuan yang hendak dicapai? Apakah kamu mencatat informasi penting dari soal ini? No. Keterampilan Metakognitif Pernyataan Metakognitif Metacognitive Statement Pertanyaan Diadaptasi dari Schoenfield 1985 dan Corno dan Mardinanch 1983 dalam Fortunato et al. 1991 Pengetahuan apa yang sudah dipelajari sebelumnya yang digunakan untuk menyelesaikan soal ini? Berapa lama waktu yang kamu perlukan untuk menyelesaikan soal ini? 6. Saya bertanya pada diri sendiri, adakah informasi di dalam masalah ini yang tidak dibutuhkan. Adakah informasi di dalam soal yang tidak kamu perlukan? 3 Monitoring 7. Saya memikirkan semua langkah dalam rencana saya ketika saya mengerjakan soal. Apakah kamu memikirkan semua langkah dalam rencanamu ketika kamu mengerjakan soal? 8. Saya tetap melihat soal ketika saya mengerjakan setiap langkah dalam rencana saya tersebut. Apakah kamu mengerjakan setiap langkah sambil melihat soal? 9. Saya berhenti sejenak untuk berpikir setelah saya mengerjakan satu langkah. Ketika satu langkah diselesaikan, apakah kamu berhenti sejenak untuk berpikir? 10. Saya mengoreksi pekerjaan saya langkah demi langkah. Apakah kamu memeriksa pekerjaanmu langkah demi langkah? Perlukah untuk meralat langkah pengerjaanmu? 11. Saya melakukan kesalahan dan harus mengulang. Apakah langkah ini sudah benar? Perlukah untuk mengulang? 4 Evaluating 12. Saya melihat kembali pekerjaan saya untuk melihat bahwa saya melakukan prosedur yang benar. Apakah langkah-langkah yang kamu tempuh untuk menyelesaikan soal ini benar? 13. Saya mengoreksi untuk memastikan perhitungan yang saya lakukan benar. Apakah kamu memeriksa kembali pekerjaanmu untuk memastikan perhitungan yang kamu lakukan benar? No. Keterampilan Metakognitif Pernyataan Metakognitif Metacognitive Statement Pertanyaan Diadaptasi dari Schoenfield 1985 dan Corno dan Mardinanch 1983 dalam Fortunato et al. 1991 14. Saya memikirkan cara lain untuk menyelesaikan masalah. Apakah ada cara lain yang lebih mudah? Dari berbagai langkah pengerjaan di atas, apakah kamu merasa sungguh-sungguh paham dan menguasai masalah tersebut? Mengapa ya mengapa tidak?

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas Djaali dan Pudji Muljono, 2008 dalam Hamzah, 2014: 214 berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat melakukan fungsi ukurnya. Seberapa jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari objek ukur akan tergantung dari tingkat validias tes yang bersangkutan Cureton, 1978 dalam Hamzah, 2014. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis validitas instrumen tes, yaitu: a. Validitas Isi Validitas isi suatu tes tidak mempunyai besaran tertentu yang dihitung secara statistika, tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi tes Hamzah, 2014: 217. Menurut Arikunto 2012: 82, sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengikuti tujuan pembelajaran tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pembelajaran yang diberikan. Peneliti menentukan para pakar guru mata pelajaran matematika dan dosen sebagai pentelaah penentu validitas isi instrumen tes. b. Validitas Empiris Ratnawulan dan Rusdiana 2015: 169 menyatakan bahwa validitas empiris adalah validitas yang dalam pertimbangannya dilakukan dengan cara menganalisis data-data empiris. Selanjutnya, untuk melakukan analisis jenis validitas empiris memerlukan data- data dari lapangan yang merupakan hasil uji coba yang berwujud data kuantitatif. Hamzah 2014: 220 menyatakan, validitas internal termasuk kelompok validitas empiris yang merupakan validitas yang diukur dengan besaran yang menggunakan instrumen sebagai satu kesatuan keseluruhan butir sebagai kriteria untuk menentukan validitas item atau butir instrumen itu. Selanjutnya, validitas internal disebut sebagai validitas butir. Validitas butir tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrument. Jika koefisien korelasi antara skor butir dan skor total instrumen bernilai positif, maka semakin besar koefisien korelasi maka validitas butir juga makin tinggi. Peneliti menggunakan koefisien korelasi Product Moment untuk mencari koefisien korelasi pada soal berbentuk uraian: � = � ∑ − ∑ ∑ √{� ∑ − ∑ } − {� ∑ − ∑ } catatan: � : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑ : jumlah rerata nilai X skor siswa pada suatu butir ∑ : jumlah rerata nilai Y skor siswa pada seluruh butir � : banyaknya responden banyaknya siswa Peneliti melakukan penafsiran besaran indeks validitas butir tes menggunakan klasifikasi nilai � Arikunto, 2007 dalam Hendriana dan Soemarmo, 2014: 63, yaitu: , � ≤ , : validitas butir tes sangat rendah , � ≤ , : validitas butir tes rendah , � ≤ , : validitas butir tes cukup , � ≤ , : validitas butir tes tinggi , � ≤ , : validitas butir tes sangat tinggi Uji coba tes pemahaman dilaksanakan di kelas XI IPA 2, SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta pada Selasa, 17 Januari 2017. Tes ini diikuti oleh seluruh siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 36 siswa. Waktu pelaksanaan tes yaitu 50 menit dengan rincian 5 menit digunakan untuk membacakan peraturan selama mengikuti tes dan 45 menit sebagai waktu siswa untuk mengerjakan soal. Hasil tes menunjukkan bahwa 20 dari 36 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang berarti sebanyak 20 siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 82. Kelima butir soal dinyatakan valid dan memiliki tingkat validitas beragam, yaitu sebagai berikut: Tabel 3. 4 Validitas Ujicoba Tes Soal Pemahaman Perhitungan validitas lima butir soal tersebut secara rinci dapat dilihat pada lampiran A. 6 . Uji coba tes nonrutin dilaksanakan di kelas XI IPA 2, SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta pada Selasa, 11 Februari 2017. Tes ini diikuti oleh 34 dari keseluruhan siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 36 siswa. Waktu pelaksanaan tes yaitu 50 menit dengan rincian 5 menit digunakan untuk membacakan peraturan selama mengikuti tes dan 45 menit sebagai waktu siswa untuk mengerjakan soal. Hasil tes menunjukkan bahwa 1 dari 34 siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang berarti sebanyak 1 siswa memperoleh nilai lebih dari sama dengan 82. Kelima butir soal dinyatakan valid dan memiliki tingkat validitas beragam, yaitu sebagai berikut: Tabel 3. 5 Validitas Ujicoba Tes Soal Nonrutin No 1: Validitas Butir Tinggi No 2: Validitas Butir Sangat Tinggi No 3: Validitas Butir Sangat Tinggi No 4: Validitas Butir Tinggi No 5: Validitas Butir Sangat Rendah Intepretasi Validitas Koefisien Validitas 0.621381 0.893247 0.816701 0.760368 0.093502 No 1: Validitas Butir Tinggi No 2: Validitas Butir Tinggi No 3: Validitas Butir Tinggi Intepretasi Validitas Koefisien Validitas 0.635749 0.724855 0.620521 Perhitungan validitas lima butir soal tersebut secara rinci dapat dilihat pada lampiran A.7 .

2. Reliabilitas

Menurut Arikunto 2013: 104, reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Selanjutnya, reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Peneliti menggunakan rumus Alpha untuk mencari reliabilitas soal berbentuk uraian secara keseluruhan Arikunto, 2012: 122. Rumus Alpha adalah sebagai berikut Arikunto, 2012: 122: � = � � − − ∑ � � � � dengan varians: � = ∑ � − ∑ � � � Keterangan: � : koefisien reliabilitas � : banyaknya butir soal ∑ � � : jumlah varians skor tiap-tiap item � � : varians total � : skor tiap soal � : banyaknya siswa

Dokumen yang terkait

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA Analisis Keterampilan Metakognitif Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Dimensi Dua.

1 7 15

Keterampilan metakognitif siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta tahun pelajaran 2016/ 2017 dalam menyelesaikan soal nonrutin pada topik suku banyak.

0 1 362

Kemampuan membaca kritis teks opini siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Santo Yusuf Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 2

Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal- soal pada Materi Pokok Suku Banyak Kelas XI IPA Semester 2 SMA Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan.

0 0 3

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUKU BANYAK BERDASARKAN GENDER PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN KUNIR BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SUKU BANYAK BERDASARKAN GENDER PADA SISWA KELAS XI IPA 1 MAN KUNIR BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA MATERI POKOK SUKU BANYAK KELAS XI IPA 2 MA NU LIMPUNG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 3 257

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 1 176

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA DAN KELAS XI IPS SMA PANGUDI LUHUR,YOGYAKARTA, TAHUN PELAJARAN 20102011 SKRIPSI

0 2 176