Perhitungan validitas lima butir soal tersebut secara rinci dapat dilihat pada
lampiran A.7
.
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto 2013: 104, reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Selanjutnya,
reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap. Peneliti menggunakan rumus
Alpha
untuk mencari reliabilitas soal berbentuk uraian secara keseluruhan Arikunto, 2012: 122.
Rumus
Alpha
adalah sebagai berikut Arikunto, 2012: 122: � =
� � −
− ∑ �
�
�
�
dengan varians:
� = ∑ � − ∑ �
� �
Keterangan: �
: koefisien reliabilitas �
: banyaknya butir soal ∑ �
�
: jumlah varians skor tiap-tiap item �
�
: varians total
�
: skor tiap soal
�
: banyaknya siswa
Penafsiran kebermaknaan derajat korelasi � dilakukan dengan
menggunakan kriteria klarifikasi � Arikunto, 2007 dalam Hendriana
dan Soemarmo, 2014: 63, yaitu: ,
� ≤ , : derajat reliabilitas tes sangat rendah ,
� ≤ , : derajat reliabilitas tes rendah ,
� ≤ , : derajat reliabilitas tes cukup ,
� ≤ , : derajat reliabilitas tes tinggi ,
� ≤ , : derajat reliabilitas tes sangat tinggi Peneliti kemudian menghitung derajat korelasi menggunakan
rumus
Alpha.
Reliabilitas soal pemahaman secara keseluruhan adalah reliabel, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Reliabilitas Ujicoba Tes Soal Pemahaman
Perhitungan reliabilitas soal pemahaman secara keseluruhan dengan lebih rinci dapat dilihat pada
lampiran A. 8.
Reliabilitas soal nonrutin secara keseluruhan adalah reliabel, yaitu sebagai berikut:
Koefisien Reliabilitas
No 1: No 2:
No 3: No 4:
No 5:
Reliabilitas Tinggi 0.785098
Intepretasi Reliabilitas
Tabel 3. 7 Reliabilitas Ujicoba Tes Soal Nonrutin
Perhitungan reliabilitas soal norutin secara keseluruhan dengan lebih rinci dapat dilihat pada
lampiran A. 9.
H. Teknik Analisis Data
Teknik menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman Sugiyono, 2016: 246, yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data digunakan oleh peneliti untuk memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Fokus peneliti yaitu pada murid-murid yang memiliki strategi metakognitif dalam memecahkan
masalah matematika. Reduksi data dilakukan dengan cara megobservasi strategi metakognitif siswa ketika menyelesaikan soal latihan dari guru
mata pelajaran pada materi suku banyak. 2.
Penyajian Data
Data Display
Penyajian data memudahkan peneliti untuk memahami metakognisi siswa dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan hal
yang telah peneliti pahami tersebut. Penyajian data yaitu penyajian hasil
Koefisien Reliabilitas
No 1: No 2:
No 3: Intepretasi Reliabilitas
Reliabilitas Rendah 0.354746
tes tertulis subjek dan hasil wawancara peneliti dengan subjek, menggunakan skor keterampilan metakognitif sebagai berikut:
Tabel 3. 8 Skor Keterampilan Metakognitif
3. Penarikan Kesimpulan
Conclusion Drawing
Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan analisis lembar jawaban tes tertulis dan analisis wawancara peneliti dengan subjek
penelitian. Penarikan kesimpulan selanjutnya ditetapkan sebagai hipotesis.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
Di bawah ini adalah prosedur pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir pelaksanaan:
1. Persiapan Penelitian
Peneliti membuat surat ijin penelitian sebelum penelitian dimulai. Surat kemudian diserahkan kepada kepala sekolah SMA
Pangudi Luhur Santo Yusup Yogyakarta dan peneliti diijinkan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Pemberian proposal
penelitian dilakukan ketika peneliti melaksanakan pengambilan data karena peneliti terkendala dalam mendalami topik penelitian, namun,
Skor Penjelasan
1 Dua indikator tidak tampak
2 Satu indikator tampak, tidak optimal
3 Satu indikator tampak, optimal
4 Dua indikator tampak, 2 tidak optimal
5 Dua indikator tampak, 1 optimal 1 tidak optimal
6 Dua indikator tampak, 2 optimal
peneliti telah memberikan gambaran rencana penelitian kepada guru mata pelajaran matematika sekaligus guru pembimbing ketika peneliti
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan PPL di sekolah tersebut. 2.
Observasi Setelah diijinkan melaksanakan penelitian, peneliti melakukan
observasi di kelas yang diampu oleh guru yang bersangkutan, yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Sebelum observasi dilakukan, peneliti
menyusun kisi-kisi observasi dan instrumen observasi. Kisi-kisi dan instrumen observasi sebelumnya dikonsultasikan kepada dosen dan
guru mata pelajaran yang bersangkutan. Observasi dilakukan terhadap enam anak di kelas XI IPA 1 dan
enam anak di XI IPA 2. Kelas ini dipilih karena peneliti sebelumnya sudah berinteraksi secara langsung dan melaksanakan praktik mengajar
dengan siswa di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 ketika Program Pengalaman Lapangan PPL. Faktor komunikasi dan kedekatan peneliti
dengan subjek berperan penting dalam penggalian informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Sebelumnya, keduabelas orang siswa
yang diobservasi dipilih berdasarkan pertimbangan dari peneliti dan guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas tersebut.
3. Uji Coba Tes Pemahaman
Setelah peneliti melaksanakan observasi, selanjutnya peneliti menyusun kisi-kisi tes pemahaman, instrumen tes pemahaman,
pedoman penskoran tes pemahaman, dan lembar validasi isi. Peneliti