Syarat-Syarat Jaminan Fungsi Jaminan

- Benda tidak bergerak yaitu memiliki ciri-ciri karena sifatnya tidak dapat bergerak misalnya tanah, karena tujuannya, pemakaiannya tidak dapat bergerak misalnya bangunan atau karena ditentukan oleh Undang-undang misalnya hak guna bangunan. b. Jaminan bukan kebendaan, atau disebut juga jaminan perorangan, antara lain bortocht avalist, yaitu suatu perjanjian dimana pihak ketiga menyanggupi kepada pihak berpiutang bahwa ia menyanggupi pembayaran suatu utang, apabila si berutang tidak menepati janjinya dikemudian hari.

2.2.5.2. Syarat-Syarat Jaminan

Menurut Muljono 1994 : 295, secara umum syarat-syarat jaminan perkreditan ada 2 yaitu : 1. Syarat-syarat ekonomi yang dipenuhi dari jaminan perkreditan antara lain: a. Mempunyai nilai ekonomis dapat diperjual-belikan secara umum dan bebas. b. Nilai tersebut harus lebih besar dari jumlah kredit yang diberikan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Barang jaminan tersebut harus mudah dipasarkan tanpa harus mengeluarkan biaya pemasaran yang berat. d. Nilai barang jaminan tersebut harus constant dan akan lebih baik kalau nilainya juga ada kemungkinan akan mengalami pertambahan di kemudian hari. e. Kondisi dan lokasi barang jaminan tersebut cukup strategis dekat dengan pasar konsumen f. Secara fisik barang jaminan tersebut tidak cepat lusuh, rusak, obsolency, dan lain-lain sebab yang akan mengurangi nilai ekonomisnya. g. Barang jaminan tersebut mempunyai manfaat ekonomis dalam jangka waktu relatif lebih lama dari jangka waktu kredit yang dijaminnya. 2. Syarat-syarat yuridis yang harus dipenuhi dari suatu barang jaminan : a. Milik nasabah calon debitur yang bersangkutan. b. Ada dalam kekuasaan calon debitur sendirinya. c. Tidak berada dalam persengketaan dengan pihak lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Memiliki bukti pemilikan sertifikat atas nama nasabah yang bersangkutan yang masih berlaku. e. Bukti-bukti pemilikan yang ada memenuhi syarat untuk diadakan pengikatan bank secara hipotik dan lain-lain ketentuan pengikatan yang telah ditetapkan secara yuridis perundang-undangan yang berlaku. f. Barang-barang jaminan tersebut bebas tidak ada ikatan jaminan pihak lain.

2.2.5.3. Fungsi Jaminan

Fungsi jaminan kredit dapat ditinjau dari sisi bank maupun dari sisi debitur. Menurut Bahsan 2007 : 102, dapat dikemukakan lebih lanjut sebagai berikut : 1. Jaminan kredit sebagai pengamanan perluasan kredit Fungsi jaminan kredit untuk mengamankan perlunasan kredit baru akan muncul pada saat kredit dinyatakan sebagai kredit macet. Selama kredit telah dilunasi oleh debitur, tidak akan terjadi pencairan jaminan kredit. Dalam hal ini jaminan kredit akan dikembalikan kepada debitur yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan hukum dan perjanjian kredit. Fungsi jaminan kredit untuk mengamankan pelunasan kredit sangat berkaitan dengan kepentingan bank yang menyalurkan dananya kepada debitur yang sering dikatakan mengandung resiko. Dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. adanya jaminan kredit yang dikuasai dan diikat bank sesuai dengan ketetuan hukum yang berlaku, pelaksanaan fungsi tersebut akan terlaksana pada saat debitur ingkar janji. 2. Jaminan kredit sebagai pendorong motivasi debitur Pengikat jaminan kredit yang berupa hak milik debitur yang dilakukan oleh bank, tentunya debitur yang bersangkutan takut akan kehilangan hartanya tersebut. Hal ini akan mendorong debitur berupaya untuk melunasi kreditnya kepada bank agar hartanya yang dijadikan jaminan kredit tersebut tidak hilang karena harus dicairkan oleh bank. 3. Fungsi yang terkait dengan pelaksanaan ketentuan perbankan Keterkaitan jaminan kredit dengan ketentuan perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, misalnya dapat diperhatikan dari ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang penilaian agunan sebagai faktor pengurang dalam penghitungan PPA Penyisihan Penghapusan Aktiva, persyaratan agunan untuk restrukturisasi kredit yang dilakukan dengan cara pemberian fasilitas kredit, penilaian terhadap jaminan kredit dalam rangka manajemen resiko kredit dan sebagainya.

2.2.6. Laba Usaha