Perangkat Analisa Kredit PAK Flow Chart Proses Pemberian Kredit Bank BPD Bali

Hal ini dipaparkan oleh Bapak Pidana Analis Kredit : Untuk KI, KMK Aflopend dan KMK Konstruksi diatas Rp. 100.000.000,- dilakukan analisa proyeksi arus kas untuk menentukan jumlah kredit skedul penarikan pelunasan kredit dan jangka waktu kredit. Sedangkan KI, KMK Aflopend Rp. 100.000.000,- kebawah dengan pendekatan laba, KMK Konstruksi Rp. 100.000.000,- kebawah menggunakan pendekatan RAB Biaya. Untuk KMK Revolving sampai dengan Rp. 500.000.000,- menggunakan metode perputaran modal kerja. 8. Struktur Fasilitas Kredit a. Menetapkan jenis, jumlah dan sifat fasilitas kredit yang akan diberikan. b. Menetapkan agunan yang diperlukan dan kemungkinan pengikatan serta penutupan asuransinya. c. Menetapkan syarat-syarat kredit lainnya.

5.2.3. Perangkat Analisa Kredit PAK

Kedelapan langkah proses analisa kredit tersebut dituangkan dalam Perangkat Analisa Kredit PAK yang pelaksanaannya diatur sebagai berikut: a. PAK A Perangkat Analisa Kredit A ditetapkan secara khusus untuk masing-masing jenis kredit yang bersangkutan. Kredit Produktif sampai dengan Rp.100.000.000,- dan Kredit Lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. PAK B Perangkat Analisa Kredit B dipergunakan untuk memproses permohonan kredit Kredit Baru, Tambahan, perpanjangan atau review kredit dan Rekonstruksi Kredit untuk Kredit Produktif diatas Rp.100.000.000,- sampai dengan Rp.500.000.000,-. c. PAK C Perangkat Analisa Kredit C dipergunakan untuk memproses permohonan kredit Kredit Baru, Tambahan, perpanjangan atau review kredit dan Rekonstruksi kredit untuk Kredit Produktif diatas Rp.500.000.000,-. d. PAK Perangkat Analisa Kredit untuk memproses permohonan Garansi Bank bagi non debitur permohonan Garansi Bank yang tidak menikmati fasilitas kredit langsung diatur sebagai berikut: 1. Dalam hal nilai setoran jaminannya full cover Marginal Deposit MD 100 atau fasilitas back to back, cukup dengan memo yang berisi data informasi singkat mengenai perusahaan serta proyek yang akan dikerjakan. 2. Dalam hal ini setoran jaminannya tidak full cover MD kurang dari 100, harus dibuatkan PAK Perangkat Analisa Kredit lengkap sesuai ketentuan yang berlaku. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.2.4. Flow Chart Proses Pemberian Kredit Bank BPD Bali

Gambar 5.1 : Flow Chart Proses Pemberian Kredit Bank BPD Bali Secara garis besar pelaksanaan proses pemberian kredit di Bank BPD Bali Cabang Singaraja sebagai berikut : 1.  Debitur calon debitur mengajukan permohonan kredit kepada unit pemasaran kredit.  Bila dapat dipertimbangkan untuk proses lebih lanjut, maka RM Relationship Manager mengumpulkan data yang diperlukan berkaitan dengan debitur calon debitur maupun pihak ketiga. Tidak Setuju Tidak Layak Layak Setuju Setuju Diluar Persyaratan Tidak Setuju Kredit Ditolak KPK + 1 KPK Kredit Disetujui Compliance Unit Risiko Rekomendator Memo Penolakan Pengusul Nasabah 5 4a 6 4a 2 2a 4 3 5  Memorandum Pengusulan Kredit MPK Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  RM Analis melakukan verifikasi atas data yang dikumpulkan diterima dari debitur calon debitur pihak ketiga.  Administrasi kredit melakukan verifikasi data jaminan yang akan diserahkan.  RM Analis mempersiapkan pengisian formulir kunjungan setempat.  Atas data yang diterima, Analis kredit menganalisis kondisi usaha, keuangan, kelayakan kredit debitur dan kecukupan agunan. Atas dasar hasil analisis tersebut, Analis kredit menghitung kebutuhan kredit debitur calon debitur dan menghitung kecukupan jaminan debitur calon debitur, untuk selanjutnya dituangkan dalam memorandum analisa kredit dan diserahkan kepada RM Relationship Manager. 2.  Atas dasar memorandum Analisa Kredit yang diserahkan oleh Analis Kredit selanjutnya RM dan Kabid Kasie Pemasaran kredit membuat memorandum pengusulan kredit.  Apabila menurut Tim Penyaji Pengusul kredit dinyatakan layak, maka selanjutnya formulir memorandum Analisa Kredit dan memorandum pengajuan kredit yang berisi usulan kredit yang dibuat oleh petugas pejabat analis kredit dan pemasaran diserahkan kepada unit risiko. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2a. Sebaliknya apabila menurut tim penyaji pengusulan kredit, permohonan kredit dari debitur calon debitur dinyatakan tidak layak, maka dibuatkan memo penolakan kredit. 3. Unit Resiko Kredit selaku rekomendator memberikan rekomendasi atas usulan kredit dimaksud untuk kemudian diteruskan kepada KPK Tertinggi untuk mendapatkan persetujuan. 4. Apabila KPK tidak menyetujui, maka permohonan kredit debitur calon debitur tersebut dinyatakan ditolak. 4a.  Apabila KPK menyetujui, maka usulan kredit dapat diterima disetujui, yang selanjutnya dilakukan langkah dalam butir 5.  Dalam hal terdapat persyaratan kredit diluar persyaratan maka PAK dimaksud diteruskan ke KPK + 1 untuk dimintakan persetujuan. 5. Bilamana KPK + 1 menyetujui maka usulan kredit tersebut dapat diterima disetujui dan sebaliknya apabila KPK + 1 tidak menyetujui, maka artinya usulan kredit tersebut ditolak. 6. Selanjutnya, terhadap usulan kredit yang telah disetujui oleh KPK atau KPK + 1 sesuai kewenangan tersebut, dilakukan pengujian kepatuhan berkaitan dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.2.5. Wewenang dan Tanggung Jawab Pegawai Pejabat Kredit