Proses Analisa Kredit Analisis Pembahasan

atau ekslusif, mempunyai dampak pada lingkungan, dan lain sebagainya. 6. Kapasitas dan kemampuan dalam melaksanakan usaha bisnisnya atau dalam mengerjakan proyeknya. Untuk mengetahui kemampuan dalam mejalankan usahanya, ketergantungan kepada pihak lain misal “pejabat” tertentu, tenaga ahli asing dan lain-lain, dan lain sebagainya. 7. Performance track record dalam menjalin hubungan dengan Bank, pelanggan, pemilik proyek atau mitra bisnis lainya.

5.2.2. Proses Analisa Kredit

Tujuan proses analisa kredit adalah menyediakan sarana analisa kredit yang efektif dan efisien dalam rangka pengambilan keputusan kredit yang sehat. Secara garis besar, pelaksanaan proses analisa kredit di Bank BPD Bali Cabang Singaraja meliputi 8 delapan langkah kegiatan sebagai berikut : 1. Pre Screening a. Menerima berkas permohonan kredit dari debitur calon debitur dan meneliti calon costumer information file atau informasi rekening pernasabah untuk memastikan yang bersangkutan tidak sedang mengajukan kredit di cabang lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Meneliti kondisi calon debitur untuk mengetahui kemungkinan adanya larangan pemberian kredit berdasarkan : - Ketentuan Pemerintah BI - Ketentuan PT. Bank BPD Bali 2. Pengumpulan Data a. Menyusun rencana pengumpulan data menetapkan jenis data yang diperlukan, sumber data dan cara perolehannya b. Melaksanakan pengumpulan data. c. Meneliti menyeleksi berkas data yang perlu tidak perlu 3. Verifikasi Data a. Melakukan pemeriksaan setempat dan verifikasi data pemeriksaan fisik OTS, baik terhadap kondisi usaha maupun agunan yang diserahkan debitur calon debitur. b. Melakukan verifikasi data barang jaminan kepada kator pertanahan instansi pihak terkait. c. Meminta Informasi kepada BI kantor cabang dan Bank lainnya, APPI dan asosiasi lainnya. d. Checking kepada pembeli, pemasok, maupun pihak ketiga lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Analisis Laporan Keuangan Kuantitatif dan aspek-aspek perusahaan lainnya Kualitatif a. Analisa Rasio Keuangan b. Analisa Pernyataan Laba Rugi dan Neraca c. Analisa Rekonsiliasi Modal dan Harta Tetap d. Analisa Pernyataan Penggandaan Kas e. Analisa Makro Industri f. Analisa Aspek-Aspek Perusahaan Lainnya, seperti aspek umum dan manajemen, hubungan Bank dan atau lembaga pembiayaan, teknis produksi, dan pembelian, pemasaran dll. g. Analisa Kecukupan Jaminan 5. Analisa Risiko a. Identifikasi Risiko b. Menilai risiko serta pengaruhnya terhadap kredit yang diberikan sebagai dasar asumsi arus kas. 6. Analisa Proyeksi Keuangan a. Menyusun asumsi meyesuaikan mengubah asumsi dengan pertimbangan risiko tertentu. b. Menyusun proyeksi arus kas dengan sekenario wajar KI KMK Aflopend dan KMK Konstruksi c. Proyeksi Laba Rugi dan Neraca. 7. Evaluasi Kebutuhan Kredit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hal ini dipaparkan oleh Bapak Pidana Analis Kredit : Untuk KI, KMK Aflopend dan KMK Konstruksi diatas Rp. 100.000.000,- dilakukan analisa proyeksi arus kas untuk menentukan jumlah kredit skedul penarikan pelunasan kredit dan jangka waktu kredit. Sedangkan KI, KMK Aflopend Rp. 100.000.000,- kebawah dengan pendekatan laba, KMK Konstruksi Rp. 100.000.000,- kebawah menggunakan pendekatan RAB Biaya. Untuk KMK Revolving sampai dengan Rp. 500.000.000,- menggunakan metode perputaran modal kerja. 8. Struktur Fasilitas Kredit a. Menetapkan jenis, jumlah dan sifat fasilitas kredit yang akan diberikan. b. Menetapkan agunan yang diperlukan dan kemungkinan pengikatan serta penutupan asuransinya. c. Menetapkan syarat-syarat kredit lainnya.

5.2.3. Perangkat Analisa Kredit PAK