Menurut Soemarso 2002 : 227, laba usaha adalah selisih antara pendapatan bruto pendapatan dengan beban usaha. Atau laba yang
diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan. Menurut Statement of Financial Accounting Concept SFAC
No.1 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyajikan informasi yang berguna bagi para investor, kreditor, dan pemakai lainnya
FASB, 1978. Dan dinyatakan bahwa salah satu fokus utama pelaporan keuangan adalah memberikan informasi tentang kinerja suatu perusahaan
yang disediakan melalui pengukuran laba. Tujuan utama pelaporan laba adalah membantu investor
memprediksi arus kas masa yang akan datang. Kemampuan laba sebagai prediktor merupakan kualitas laba Schroeder 1998 : 105. Untuk
menganalisis realisasi laba usaha maka data historis yang berurutan paling tidak selama kurun waktu dua tahun terakhir harus tersedia dan dapat
dianalisis. Laporan laba atau rugi perusahaan pada periode-periode yang sudah berlaku menggambarkan situasi yang dihadapi oleh perusahaan,
baik dalam bidang manajemen, keuangan maupun perpajakan, juga pengalaman dari pengelola tersebut.
2.2.7. Penjualan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut Soemarso 2002 : 164, penjualan adalah menjual barang dagangan. Penjualan dapat dilakukan secara tunai, secara kredit dan
menjualannya dengan syarat jual-beli. Dan penjualan merupakan jumlah yang dibebankan kepada pembeli karena penjualan barang dan jasa, baik
secara kredit maupun tunai. Menurut Kotler 2006 : 457, penjualan merupakan sebuah proses
dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi melalui pertukaran informasi dan kepentingan. Konsep penjualan adalah cara
untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Ciri-ciri penjualan antara lain:
1. Push mendorong penyebaran.
2. Ditargetkan kepada pedagang salesman.
3. Lebih mengandalkan harga dan distribusi.
4. Berdampak jangka pendek dan menengah 1-6 bulan.
5. Berkepentingan menambah jumlah pelanggan terdaftar.
6. Rasio pelanggan aktif inti bertambah.
7. Frekwensi transaksi repeat order meningkat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.8. Teori yang Berkaitan dengan Keputusan Pemberian Kredit Modal
Kerja
Keputusan pemberian kredit adalah suatu pernyataan yang berisi tentang keputusan tentang mengenai besarnya prosentase dari kredit yang
disetujui oleh pihak bank, dalam hal ini adalah jumlah yang tertulis atau jumlah yang disetujui dari besarnya permohonan kredit yang diajukan oleh
debitur Anggraini, 2002 : 32. Kredit modal kerja menurut Siamat 2004 : 166 adalah kredit
yang diberikan oleh bank untuk menambah modal kerja debitur. Kredit modal kerja ini pada prinsipnya meliputi modal kerja untuk tujuan
komersial, industri, kontraktor bangunan dan sebagainya. Kriteria dari modal kerja yaitu kebutuhan modal yang habis dalam suatu siklus usaha.
Ketentuan-ketentuan bank merupakan pedoman awal dalam pelayanan pemberian kredit yang dibuat berdasarkan pengalaman pemberian kredit
yang dikaitkan dengan resiko bisnis, jika calon nasabah diluar kriteria yang ditentukan oleh bank maka permohonan kredit langsung ditolak.
Sedangkan apabila calon nasabah memenuhi kriteria maka permohonan kredit akan diterima. Kemudian pihak bank akan mencari informasi
selengkap-lengkapnya dari berbagai sumber mengenai pemohon yang akan dipergunakan dalam menunjang analisa dan evaluasi kredit.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yaitu dengan memberikan
penjelasan atau gambaran mengenai keputusan pemberian kredit modal kerja untuk perusahaan jasa yang dilakukan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah
Bali Cabang Singaraja. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek alamiah, atau natural setting, sehingga metode ini sering disebut metode naturalistik.
Sugiyono 2006 : 8. Penulis menggunaan metode kualitatif, karena permasalahan lebih
tepat datanya dengan metode kualitatif. Dengan metode kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja, sehingga seluruh permasalahan yang telah
dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif. Dengan metode
65
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.