Prosedur Umum Analisis Pembahasan

6. Hutang a. Kelancaran pembayaran b. Jumlah dan kewajaran a. Asuransi 7. Tenaga kerja kepegawaian: a. Tenaga pemimpin  Jumlah  Kemampuan keahlian b. Tenaga administrasi buruh :  Jumlah  Kemampuan keahlian  Keadaan, kepuasan penilaian secara umum

5.2.11. Prosedur Umum

Efektivitas dari prosedur pemberian kredit Modal Kerja yang diterapkan pada Bank BPD Bali Cabang Singaraja ditandai dengan tingkat kredit bermasalah mencapai 0,23 dari target 0,52 yang diharapkan diakhir tahun 2011. Selama melakukan penelitian, penulis memproleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. keyakinan bahwa pemberian kredit yang diberikan telah sesuai dengan prinsip serta prosedur yang diterapkan pada Bank BPD Bali dan dikomparasikan dengan literatur yang ada. Menurut teori Dendawijaya 2005 : 74 yaitu, pada tahapan yang pertama yaitu Tahap Permohonan Kredit. Permohonan Kredit yang diajukan calon nasabah kepada Bank, umumnya dilakukan dengan menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan dan mengisi serta menandatangani surat permohonan resmi. Secara umum Prosedur Permohonan Kredit yang diterapkan pada Bank BPD Bali Cabang Singaraja telah sesuai dengan tahap permohonan kredit seperti yang dikemukakan oleh Dendawijaya 2005 : 74 dalam Manajemen Perbankan. Hanya saja pada Bank BPD Bali Cabang Singaraja, tahap ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tahap pendekatan dan tahap permohonan resmi. Pada tahap pendekatan pemohon datang ke Bank untuk mendapatkan informasi penjelasan mengenai kemungkinan diperolehnya kredit serta pemasar mengadakan wawancara dengan pemohon nasabah sebagai penjajakan pertama untuk mendapatkan daftar informasi umum tentang pemohon. Kemudian pada tahap permohonan resmi, nasabah menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap dan begitu pula informasi yang dimintakan dari BI dan Bank lain berkenaan dengan pemohon. Selanjutnya berkas permohonan diteliti kelengkapannya dan dicatat dalam buku registrasi permohonan kredit sebagai tanda bahwa permohona kredit telah diterima secara resmi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tahap kedua, yaitu tahap analisa permohonan kredit. Menurut teori yang dikemukakan oleh Sudirman 2004 : 43 dalam Modul Manajemen Perkreditan, dimana pada tahap ini kredit yang akan dicairkan sebelumnya akan dianalisa oleh bagian AO Account Officer untuk mendapatkan data yang benar, para AO perlu datang kelapangan baik itu pada calon debitur maupun pada pihak lain yang dapat memberikan informasi tentang perusahaan dan keadaan diri pribadi calon debitur. Hasil wawancara, dan pengamatan yang diperoleh dari calon debitur dituangkan dalam usulan atau memorandum analisa kredit. Secara umum Bank BPD Bali Cabang Singaraja telah sesuai seperti yang dikemukakan oleh Sudirman 2004 : 43. Pada Bank BPD Bali tahap ini disebut sebagai tahap identifikasi, dimana pemasar RM melakukan penelitian pendahuluan dan menyiapkan Hasil Penelitian Pendahuluan dalam Call Memo yang selanjutnya diserahkan kepada pejabat yang berwenang. Tahap ketiga, yaitu Tahap Pembahasan. Pada tahap ini di Bank BPD Bali Cabang Singaraja, Analis menerima Call Memo serta laporan kunjungan dan segera melakukan analisa kredit. Selain itu juga dilakukan pengelompokan data informasi yang diperoleh menurut aspek-aspek dalam analisa kredit. Kemudian hasil analisa disiapkan dalam satu Perangkat Analisa Kredit PAK. PAK yang telah diisi lengkap dan benar diserahkan oleh Pengusul ke KPK. Kemudian Keputusan dilakukan oleh KPK tingkat Cabang Pusat Direksi. Secara umum tahap Pembahasan yang diterapkan Bank BPD Bali Cabang Singaraja tidak terdapat dalam rujukan, namun Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tahap ini telah sesuai dengan tahap keputusan pemberian kredit yang dikemukakan oleh Sudirman 2004 : 62 yaitu kewenangan memutuskan pemberian kredit terletak pada Direksi Bank dan dapat didelegasikan pada pejabat kredit yang mempunyai pengalaman dan kemampuan untuk mengambil keputusan kredit.

5.2.12. Implikasi Hasil Penelitian