4.4.4.2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson Dw-Test.
Suatu data observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin- Watson berada antara -2 hingga +2 Santoso, 2001:219. Tabel 4.16 adalah
nilai Durbin-Watson yang dihasilkan dari model regresi.
Tabel 4.16. Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran 7 Berdasarkan tabel 4.16 nilai DW sebesar 1,846 terletak diantara
-2 sampai +2, berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ada Autokorelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak
terjadi autokorelaso dapat dipenuhi.
4.4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedasitas berarti terdapat beberapa varians yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu. Pendeteksiannya dilakukan dengan metode
Rank Spearman. Konsekuensinya dari adanya heterokedasitas dalam model regresi adalah penaksiran estimator yang diperoleh tidak efisien, baik
dalam model sampel kecil maupun dalam sampel besar Algifari, 2000:85.
Model Durbin-Watson
1 1.846
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu pengamatan
kepengamatan lain. Hal ini dapat diidentifikasikan dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual degan seluruh variabel bebas
diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi Rank spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual harus 0,05 supaya tidak terjadi
heterokedasitas, yang artinya tidak adanya variabel bebas yang bias.
Tabel 4.17 Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel Correlation Coeffisien
Sig. 2-tailed Variabel Bukti Fisik X1
-0,113 0,590
Variabel Keandalan X2 0,019
0,929 Variabel Daya Tanggap X3
-0,118 0,573
Variabel Jaminan X4 -0,116
0,581 Variabel Empati X5
-0,156 0,456
Sumber : Lampiran 10 Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi
variabel bukti fisik X1 0,590 atau 0,05 maka variabel bukti fisik tidak terjadi heterokedastisitas. Nilai koefisien korelasi variabel keandalan X2
0,929 atau 0,05 maka variabel bukti fisik tidak terjadi heterokedastisitas. Nilai koefisien korelasi variabel daya tanggap X3 0,573 atau 0,05 maka
variabel bukti fisik tidak terjadi heterokedastisitas. Nilai koefisien korelasi variabel Jaminan X4 0,581 atau 0,05 maka variabel bukti fisik tidak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terjadi heterokedastisitas. Dan nilai koefisien korelasi empati X5 0,456 atau 0,05 maka variabel bukti fisik tidak terjadi heterokedastisitas.
4.5. Metode Analisis Data