Sistem Informasi Akuntansi Landasan Teori 1. Pengertian dan Dimensi Kualitas Jasa

bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada pengguna. Usaha memuaskan kebutuhan pengguna harus dilakukan secara menguntungkan atau bersifat “win-win solution”, yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan. Fungsi kepuasan para pengguna secara historis, sering dianggap bahwa para pengguna yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Dalam beberapa kasus, sering terjadi hubungan positif antara kepuasan pengguna yang tinggi dengan prestasi pengguna yang tinggi, tetapi tidak selalu cukup kuat dan berarti signifikan. Kepuasan pengguna itu sendiri bukan merupakan suatu motivator kuat. Bagaimanapun juga, kepuasan kerja perlu untuk memeihara pengguna agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivational yang diciptakan.

2.2.3. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Simkin 1987 ; 21 mendefinisikan Sistem Informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan. Winarno 2004 ; 212 mendefinisikan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang mencatat dan mengolah data akuntansi serta menyajikan informasi akuntansi. Sistem ini mencatat pembelian, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penjualan, pembayaran dan penerimaan kas, serta berbagai transaksi terkait. Informasi yang baik memiliki karakteristik antara lain: 1. Akurat yaitu menggambarkan kondisi objek yang sesungguhnya. 2. Tepat waktu yaitu informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat. 3. Lengkap yaitu mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan. 4. Relevan yaitu berhubungan dengan keputusan yang diambil. 5. Terpercaya yaitu isi informasi dapat dipercaya reliable 6. Terverifikasi yaitu dapat dilacak ke sumber aslinya verifiable 7. Mudah dipahami yaitu informasi harus siap dipahami oleh pembacanya. 8. Mudah diperoleh yaitu informasi yang sulit diperoleh bisa tidak berguna. Widjajanto 2001 berpendapat, bahwa Sistem Informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi Informasi Keuangan. Selanjutnya kinerja sistem informasi akuntansi menurut Khalil 1997 dapat diukur dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu: 1. Kepuasan pemakai informasi user information satisfaction 2. Pemakaian sistem informasi system usage Sedangkan pegukuran dari kepuasan pemakai sistem informasi akuntansi Conrath dan Mignen, 1990 yang melakukan peneitian pada perusahaan-perusahaan besar di Canada, mengemukakan kepuasan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pemakai sistem informasi akuntansi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Dalam mengukur pemakaian sistem informasi akuntansi menurut penelitian yang dilakukan Jahangir et al 2000 menunjukkan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi akuntansi. SIA juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam Sistem Akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan, dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki Widjajanto, 2001: 4- 5. Suatu Sistem Informasi Akuntansi selalu terbentuk dari: 1. Serangkaian formulir yang tercetak, seperti faktur, nota voucher, cek dan laporan-laporan, yang digunakan untuk membangun sistem akuntansi dan administrasi perkantoran, termasuk berbagai prosedur yang merupakan dasar pembuatan ayat-ayat akuntansi. 2. Serangkaian buku, baik dalam bentuk fisik berupa kartu-kartu dan buku-buku dalam pengertian harfiah, maupun dalam bentuk format yang hanya terbaca oleh mesin. Buku-buku ini meliputi jurnal maupun buku besar. 3. Serangkaian laporan atau pernyataan, seperti misalnya neraca saldo, abstraksi buku besar, perhitungan rugi-laba, dan neraca. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Serangkaian kegiatan klerikal, termasuk operasi pengolahan data elektronik, yang harus dilaksanakan untuk mencatat berbagai informasi akuntansi pada formulir, buku, jurnal, dan buku besar, serta dalam penyusunan laporan dan surat pernyataan. 5. Penggunaan peralatan klerikal, khususnya komputer, mesin ketik, sarana komunikasi untuk mentransfer data, yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan sistem Widjajanto, 2001: 4-5 Data adalah representasi atau wakil suatu objek Winarno, 2004: 1.9. dengan demikian dapat dikatakan bahwa Informasi Akuntansi disusun berdasarkan input yang berupa data akuntansi. Sedangkan proses yang mengubah data akuntansi menjadi informasi akuntansi adalah proses akuntansi. Pekerjaan Sistem Informasi Akuntansi dapat dilaksanakan oleh: 1. Asisten akuntan di bawah pengawasan controller 2. Pada perusahaan besar oleh staff Departemen Sistem dan Prosedur atau oleh Staf Satuan Pengawasan Intern internal audit 3. System man, atau orang yang benar-benar menguasai Sistem Informasi Akuntansi, yang biasanya bekerja sama dengan perusahaan produsen perangkat lunak atau perangkat keras komputer. Widjajanto, 2001: 6 Dalam menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pembuat keputusan, SIA perlu memperhatikan tahap penting, yaitu Widjajanto, 2001: 6: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Mengumpulkan transaksi dan data lainnya lalu memasukkan ke dalam SIA. 2. Mengolah data. 3. Simpan data untuk keperluan yang akan datang. 4. Melengkapi pemakai dengan informasi yang mereka butuhkan dengan membuat resort. 5. Diperlukannya suatu pengendalian di dalam seluruh proses tadi sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

2.2.4 Hubungan Antar Konsep