memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pengguna, memahami kebutuhan pengguna secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pengguna.
2.2.2. Kepuasan Pengguna
Kepuasan diartikan sebagai hasil akhir konsumsi dimana alternatif yang dipilih bisa memenuhi atau mencapai harapan. Menurut Mowen dan Minor
1999, kepuasan pengguna adalah keseluruhan sikap yang ditunjukkan pengguna atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan
menggunakannya. Menurut Berman dan Evans dalam Tjiptono 2005, menyatakan bahwa: Kepuasan dapat dicapai bila nilai dan pelayanan
pengguna diberikan melalui pengalaman yang didapatkan atau melampaui harapan pengguna. Jika harapan dan pelayanan pengguna tidak diraih,
maka pengguna tersebut tidak merasa puas. Yang dimaksud dengan pengertian kepuasan pengguna Kotler, 1997
adalah perasaan senang dari seorang pengguna informasi, yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau suatu hasil informasi
yang diperoleh dan harapan-harapannya atas informasi tersebut. Dari beberapa uraian definisi mengenai kepuasan, maka secara umum
kepuasan dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antar layanan atau hasil yang diterima itu paling tidak harus sama dengan harapan pengguna
atau bahkan melebihinya. Dalam era kompetisi bisnis yang sangat ketat seperti sekarang, kepuasan pengguna merupakan hal yang utama,
pengguna diibaratkan sebagai raja yang harus dilayani namun hal itu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada pengguna. Usaha memuaskan kebutuhan pengguna harus dilakukan secara menguntungkan
atau bersifat “win-win solution”, yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.
Fungsi kepuasan para pengguna secara historis, sering dianggap bahwa para pengguna yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan
pekerjaan dengan baik. Dalam beberapa kasus, sering terjadi hubungan positif antara kepuasan pengguna yang tinggi dengan prestasi pengguna
yang tinggi, tetapi tidak selalu cukup kuat dan berarti signifikan. Kepuasan pengguna itu sendiri bukan merupakan suatu motivator kuat.
Bagaimanapun juga, kepuasan kerja perlu untuk memeihara pengguna agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivational yang diciptakan.
2.2.3. Sistem Informasi Akuntansi