ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman
. Dasar analisis yang digunakan yaitu: 1.
nilai probabilitas 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. 2.
nilai probabilitas 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas. Santoso, 2001:161
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.6.1. Teknik Analisis
Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Penggunaan
model analisis ini dengan alasan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel bebas, yaitu Bukti Fisik X
1
, Keandalan X
2
, Daya Tanggap X
3
, Jaminan dan Kepastian X
4
, dan Empati X
5
terhadap para karyawan pengguna Y.
Sedangkan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Υ = b0 + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e Indriantono dan Supomo, 1999
Keterangan:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Υ : Kepuasan para karyawan pengguna
b : Intersep konstanta
b
1
: Koefisien Variabel X
1
b
2
: Koefisien Variabel X
2
b
3
: Koefisien Variabel X
3
b
4
: Koefisien Variabel X
4
b
5
: Koefisien Variabel X
5
X
1
: Bukti Fisik Tangibles X
2
: Keandalan Reliability X
3
: Daya Tanggap Responsiveness X
4
: Jaminan dan Kepastian Assurance X
5
: Empati Emphaty
e : Error Term faktor kesalahan
3.6.2. Uji F uji kesesuaian model
Digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
terhadap Y. Dengan hipotesis statistik sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
H =
β1 = β
2
= β
3
= β
4
= β
5
= 0 : Tidak cocok antara variabel bebas: bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan kepastian, dan empati
terhadap variabel tergantung kepuasan pengguna sistem informasi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.
H
1
= β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ β
4
≠ β
5
≠ 0 : Ada kecocokan antara variabel bebas: pemenuhan, jaminan, reliabilitas, penampakan, empati, dan daya
tanggap, terhadap variabel tergantung kepuasan karyawan pengguna Taraf signifikan 5 atau 0,05 F hitung dicari menggunakan rumus
sebagai berikut :
Rumus F hitung =
- – -
Keterangan : k
: Banyaknya Variabel Bebas n
: Ukuran Sampel r
: Koefisien Korelasi Berganda Penarikan kesimpulan :
1. Jika nilai signifiikan 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima. Berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y. Selain dilakukan uji F dilakukan juga pengamatan terhadap koefisien
determinasi berganda. Koefisien determinasi berganda adalah suatu nilai koefisien determinasi yang memberikan gambaran mengenai
seberapa besar perubahan variabel tergantung Y yang disebabkan oleh pengaruh seluruh variabel bebas X. Sedangkan sisanya
merupakan pengaruh variabel dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah Umum Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
Rumah sakit umum haji Surabaya diresmikan pada tanggal 17 April 1993 oleh presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Soeharto, pada saat itu
pendirian RSU Haji merupakan monumental yaitu untuk mengenang para syuhada yang gugur diterowongan Mina. Awal berdirinya Rumah Sakit
Haji Surabaya Adalah RSU kelas C non Pendidikan dengan SK Gubernur No. 136 Tahun 1997, kemudian pada tahun 1998 terjadi perubahan kelas
dari kelas C menjadi kelas B Non Pendidikan dengan SK Menkes No. 1006MenkesSKIX1998 tanggal 21 September 1998.
Dalam perjalanannya Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dunia yang terus berubah. Untuk itu pihak manajemen rumah sakit telah melakukan perubahan-perubahan yang bersifat mendasar dan
teknis untuk bersaing dengan rumah sakit swasta yang ada sebelumya dan banyaknya bermunculan rumah sakit baru yang berskala Internasional.
Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Haji Surabaya harus meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Peningkatan mutu
tersebut antara lain: a.
Rumah Sakit Haji telah terakreditasi untuk 16 enam belas pelayanan pada tahun 2006
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.