BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Penelitian ini bersifat komparatif, yang akan melihat
apakah terdapat perbedaan OCB ditinjau dari tipe komitmen organisasi dan jenis kepribadian big-five pada karyawan PT Pertamina UPMS I Medan. Populasi yang
digunakan adalah karyawan yang ada di PT Pertamina UPMS I Medan. Data penelitian ini akan diolah secara kuantitatif menggunakan uji Analysis of Varians
ANAVA dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.
A. Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel terikat
: Organizational Citizenship Behavior OCB 2. Variabel bebas
: 1. Komitmen Organisasi 2. Kepribadian Big-five
B. Definisi Operasional
Suatu definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau memanipulasinya. Suatu definisi operasional
merupakan semacam buku pegangan yang berisi petunjuk bagi peneliti. Definisi ini memberikan batasan atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus
dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut Kerlinger, 2003. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universita Sumatera Utara
B.1 Organizational Citizenship Behavior
Organizational Citizenship Behavior OCB merupakan perilaku karyawan yang bersifat sukarela, bukan suatu paksaan atau keharusan yang
diwajibkan oleh organisasi. OCB akan diukur dengan menggunakan skala OCB yang disusun berdasarkan aspek-aspek dari OCB yang dikemukakan oleh Organ
2006, yang terdiri dari: altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy, dan civic virtue, yang dijelaskan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2. Definisi Operasional Aspek OCB
Aspek Definisi Operasional
Altruism Perilaku karyawan untuk menolong rekan kerja yang
mengalami kesulitan baik mengenai tugas dalam organisasi maupun masalah pribadi
Conscientiousness Perilaku karyawan yang selalu berusaha melebihi tugas yang
diharapkan oleh perusahaan Sportmanship
Perilaku karyawan yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi tanpa
mengajukan keberatan-keberatan
Courtesy Perilaku karyawan yang selalu menjaga hubungan baik
dengan rekan kerja agar terhindar dari masalah-masalah interpersonal
Civic Virtue Perilaku karyawan yang mengindikasikan tanggung jawab
pada kehidupan organisasi seperti mengikuti perubahan dalam organisasi
Tingkat Organizational Citizenship Behavior OCB dapat dilihat dari skor yang diperoleh individu dari skala tersebut. Semakin tinggi skor skala OCB
maka semakin tinggi tingkat OCB yang dimiliki oleh seseorang karyawan. Demikian sebaliknya, semakin rendah skor skala OCB maka semakin rendah
tingkat OCB yang dimiliki oleh seseorang pegawai.
Universita Sumatera Utara
B.2 Kepribadian big-five
Kepribadian merupakan pola perilaku dan cara berfikir yang khas dan menentukan cara berfikir seseorang terhadap lingkungannya. Kepribadian diukur
dengan menggunakan Big Five Inventory Personality Test BFI. Berikut penjelasan masing-masing karakter kepribadian big-five.
Tabel 3. Definisi Operasional Karakter Kepribadian
Big-Five Karakter Kepribadian
Definisi Operasional
Neuroticism Karyawan yang seringkali merasa cemas dan
tegang dalam menghadapi situasi yang berbeda atau yang membuat dirinya tertekan
Extraversion Karyawan yang cenderung suka berkelompok,
banyak berbicara, dan mampu mengemukakan pendapatnya dengan baik
Openness to new experience Karyawan yang pintar, memiliki ide-ide yang kreatif, dan berwawasan luas
Agreeableness Karyawan yang senantiasa menyetujui pendapat
orang lain dan mudah mempercayai orang lain Conscientiousness
Karyawan yang teratur, selalu merencanakan sesuatu yang akan dilakukannya untuk waktu yang
akan datang dan berusaha mencapai apa yang sudah direncanakannya
Karakter kepribadian dapat dilihat dari hasil yang diperoleh individu melalui skala likert. Skor tinggi pada salah satu dimensi kepribadian menunjukkan
bahwa individu cenderung tergolong dalam salah satu dimensi kepribadian tersebut dan begitu pula sebaliknya.
B.3 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan keyakinan karyawan akan tujuan dan nilai- nilai organisasi serta kemauan karyawan untuk memberikan usaha-usaha dalam
Universita Sumatera Utara
mencapai tujuan organisasi dan mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Komitmen organisasi yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari 3 jenis yaitu
affective commitment, continuance commitment dan normative commitment yang dijelaskan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4. Definisi Operasional Tipe komitmen organisasi
Tipe komitmen organisasi Definisi Operasional
Affective commitment Karyawan yang memiliki rasa keterikatan psikologis
antara karyawan dan organisasi Continuance commitment
Karyawan yang bertahan di perusahaan hanya karena alasan ekonomi dan merasa terlalu banyak
hal yang harus dikorbankan dan usaha yang telah di investasikan bila meninggalkan organisasi
Normative commitment Karyawan yang bertahan di perusahaan karena
merasa adanya tanggung jawab terhadap perusahaan
Data tentang tipe komitmen organisasi karyawan diungkap melalui skala komitmen organisasi karyawan yang disusun berdasarkan pada aspek identifikasi,
keterlibatan, dan loyalitas yang diungkapkan oleh Mowday, Steers Porter 1983. Semakin tinggi skor pada skala affective commitment, maka individu
dapat digolongkan sebagai karyawan yang memiliki affective commitment. Begitu juga semakin tinggi skor pada skala continuance commitment, maka individu
dapat digolongkan sebagai karyawan yang memiliki continuance commitment, dan semakin tinggi skor pada skala normative commitment, maka individu dapat
digolongkan sebagai karyawan yang memiliki normative commitment.
C. Populasi Penelitian