Perbedaan Organizational Citizenship Behavior OCB Ditinjau dari Tipe

dibandingkan dengan individu dengan emosional tidak stabil. Hal ini disebabkan karena individu yang memiliki emosional stabil lebih terbuka terhadap orang lain. Sedangkan individu dengan emosional yang tidak stabil, sering sibuk dengan masalah mereka sendiri sehingga mengakibatkan ia enggan membantu orang lain. Individu yang memiliki skor openness tinggi cenderung memiliki ide-ide baru dan selalu tertarik dengan hal-hal baru Kumar, 2009. Openness adalah ciri kepribadian yang paling penting dalam memprediksi OCB Hossam Abu Elanain, 2007.

E. Perbedaan Organizational Citizenship Behavior OCB Ditinjau dari Tipe

komitmen organisasi Berdasarkan hasil penelitian Eflina Nina 2004 menyebutkan bahwa semua tipe komitmen organisasi memiliki kekuatan pengaruhnya sendiri terhadap dimensi-dimensi OCB. Komitmen afektif mempengaruhi hampir semua dimensi OCB kecuali dimensi sportsmanship. Komitmen normatif hanya mempengaruhi dimensi civic virtue, sedangkan komitmen kontinuans berpengaruh negatif terhadap dimensi altruism, courtesy, dan civic virtue. Gautam, Van Dick, Wagner, Uphaday Davis 2004 melakukan penelitian mengenai hubungan antara organizational citizenship behavior OCB dengan komitmen organisasi, dan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara OCB dan komitmen afektif. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Maharaj Schlechter 2007, yang menyatakan bahawa komitmen organisasi merupakan hal penting dalam membentuk organizational citizenship behavior OCB. Universita Sumatera Utara Javadi Yavarian 2011 mengatakan bahwa komitmen organisasi sangat menentukan organizational citizenship behavior seorang karyawan. Ditambahkan Sinuraya Zahreni 2008, mengemukakan bahwa terdapat perbedaan Organizational Citizenship Behavior OCB ditijau dari tipe komitmen karyawan terhadap organisasi. Harahap Salim 2010, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen organisasi dan Organizational Citizenship Behavior OCB. OCB adalah hasil positif dari komitmen para karyawan terhadap organisasi, dikarakteristikkan dengan memberikan kontribusi extra-role yang dilakukan secara sukarela. Becker dalam Muhammad, 2004 menemukan penyebab dari OCB adalah komitmen karyawan terhadap organisasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa OCB akan cenderung ditampilkan oleh karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi. Pernyataan di atas didukung pula oleh Greenberg dan Baron 2000, mereka mengemukakan bahwa semakin tinggi komitmen karyawan terhadap organisasi, maka karyawan tersebut akan semakin ingin berperilaku melebihi tuntutan tugas apabila dibutuhkan. Hal ini mengarahkan karyawan untuk terlibat dalam berbagai bentuk OCB. Penelitian yang dilakukan oleh Davis 2004, menyatakan bahwa karyawan yang memiliki komitmen affective dan normative akan lebih cenderung menampilkan OCB, sedangkan karyawan yang memiliki komitmen continuance kecenderungan untuk menampilkan OCB sangat rendah. Universita Sumatera Utara

F. Hiipotesis Penelitian