Pengendalian Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan

37 YP t-1 = pendapatan per kapita pada tahun t-1. Menurut Arsyad 2004:227, ada 2 macam teori pokok distribusi pendapatan yaitu : a. Distribusi pendapatan perorangan personal distribution Merupakan ukuran pendapatan yang menunjukkan hubungan antara individu-individu dengan pendapatan total yang mereka terima. b. Distribusi fungsional atau distribusi pangsa faktor produksi Ukuran distribusi ini berusaha untuk menjelaskan pangsa share pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing faktor produksi. Kriteria Bank Dunia mendasarkan penilaian distribusi pendapatan atas pendapatan yang diterima oleh 40 penduduk berpendapatan terendah. Kesenjangan distribusi pendapatan dikategorikan : a. Tinggi, bila 40 penduduk berpenghasilan terendah menerima kurang dari 12 bagian pendapatan. b. Sedang, bila 40 penduduk berpenghasilan terendah menerima 12 hingga 17 bagian pendapatan. c. Rendah, bila 40 penduduk berpenghasilan terendah menerima lebih dari 17 bagian pendapatan Kuncoro, 2006:139.

2.2.2.1 Pengendalian Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan

Perkotaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang PROPENAS, pemerintah secara tegas menetapkan upaya penanggulangan 38 kemiskinan sebagai salah satu prioritas. Undang-Undang tersebut menjelaskan bahwa sasaran yang hendak dicapai dalam lima tahun 2000- 2004 adalah berkurangnya jumlah penduduk miskin absolut sebesar 4 dari tingkat kemiskinan 1999. Salah satu langkah strategis pemerintah adalah melalui Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP baik Tahap I maupun P2KP Tahap II yang dimulai tahun 2003-2008. Pengertian Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan adalah program penganggulangan masyarakat miskin di perkotaan dengan pendekatan upaya mengokohkan keberdayaan institusi komunitas agar mampu menanggulangi kemiskinannya secara mandiri dan berkelanjutan. Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan merupakan prinsip keseimbangan pembangunan. Dalam konteks P2KP diterjemahkan sebagai sosial, ekonomi, dan lingkungan yang tercakup dalam konsep Tridaya. Instrumen digunakan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan mencakup pelaksanaan kegiatan Tridaya antara lain: Bina manusia, Bina usaha, Bina lingkungan. Sedangkan pelaksanaannya, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan bertujuan sebagai berikut : a. Untuk mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan dana pinjaman untuk mengembangkan kegiatan usaha produktif dan membaca lapangan kerja baru. 39 b. Penyediaan dana hibah untuk membangun prasarana dan sarana dasar lingkungan. c. Peningkatan kemampuan melalui upaya bersama berlandaskan kemitraan yang mampu menumbuhkan usaha-usaha baru yang bersifat produktif dengan berbasis pada usaha kelompok. d. Penyimpanan, pengembangan dan kemampuan kelembagaan masyarakat untuk dapat mengkoordinasikan dan memberdayakan masyarakat. e. Pencegahan penurunan kualitas lingkungan melalui upaya perbaikan prasarana dan sarana dasar lingkungan. Tujuan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan adalah membiayai kegiatan-kegiatan yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat miskin di kelurahan sasaran, melalui : 1. Bantuan modal kerja bergulir bagi upaya peningkatan pendapatan secara berkelanjutan; dan 2. Hibah bagi pembangunan perbaikan prasarana dan sarana dasar lingkungan Anonim, 1999:1. Kegiatan-kegiatan dimaksud harus terselenggara secara partisipatif, baik dalam penyaringan maupun pelaksanaannya, serta bersifat transparan dan terbuka untuk diperiksa. Dalam jangka panjang, proyek ini diharapkan dapat membantu masyarakat miskin di perkotaan dalam menanggulangi kemiskinan yang dihadapinya dan memperbaiki kemampuan lembaga- lembaga lokal untuk membantu masyarakat miskin yang dimaksud. 40

2.2.2.2 Upaya-Upaya Yang Akan Dilaksanakan Untuk Meningkatkan