Tabel 5 : Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian Lapangan Usaha di Kota Surabaya
Lapangan Usaha Laki-laki
Perempuan Jumlah
1. Pertanian 15.631
5.929 21.560
2,11 2. TambangGalian
2.156 -
2.156 0,21
3. Industri 145.530
100.254 245.784
24,08 4. Listrik, GasAir
8.324 539
8.863 0,87
5. Konstruksi 56.056
3.773 59.829
5,86 6. Perdagangan
202.664 153.615
356.279 34,91
7. Komunikasi 114.807
8.085 122.892
12,04 8. Keuangan
12.397 1.312
16.709 1,64
9. Jasa 108.878
76.538 185.416
18,17 10. Lainnya
539 539
1.078 0,11
Jumlah 651.351
353.584 1.020.566
100
Sumber : Badan Pusat Statistik, Jawa Timur, Surabaya, 2008
4.1.2 Perkembangan Penduduk Prasejahtera dan Sejahtera
Pemerintah kota Surabaya dalam meningkatkan pendapatan keluarga sejahtera dengan menekankan usaha yang terpadu dan menyeluruh yang
diberikan kepada masyarakat dan keluarga sebagai dukungan dalam meningkatkan diri.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya bantuan pemerintah dalam hal kredit lunak yang diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk
mengembangkan dunia usahanya. Adapun perkembangan jumlah penduduk antara prasejahtera dan sejahtera dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6 : Banyaknya Keluarga Sejahtera Menurut Klasifikasi di Kota Surabaya
No Klasifikasi 2004
2005 2006
2007 2008
1 Prasejahtera 8.341
5.09 20.079
20.093 19.762
2 KS I 96.832
85.302 141.815 169.051 159.698 3 KS II
162.451 171.753 158.72 150.428 156.263
4 KS III 158.241 199.193 149.692 144.165 149.408
5 KS III+ 75.146
84.931 69.081
68.357 71.842
Jumlah 492.67 541.179 519.308 552.094 537.211
9,85 -4,04
6,31 -2,69
Sumber Ket. Tabel : KS = Keluarga Sejahtera
: Badan Pusat Statistik, Jawa Timur, Surabaya, 2008.
Berdasarkan tabel diatas, banyaknya keluarga sejahtera menurut klasifikasi di kota Surabaya mengalami peningkatan serta penurunan
jumlah keluarga sejahtera dari tahun ke tahun, hal ini kemungkinan bisa disebabkan dari gejolak ekonomi yang terjadi pada saat ini yang mana
kondisi ekonomi saat ini mengalami gejolak akibat dampak dari beberapa faktor diantaranya gejolak ekonomi global yang akhir-akhir ini terjadi serta
gejolak politik yang terjadi dalam negeri juga dapat mengakibatkan ketidak seimbangan ekonomi di dalam negeri, yang dapat mengakibatkan
melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok yang bisa mengakibatkan konsumsi dari masyarakat menjadi semakin meningkat sedangkan
pendapatan yang mereka terima tidak banyak mengalami peningkatan.
4.1.3 Gambaran Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebagai obyek penelitan adalah 15 BKM yang terdapat di 15 Kelurahan di Kota Surabaya yang
memiliki tingkat kemiskinan tertinggi diantara seluruh Kelurahan yang ada
di Kota Surabaya. Sedangkan sampel pendapatan masyarakat yang diambil adalah merupakan pendapatan masyarakat yang dimiliki oleh suatu
individu dalam masyarakat yang tergabung dalam suatu KSM yang mengikuti Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan yang berada
dalam 15 Kelurahan yang termasuk dalam kriteria dalam Kelurahan yang memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Kota Surabaya.
Untuk mengetahui hasil pengujian hipotesis, maka diambil sampel penelitian sebanyak 300 orang penduduk dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 7 : Jumlah Penduduk Sampel Penelitian Menurut Jenis Kelamin
Kelurahan Laki-laki
Perempuan Jumlah
1. Sidotopo Wetan 6
14 20
2. Tambak Kalikedinding 6
14 20
3. Dupak 10
10 20
4. Banyu Urip 10
10 20
5. Putat Jaya 8
12 20
6. Pegerian 9
11 20
7. Sidotopo 6
14 20
8. Ngagel Rejo 4
16 20
9. Ujung 2
18 20
10. Wonokusumo 9
11 20
11. Simokerto 17
3 20
12. Simoloawang 16
4 20
13. Tambak Rejo 19
1 20
14. Simomulyo 17
3 20
15. Gadung 10
10 20
Sumber : Badan Pusat Statistik, Surabaya, 2008.
Namun diantara potensi yang dimiliki oleh setiap kelurahan tersebut ternyata masih ada permasalahan yaitu warga yang berada di
bawah garis kemiskinan pra sejahtera. Maka dengan potensi yang ada ditunjang dengan suntikan atau bantuan modal diharapkan dapat
mengangkat garis kemiskinan dan pengangguran di kota Surabaya. Untuk memecahkan permasalahan pengentasan kemiskinan dan
pengangguran maka perlu mengetahui seberapa besar kemiskinan dan pengangguran yang ada di kota Surabaya, diantaranya :
1. Rendahnya tingkat SDM warga. Pada sampel penelitian di 15 kelurahan, yaitu :
2. Rendahnya usaha menengah – kecil warga kota Surabaya yang perlu dikembangkan sehingga membuka peluang kesempatan kerja baru.
Tabel 8 : Jumlah Penduduk Sampel Penelitian Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
Jumlah 1
2 3
4
1. Tidakbelum tamat SD 61
68 129
2. Tamat SD 42
48 90
3. Tamat SLTP 33
20 53
4. Tamat SLTA 6
10 16
5. Tamat Diploma IIIIII -
- -
6. Tamat PTDiploma IV -
- -
7. Tamat Pasca Sarjana -
- -
8. Tidak Tahu 7
5 12
Jumlah 149
151 300
Sumber Dengan rendahnya SDM tersebut mereka cenderung tidak
mempunyai ketrampilan kerja sehingga sulit mencari pekerjaan. : Badan Pusat Statistik, Surabaya, 2008.
3. Sebagian besar jalan diwilayah kota Surabaya terkena banjir, pemukiman miskin, saluran air yang tidak memadai, saluran air bersih
kurang, dan sebagainya.
4.1.4 Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan